Siapa yang tidak mau punya janin yang terlahir sehat? Oleh karena itulah, pasutri dianjurkan untuk melakukan kontrol kehamilan rutin, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan USG (ultrasonografi). Dengan pemeriksaan USG, akan terdeteksi apakah pertumbuhan janin lengkap atau justru mengalami kecacatan. Pemeriksaan USG untuk memastikan kecacatan janin sudah dapat dilakukan setelah masa pertumbuhan organ lengkap, yakni pada akhir trimester pertama kehamilan. Beberapa cacat janin yang dapat terlihat dari pemantauan USG antara lain kelainan katup jantung, hidrosefalus, maupun kelainan saraf tulang belakang (spina bifida).

Pemeriksaan untuk memastikan adanya cacat janin

Selain pemeriksaan USG, terdapat pemeriksaan lainnya yang dapat membantu memastikan cacat janin, antara lain:

• NIPT (Non Invasive Prenatal Testing), yang dilakukan dengan mengambil sampel darah ibu mulai usia kehamilan 10 minggu. 

Chorionic Villous Sampling, dengan menggunakan jaringan plasenta pada minggu ke 10-12 usia kehamilan.

• Pengambilan cairan ketuban (amniosentesis), dapat dilakukan pada usia kehamilan 15-18 minggu.

• Pengambilan sampel darah tali pusat (kordosentesis), dikerjakan mulai usia kehamilan 18 minggu.

Tanda kecacatan janin

Kadangkala kecacatan janin berakhir dengan keguguran yang ditandai dengan nyeri perut bawah dan/atau keluarnya darah dari vagina pada hamil muda. Namun, bisa juga kecacatan janin baru terlihat di akhir kehamilan. Hal ini bisa dikarenakan di awal kehamilan tidak ada masalah, namun memasuki trimester ketiga terjadi infeksi pada kehamilan. Atau, mungkin pada pemeriksaan sebelumnya janin aktif bergerak atau posisi janin kurang ideal untuk dilakukan pengamatan sehingga mengaburkan kelainan yang ada.

Baca: Gangguan Kehamilan yang Berisiko Cacat Janin 

Kemungkinan lain adalah faktor alat (USG). USG 3D/4D atau USG Doppler tentu lebih akurat dalam mendeteksi cacat janin. Pun, kecacatan kadang juga baru bisa terlihat setelah bayi lahir atau selama masa perkembangan bayi. Contohnya, Anda harus waspada bila anak tidak merespon terhadap bunyi mainan atau saat namanya dipanggil serta tidak mengeluarkan celotehan (cooing) pada usia 3 bulan, kemungkinan anak mengalami gangguan pendengaran bawaan. 

Apa yang harus dilakukan bila janin terdeteksi cacat?

Bila memang kecacatan janin sangat parah dan janin akan sulit bertahan walaupun dilahirkan, dokter akan mempertimbangkan tindakan aborsi (menggugurkan kandungan). Tindakan ini juga legal secara hukum bila ada indikasi kegawatan pada ibu atau janin. Akan tetapi, konseling harus benar-benar dilakukan sebelum memutuskan aborsi untuk mencegah timbulnya rasa bersalah orang tua nantinya. 

Di sisi lain, bila pasutri tetap ingin mempertahankan kehamilan, mereka harus mempersiapkan fisik, mental, dan finansial yang ‘lebih’ saat bayi lahir. 

Ayo, persiapkan kehamilan Anda dengan matang untuk cegah kecacatan janin. Pastikan calon ibu mengonsumsi 5 zat gizi ini untuk kehamilan prima.