Tak sedikit wanita yang terlambat menyadari kehamilannya. Padahal, pada trimester pertama janin membutuhkan banyak nutrisi untuk pembentukan organ tubuh, seperti otak dan jantung. Inilah mengapa mengatur asupan gizi perlu dilakukan bahkan sebelum kehamilan terjadi. Zat gizi tertentu pun dapat dicadangkan dalam tubuh, lho! Ketika hamil nanti, nutrisi ini siap digunakan.
Lantas, asupan bergizi seperti apa yang perlu dikonsumsi wanita usia subur yang merencanakan kehamilan? Berikut daftarnya!
1. Asam folat
Banyak yang menyangka, bahwa asam folat hanya dikonsumsi saat ibu sudah mengandung, padahal asam folat sebenarnya bisa dikonsumsi sejak ibu merencanakan kehamilan. Zat gizi ini sangat penting selama 28 hari pertama kehamilan atau setelah pembuahan guna perkembangan tabung saraf yang membentuk otak dan sumsum tulang belakang bayi. Dengan mengonsumsi 400 mikrogram asam folat dalam sehari lewat berbagai macam produk olahan susu seperti yogurt, keju, atau dalam bentuk vitamin, akan mengurangi risiko cacat lahir pada anak.
Baca: 5 Alasan Mengapa Makan Bergizi Harus Dimulai Sebelum Hamil
2. Zat besi
Nutrisi zat besi selama kehamilah dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, pertumbuhan plasenta, memperluas volume sel darah merah ibu, dan sebagai cadangan zat besi dalam darah yang akan hilang selama melahirkan. Pentingnya zat besi, untuk mengurangi risiko anemia yang kerap terjadi pada ibu hamil. Selain itu, penurunan kapasitas tubuh dan sistem kekebalan juga bisa terjadi jika ibu kekurangan zat besi dalam tubuh. Temukan zat besi dalam daging merah, daging ayam, ikan, telur, kacang-kacangan, gandum dan sayuran berdaun hijau seperti bayam, brokoli, dan kale.
3. Kalsium
Kalsium adalah salah satu zat terpenting sebagai asupan perencanaan kehamilan. Kenapa? Karena pertumbuhan gigi dan tulang bayi saat hamil, dipengaruhi zat yang bisa didapat dari produk susu seperti susu, yogurt, keju, salmon, sarden, dan nasi ini. Jika tubuh kekukarangan nutrisi ini untuk ibu dan bayi, tubuh akan memberikan kalsium dari tulang ibu untuk membantu pertumbuhan janin yang bisa meningkatkan risiko osteoporosis di masa mendatang. Seribu miligram per hari adalah jumlah asupan yang dibutuhan oleh calon ibu, dan ibu hamil.
4. Yodium
Zat ini dibutuhkan saat hamil untuk membantu perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Kekurangan yodium saat hamil bisa menimbulkan banyak risiko seperti kerusakan otak dan cacat mental. Selain itu, kekurangan yodium bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran sebelum waktunya (prematur) dan kematian lahir. Calon ibu sebaiknya mengonsumsi asupan yodium sebesar 150mcg per hari lewat produk susu, telur, panganan laut (terutama dari air laut atau air asin).
5. Asam lemak omega 3
Asam lemak omega 3 penting untuk dikonsumsi karena dibutuhkan untuk perkembangan sistem saraf pusat, otak, dan retina pada janin. Asupan asam lemak ini berhubungan pula dengan perkembangan bayi setelah lahir. Menurut penelitian pada jurnal European Journal of Obstetrics & Gynecology dan Reproductive Biology, asam lemak omega-3 bisa membantu menurunkan kemungkinan risiko kelahiran prematur hingga 58 persen! Ikan dan minyak ikan adalah sumber omega yang terbaik, walau demikian hindari ikan dengan kandungan merkuri tinggi seperti ikan hiu, ikan todak, dan ikan marlin, karena kandungan merkuri yang tinggi dapat membahayakan sistem saraf pada janin.
Nah, tidak ada salahnya memulai makan makanan bergizi mulai dari sekarang. Jangan lupa, imbangi dengan istirahat cukup dan olahraga teratur. Kesehatan anak adalah investasi, mulailah dari saat ini!
Gambar diambil dari sini.