Pernah merasa khawatir karena anak lebih kurus dari anak sebayanya? Atau, tinggi badan anak kok segitu-segitu aja ya… Kemudian, kita mendadak paranoid mendengar tentang stunting. “Jangan-jangan, anakku stunting? Apalagi, dia sering sekali batuk pilek. Sembuhnya pun lama.”
Eits, tunggu dulu. Stunting ada indikatornya, lho. Memang benar, anak stunting lebih rentan terkena infeksi karena daya tahan tubuhnya tidak bagus. Bagaimana bisa bagus, gizi yang diperlukan untuk membangun kekebalan tubuh tidak mencukupi. Akhirnya jadi sering sakit.
Tapi, sebaiknya langkah pertama untuk menentukan anak stunting atau tidak adalah dengan mengukur tingginya atau panjang badannya. Bagi ibu dengan anak yang masih bayi atau di bawah dua tahun, pasti akrab dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) atau buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Di dalamnya ada kurva pertumbuhan yang biasanya diberi catatan oleh tenaga kesehatan saat imunisasi.
1. Minus dua di bawah standar
Seorang anak dikatakan stunting jika tingginya menurut kurva pertumbuhan WHO adalah minus dua di bawah garis hijau, yaitu garis yang menggambarkan rata-rata tinggi anak di usia tersebut. Contohnya, anak perempuan usia 1 tahun idealnya memiliki tinggi 74 cm menurut kurva. Jika seorang anak tingginya hanya sekitar 69 cm di usia setahun, maka titik plot usia dan tinggi badannya menyentuh garis merah (-2 di bawah standar). Artinya, anak ini mengalami stunting.
Baca: Apa Beda Stunting, Wasting, dan Underweight?
Mengingat pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan berbeda, maka kurva yang digunakan pun berbeda. Untuk anak laki-laki, gunakan kurva berwarna biru sementara anak perempuan menggunakan kurva berwarna pink.
2. Mengalami gangguan kecerdasan dan tumbuh kembang
Anak stunting juga mengalami gangguan dengan kecerdasannya. Hal ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang dibutuhkan bagi otak untuk berkembang. Misal, anak dua tahun biasanya sudah bisa berkomunikasi meski kosakatanya terbatas. Namun, anak yang mengalami stunting belum bisa mengeluarkan kata-kata.
Pada usia yang lebih besar, misal usia 6 tahun, anak stunting mungkin belum bisa mengenali angka. Untuk memastikan anak berkembang sesuai usianya, rajinlah melihat capaian (milestones) di setiap tahapan usia anak.
Kalau memang anak saya stunting, mengapa kecerdasannya baik?
Anak stunting walaupun dengan kecerdasan yang saat ini baik, sebenarnya dengan kondisi tidak stunting akan lebih cerdas lagi. Kondisi saat ini belum optimal bagi perkembangan anak karena adanya gangguan pertumbuhan.
Baca: Tahap Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 1-5 Tahun
Kurva anak saya sudah mepet garis merah. Apa yang harus dikonsumsi agar tidak sampai stunting?
Untuk mencegah stunting, tidak bisa hanya dengan makanan, minuman, atau suplemen tertentu. Orang tua harus melakukan asah, asih, asuh. Apa maksudnya? Asah adalah stimulasi perkembangan mental dan psikososial anak (agar anak cerdas, kreatif, bermoral), asih adalah memenuhi kebutuhan emosi dan kasih sayang, sementara asuh adalah mencukupi kebutuhan gizi seimbang, perawatan kesehatan dasar, sandan dan papan yang layak.
Jadi, rutin mengukur tinggi dan berat badan anak sangatlah penting, khususnya di 2 tahun pertama usianya. Tujuannya agar jika status gizi anak kurang baik, penanganan bisa dilakukan.