Sayur memang identik dengan kesehatan. Bagaimana tidak, sayur kaya akan nutrisi yang mampu mencukupi kebutuhan akan mineral dan mikro-nutrien sehingga dapat mencegah berbagai penyakit degeneratif serta kanker. Karena itulah, WHO menyarankan orang dewasa untuk mengonsumsi 400 gram buah dan sayur setiap hari untuk mencegah berbagai macam penyakit. Kabar baiknya, sayur mudah diperoleh dan mudah mengolahnya, bahkan dimakan mentah pun bisa. Sayangnya, banyak orang yang mengonsumsi sayur dengan cara yang salah sehingga berisiko menghilangkan nutrisi atau bahkan menambah risiko terkena penyakit di kemudian hari. 

Menurut Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, seorang dokter ahli gizi, ini adalah salah kaprah cara konsumsi sayur yang perlu Anda hindari:

1. Menggunakan bumbu (salad dressing) berlebihan

Orang yang tidak menyukai rasa asli sayur bisa mengakalinya dengan menambahkan salad dressing untuk membuat saladnya lebih “lezat”. Namun, kebanyakan salad dressing yang ada adalah produk ultra proses yang efek jangka panjangnya dapat merusak tubuh. Bagi mereka yang menyantap salad dengan tujuan mengurangi kalori, tujuan ini tidak akan tercapai karena kalori rendah pada sayur akan “kalah” dengan ratusan kalori dari dressing

Baca: Bahaya di Balik Lezatnya Makanan Ultra Proses

2. Makan secara "kalap"

Ya, lalap plus sambal tak seberapa, tetapi Anda bolak balik tambah nasi. Jika melihat porsi sayur yang disarankan Kementerian Kesehatan lewat panduan Isi Piringku, komposisi sayur seharusnya sepertiga piring, setara dengan nasi atau makanan pokoknya. Kenyataannya, porsi lalap yang kerap ditawarkan di rumah makan tak lebih dari sesobek kol, dua potong timun, dan beberapa helai kemangi, melengkapi lauk dan sambal yang (jika lezat) bisa membuat porsi nasi bertambah, namun tidak lalapnya. 

3. Banyak sayur, (juga) banyak ngemil 

Merasa sudah mengonsumsi banyak sayur bisa menimbulkan pikiran manipulatif, seolah sayur bisa mendetoks berbagai camilan tak sehat. “Dosa ngemil” tentu tidak dapat hilang dengan konsumsi sayur karena camilan ultra proses khususnya, bisa meninggalkan zat beracun pada tubuh yang bertahan bertahun-tahun. Begitu juga dengan gorengan dan camilan tinggi gula, garam, dan minyak.

4. Memasak sayur yang seharusnya dimakan mentah dan sebaliknya

Padahal, memasak sayur yang biasa untuk lalap bisa merusak antioksidan dan mineral peka suhu. Namun, bukan berarti Anda tidak perlu sayur matang, lho. Tuhan Maha Adil, menciptakan sayur dengan kadar asam fitat sesuai cara konsumsinya. Asam fitat adalah zat antinutrisi yang menghambat penyerapan zat besi dan zinc, namun juga sekaligus berfungsi sebagai antioksidan. 

Sayur seperti daun singkong, brokoli, pakcoy, daun kelor, dan oyong harus dimasak terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar asam fitatnya yang tinggi. Sementara itu, sayur lalap bisa dimakan langsung karena fitatnya tidak banyak. Jangan lupa, cuci bersih dengan air matang.

Baca: Ingin Beralih ke Sayuran Organik? Ketahui Dulu Fakta Berikut

5. Berharap sayur memberi efek instan

Baru seminggu makan sayur, berharap kulit lebih cerah bersinar atau tubuh mendadak sehat paripurna. Tentu saja sayur tidak bekerja secara instan. Konsumsilah sayur secara konsisten, Anda kelak akan merasakan manfaatnya. 

6. “Menenggak” sayur dalam bentuk jus

Sejatinya, makan sayur tak perlu berlebihan, apalagi hingga harus diblender agar bisa masuk lambung dalam jumlah banyak. Tubuh tidak butuh mineral dan antioksidan terlalu banyak karena kelebihannya akan dibuang lewat urin dan feses. Tidak suka rasa sayurnya? Ada ribuan jenis sayur, cari yang paling Anda suka dan konsistenlah mengonsumsinya. Jadi, konsumsi sayur secukupnya dan jadikan kenikmatan, bukan “siksaan” dengan langsung tenggak. 

Sulit mencintai sayur? Tidak perlu patah semangat. Hal tersebut wajar jika Anda tumbuh dengan sugesti bahwa sayur kalah lezat dengan ayam goring krispi dan makanan tidak sehat lainnya. Yang perlu Anda ingat, Anda bisa mulai mengubah persepsi tersebut mulai saat ini. Mulailah dari jenis sayur yang Anda suka, tingkatkan porsinya perlahan. Saat Anda mulai merasakan betapa “enaknya” tubuh Anda dengan banyak sayur, Anda pun akan sulit beralih darinya.