Dalam mempersiapkan kelahiran bayi kembar dua atau lebih, beberapa pertanyaan dan kekhawatiran tentang menyusui kerap muncul. Bagaimana mencukupi kebutuhan si kembar? Apa yang harus saya lakukan supaya ASI cukup? Dan banyak pertanyaan lainnya.
Sebelum membahas terlalu jauh, Anda perlu pahami dulu tentang definisi ASI dan menyusui. ASI (Air Susu Ibu) adalah cairan yang diproduksi oleh kelenjar ASI di payudara ibu selama hamil dan menyusui sebagai sumber makanan bagi bayi yang akan lahir. Kelenjar ASI sudah mulai aktif menghasilkan ASI pada minggu 16-19 kehamilan, namun karena tubuh ibu sedang fokus pada kehamilan, hormon kehamilan menekan produksi ASI ini sampai kelahiran bayi.
ASI eksklusif, atau dalam Bahasa Inggris disebut “exclusive breastfeeding” merupakan istilah yang dibuat oleh World Health Organization (WHO) sebagai bentuk rekomendasi pemberian makanan pada bayi dan anak. ASI eksklusif merupakan kondisi di mana bayi hanya minum ASI tanpa cairan atau makanan padat lainnya, kecuali cairan rehidrasi oral, sirup vitamin/mineral, ataupun obat.
Baca: Nursing Strike, Saat Bayi Mogok Menyusu
Bayi direkomendasikan untuk mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan untuk kesehatan dan tumbuh kembang optimal. Selepas usia 6 bulan, bayi mendapatkan makanan komplementer dalam jumlah cukup dan aman berupa Makanan Pendamping ASI (MPASI), sementara ASI masih dapat dilanjutkan sampai usia 2 tahun.
Menyusui tetap merupakan bagian penting dari perjalanan seorang ibu dengan bayi kembarnya. ASI menjadi nutrisi penting bagi bayi kembar yang terkadang lahir dengan berat badan yang lebih rendah dibanding bayi tunggal. Karena hal ini, sangatlah penting bagi bayi kembar untuk mendapatkan ASI.
Apa saja yang bisa dilakukan sebagai persiapan menyusui bayi kembar?
1. Rencanakan kelahiran dan proses menyusui
Carilah informasi dari dokter, bidan, rumah sakit atau sarana kesehatan tempat Anda merencanakan akan menjalankan persalinan. Bicarakan dengan pasangan, keluarga dan penghuni rumah tentang rencana persalinan dan menyusui. Jaga kebugaran tubuh anda dengan makanan yang bergizi dan olahraga yang sesuai untuk kehamilan.
2. Dekap, gendong, sentuh si kembar
Segera setelah persalinan, apabila kondisi memungkinkan segera lakukan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) yakni kontak kulit ke kulit dalam 1 jam pertama setelah si kembar lahir dengan tujuan supaya bayi mendapat kolostrum atau ASI pertama yang kaya zat gizi dan zat protektif untuk imunitas bayi. Selepas IMD, sebanyak mungkin, dekap, buai, gendong dan sentuh bayi Anda sebagai bentuk bonding dan latihan menyusui.
Baca: Ketahui Kondisi yang Membuat Ibu Tak Dapat Menyusui
3. Menyusui dan menghasilkan ASI yang cukup
Teknik menyusui yang baik menjadi fondasi proses menyusui yang lancar. Dengan bayi kembar, usahakan ibu dan keluarga memahami cara menyusui bayi secara bersamaan (tandem) untuk manajemen waktu yang lebih efisien. Bayi kembar, seperti bayi-bayi lainnya menyusu sesuai kebutuhan (on-demand). Secara umum dengan persiapan dan bimbingan yang tepat, ibu dapat menghasilkan ASI yang cukup untuk bayi kembar. Namun demikian, kecukupan ASI utamanya diukur dari pertumbuhan bayi, bukan semata-mata dari jumlah ASI yang dapat dilihat dan diukur. Tenaga kesehatan Anda akan senantiasa memantau kondisi dan pertumbuhan si kembar pada bulan-bulan pertama kehidupannya.
4. Menjaga kondisi
Sudah pasti kebutuhan dan perawatan bayi kembar akan menyita waktu. Hal ini adalah sesuatu yang dipahami dan diterima Anda dan keluarga. Namun demikian, jangan lupa untuk menjaga diri sendiri dengan memahami kebutuhan Anda. Makan, minum, dan istirahat tetap menjadi kebutuhan utama. Sempatkan istirahat saat si kembar istirahat. Jangan sungkan untuk memanggil bantuan untuk mengerjakan pekerjaan domestik.
Anda sedang menanti kelahiran bayi kembar? Tak perlu risau dan khawatir. Jadilah diri sendiri tanpa terpaku pada teori. Pengalaman setiap orang tua dan bayi baru lahir sangat unik sehingga tak dapat dibandingkan satu dengan lainnya. Ajak keluarga ikut serta berkomunikasi dan melakukan perannya masing-masing serta tak lupa pula untuk tetap berhubungan dengan tenaga kesehatan (dokter atau bidan). Selamat menempuh perjalanan menyusui dengan si kembar!
Referensi:
1. World Health Organization, 2001, The World Health Organization’s Infant Feeding Recommendation.
2. Claire and Debby S., 2017, When There Are Two Breastfeeding Twins, England, La Leche League International.
Artikel ini hasil kerjasama Skata dengan Komunitas Kejora (Kesehatan untuk Junior Indonesia)