Jika Anda pernah menonton serial Child Genius di televisi, Anda mungkin akan terkagum-kagum dengan kepintaran dan kecerdasan anak-anak. Child Genius adalah sebuah serial kompetisi di Australia yang menghadirkan beragam anak dengan kemampuan di atas rata-rata yang ingin memperebutkan piala dan gelar anak jenius. Hebatnya, mereka menjawab segala pertanyaan dengan cepat dan tepat, termasuk hitungan rumit matematika yang bahkan orang tuanya (atau Anda) tak mampu menyelesaikannya. Bisa jadi mereka memang mempelajari dengan sungguh-sungguh, tapi lebih mungkin mereka memang spesial. Mereka dengan kemampuan luar biasa ini dikenal dengan sebutan gifted children.
Apa itu gifted children?
Gifted children atau biasa disebut anak jenius adalah mereka yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari anak seusianya. National Association for Gifted Children mendefinisikan anak jenius sebagai anak dengan kemampuan atau bakat yang luar biasa pada satu atau lebih jenis intelegensia yang mencakup bahasa, logis, matematika, spasial, musikal, somatokinetik, interpersonal, dan natural. Singkatnya, gifted children ini adalah mereka yang memiliki potensi tinggi, kemampuan intelegensia, atau bakat spesifik di atas kemampuan rata-rata anak seusianya. Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), jumlah gifted children sulit diketahui secara persis, namun diperkirakan sekitar 2 hingga 5 persen dari populasi.
Apa bedanya gifted children dengan anak yang lain?
Gifted children mampu mengolah informasi dengan lebih cepat. Jika anak pada umumnya menerima pelajaran persis seperti informasi yang diberikan pada mereka, gifted children mampu menghasilkan informasi baru dari ilmu yang mereka ketahui sebelumnya yang mungkin tidak pernah diajarkan langsung oleh guru. Mereka yang jenius ini tidak terbiasa menerima ilmu apa adanya. Nalar mereka akan menjadikan informasi yang ada menjadi pertanyaan-pertanyaan yang tak terpikirkan orang biasa, termasuk mengolahnya menjadi teori baru.
Bagaimana mengetahui apakah anak termasuk gifted children?
Umumnya, kemampuan intelegensia dinilai dari Intelligence Quotient (IQ). Gifted children memiliki nilai yang tinggi di atas rata-rata IQ yaitu diatas 130. Namun ini bukan menjadi patokan pasti, apalagi jika tes dilakukan saat anak sedang dalam kondisi emosi yang kurang stabil atau belum bisa membaca. Nilai IQ juga hanya menggambarkan tingkat intelektual dalam domain bahasa dan logika matematika, sehingga ada baiknya untuk melakukan beberapa tes uji lain untuk memastikan.
Apa yang harus diperhatikan jika memiliki gifted children?
Umumnya, anak jenius sudah terlihat berbeda sejak bayi. Mereka tampak lebih aktif dan siaga serta memiliki kemampuan kognitif yang melebihi usia anak sebayanya. Secara emosi, mereka pun lebih peka. Ketika Anda memiliki gifted children, Anda mungkin akan menemukan perilaku bicara yang terlalu banyak, sulitnya mereka bekerja kelompok, keras kepala, hingga perfeksionis. Hal ini juga bisa memengaruhi adaptasi dengan teman terutama dengan yang lebih tua. Anak jenius ini juga memiliki perkembangan emosi dan sosial yang jauh tertinggal dari kemampuan intelegensia. Tak jarang, gifted children juga memiliki gangguan perilaku seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), Autism Syndrome Disorder (ASD), atau sesederhana kesulitan belajar.
Jika Anda memiliki anak jenius, pendampingan lebih intensif mungkin diperlukan, terutama masalah emosi dan perilaku. Saat Anda merasa kewalahan untuk mengimbangi kemampuan belajarnya dan mengajarinya mengungkapkan emosi dengan cara yang tepat dan aman, tak perlu ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli.