Mengapa IUD dan Implan kurang diminati? berdasarkan data yang didapat dari BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) 2015, tercatat kalau penggunaan Implan dan IUD di Indonesia masih terbilang rendah dengan hanya 11.07% peserta KB aktif IUD dan 10.46% Implan. Angka ini berbanding jauh dengan peserta KB aktif PIL dan KB Suntik yang memiliki presentase lebih dari 60% peserta KB aktifnya. 

 

Tentu tidak ada salahnya menggunakan PIL dan KB Suntik karena keduanya memiliki manfaat yang sama yaitu untuk mencegah kehamilan atau menjarakkan kehamilan. Namun jika dilihat dari sisi efektifitas, efisiensi dan lama penggunaannya, IUD dan Implan adalah alat kontrasepsi yang paling tepat. Karena kedua alkon tersebut memiliki masa penggunaan yang lebih lama.

 

IUD bisa digunakan hingga 10 tahun dan implan hingga 4 tahun, hanya sekali pasang dan tidak perlu membeli secara rutin seperti PIL dan KB Suntik yang kalau dihitung akan jauh lebih boros karena perlu rutin dilakukan tiap hari untuk PIL dan tiap minggu atau bulan untuk KB Suntik. Masalah kesuburan, IUD dan Implan pun akan langsung mengembalikan kesuburan begitu kedua alat tersebut dilepas. 

 

Namun minat menggunakan IUD dan Implan masihlah rendah salah satu faktor yang menyebabkannya adalah kesimpangsiuran informasi yang tersebar di masyarakat. Kali ini SKATA akan membahas mengenai pendapat-pendapat umum mengenai IUD dan Implan di masyarakat yang sebetulnya salah dan belum tentu benar.

 

IUD

 

IUD berpengaruh pada suami

“Suami saya bisa merasakan IUD ketika sedang berhubungan suami istri” 

Penjelasan: Apabila pemasangan IUD benar, maka IUD tidak akan terasa saat berhubungan. Namun, terkadang benang IUD yang keluar dari serviks digunting sehingga benang terasa tajam saat sedang berhubungan suami istri. Sebaiknya benang IUD yang terlalu panjang cukup dililitkan saja, tidak dipotong.

 

 

IUD dapat berpindah di badan

“Saya mendengar cerita tentang IUD dapat berpindah-pindah atau bergerak  sampai ke jantung dan menusuknya”

Penjelasan: IUD dipasang di rongga rahim yang tidak memiliki lubang lain selain vagina. Untuk suatu benda dapat beredar ke seluruh tubuh, benda tersebut memerlukan perantara aliran darah. IUD tidak mungkin berpindah-pindah ke luar rongga rahim. Apabila IUD berpindah, IUD hanya bisa keluar melalui vagina atau bergeser di sekitar rongga rahim.

 

 

IUD perdarahan

“IUD menyebabkan perdarahan yang hebat, tetanggaku mengalaminya”

Penjelasan: Apabila terjadi perdarahan setelah pemakaian IUD, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah perdarahan tersebut sudah terjadi sebelum atau setelah pemasangan IUD. Pemasangan IUD oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman tidak akan menyebabkan perdarahan.

 

 

Tidak bisa bekerja berat

“IUD bisa keluar sendiri dari badan jika bekerja yang berat-berat”

Penjelasan: Hal tersebut tidak benar. IUD dipasang dengan benar oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman bisa bertahan hingga 5 – 10 tahun.

 

 

Malu

“Saya tidak akan menggunakan IUD karena saya malu” 

Penjelasan: IUD biasanya dipasangkan oleh bidan perempuan, sehingga tidak perlu malu untuk menggunakannya.

 

 

Implan

 

Takut akan proses pemasangan implan

“Menakutkan karena akan banyak darah yang keluar juga pasti sakit banget”

Penjelasan: Implan dipasang di bawah kulit yang sedikit terdapat pembuluh darah besar, sehingga tidak banyak darah yang akan keluar. Sebelum pemasangan implan, Ibu juga akan dibius lokal (Anestesi), sehingga tidak akan terasa sakit saat implan dipasangkan.

 

 

Berpindah pindah didalam tubuh

“Saya mendengar cerita kalau implan tiba tiba bisa menghilang dari lengan dengan sendirinya”

Penjelasan: Perpindahan benda ke seluruh tubuh hanya bisa dengan perantara aliran darah. Implan dipasangkan di bawah kulit, sehingga tidak memungkinkannya untuk masuk ke aliran darah.

 

 

Tidak haid pertanda buruk

“Saya dengar implan menghentikan haid, jadi kalau saya tidak haid, darah kotor pasti akan menyebabkan munculnya penyakit”

Penjelasan: Haid terjadi karena peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Implan bekerja dengan menghambat pelepasan sel telur oleh indung telur, sehingga tidak ada sel telur yang menempel di dinding rahim. Apabila tidak ada sel telur, maka dinding rahim tidak akan meluruh dan tidak akan terjadi haid.

 

 

Tidak bisa bekerja berat

“Saya tidak bisa bekerja yang berat kalau saya pakai implan, nanti bisa keluar sendiri dari kulit saya”

Penjelasan: Implan yang dipasangkan dengan baik oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman tidak akan berpindah maupun keluar apabila melakukan pekerjaan yang berat sekalipun. Implan biasanya juga dipasangkan di lengan yang tidak aktif, sehingga apabila terjadi rasa nyeri sementara setelah pemasangan tidak akan mengganggu aktivitas.

 

Nah sudah tahu kan sekarang penjelasannya secara lebih dalam, Bagaimana menurutmu? apakah kamu pernah mendengar beberapa pendapat umum seperti diatas? yuk berikan komentarmu setelah itu SKATA akan bantu untuk memberikan solusinya.

 

Editor: Elvin Eka Aprilian