Peremajaan vagina

Sebenarnya sejak dahulu keinginan memuaskan pasangan tidak hanya menjadi fokus pria saja tapi juga dialami oleh wanita. Hanya saja rasa malu dan tabu membicarakan masalah seksualitas membuat wanita engggan membicarakan keluhan terkait vagina. Nyatanya, sebagian pasangan suami istri beranggapan kepuasan seksual berkurang setelah persalinan. Hal ini tidak sepenuhnya benar ataupun salah. Jarak persalinan yang terlalu dekat atau terlalu sering melahirkan memang dapat memengaruhi bentuk dan elastisitas vagina. Walaupun selain karena persalinan, pertambahan usia juga memengaruhi kondisi vagina.

Agar vagina tetap elastis dan tidak kendur, wanita harus melakukan pola hidup sehat terutama sejak aktif seksual dengan makan makanan bergizi, olahraga rutin, hindari alkohol, dan merokok. Nah, berbicara mengenai peremajaan vagina, terkadang keluhan wanita tidak hanya terkait vagina namun juga memiliki masalah pada bagian lain dari organ reproduksi misalnya mons pubis, perineum, atau himen. Khusus untuk memperkuat otot dasar panggul termasuk vagina, wanita harus rutin melakukan senam Kegel. 

1. Senam Kegel

Oleh karena tujuannya menguatkan otot dasar panggul, identifikasi otot panggul adalah dengan menghentikan sementara aliran urin saat buang air kecil. Bila sudah berhasil mengenali otot panggul, coba kontraksi dan relaksasikan masing-masing selama 5 detik lalu ulangi 5-10 kali dalam sehari. Agar hasilnya lebih optimal, tingkatkan durasi senam menjadi 10 detik per hari. 

Selain senam kegel, cara menguatkan otot dasar penggul dan vagina dapat menggunakan corong vagina atau alat khusus yang disebut dengan Neuromuscular electrical stimulation (NMES).

2. Laser 

Di samping mampu mengencangkan vagina, laser dengan menggunakan CO2 atau YAG merupakan opsi untuk mencerahkan kulit labia yang dapat menggelap karena pengaruh usia. Laser juga memberi manfaat bila labia terlihat mengerut juga karena pengaruh usia. Sebelum penggunaan laser, akan diberikan obat bius oles untuk mengurangi rasa sakit/panas pada saat tindakan.

3. Radiofrekuensi 

Radiofrekuensi memberi manfaat sama seperti laser, namun tidak perlu penggunaan obat bius dan perlu pengulangan terapi agar hasilnya efektif.

4. Filling

Sebagian dokter akan menyarankan filling vagina dengan lemak atau asam hialuronat untuk meremajakan vagina dengan cara memperbesar dinding bagian dalam vagina atau area G spot. 

5. PRP (Platelet-Rich Plasma)

Tujuan terapi menggunakan PRP meliputi mengencangkan vagina, meningkatkan G spot, sekaligus membantu mengatasi vagina kering.

6. Pembedahan

Semenjak istilah peremajaan vagina, terjadi peningkatan permintaan pembedahan sebesar 8% pada penelitian di tahun 2016 yang dilakukan oleh International Society of Aesthetic Plastic Surgery (ISAPS). Sebelum dilakukan pembedahan, pasien perlu dilakukan konseling mengenai risiko atau komplikasi yang mungkin timbul termasuk kemungkinan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan serta kapan bisa beraktivitas seksual kembali. 

• Pexy 

Tindakan pexy mons pubis sangat direkomendasikan bila setelah melahirkan mons pubis terasa longgar atau pasien memiliki lipatan kulit. Pada pexy, sebagian bagian yang berlebih pada mons pubis dibuang agar terlihat lebih kencang. 

• Labiaplasti 

Dengan labiaplasty, bentuk labia mayora dan minora serta kulit di sekitar vulva dapat diubah dan diremajakan kembali. 

• Perineoplasti

Perineoplasti adalah tindakan mempersempit liang vagina yang sering melebar akibat robekan atau krn sengaja dirobek pada episiotomi. Kondisi ini sebenarnya tidak memberikan kepuasan pada wanita, namun lebih ditujukan untuk memuaskan pria.

• Vaginoplasti 

Vaginoplasti akan dipilihkan pada pasien yang merasa dinding vaginanya terasa longgar dan  mengalami kesulitan orgasme. 

• Himenoplasti

Walaupun tidak umum dilakukan, metode himenoplasti mungkin dapat dipilih oleh wanita yang ingin selaput daranya utuh kembali. Namun, pasien perlu diingatkan bahwa metode ini tidak dapat mengencangkan vagina.