Anda sudah mendekati usia 50 tahun, tetiba merasa sering gerah dengan emosi yang naik turun. Menstruasi acapkali datang terlambat, bahkan tidak datang sama sekali. Terkadang, menstruasi mengalir deras, namun kadang sebaliknya. Mungkinkah ini gejala menopause? 

Apa itu menopause dan berapa lama terjadinya? 

Seorang wanita dikatakan mengalami menopause jika tidak lagi mengalami menstruasi selama 12 bulan dan tidak bisa hamil secara natural. Biasanya, menopause terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun meskipun bisa juga terjadi di bawah atau di atas rentang usia ini. Menopause bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti rasa panas dan bertambahnya berat badan. Hal ini bisa mengganggu tidur, menurunkan energi, dan berpengaruh pada emosi. Biasanya, tak perlu adanya pengobatan apabila Anda mengalami menopause. Yang dibutuhkan hanya penyesuaian gaya hidup atau terapi hormon jika menopause dianggap sangat mengganggu. 

Kebanyakan wanita mengalami gejala menopause sekitar empat tahun sebelum menstruasi terakhirnya,dan akan berlanjut hingga empat tahun setelahnya. Sebelum menopause, Anda mengalami perimenopause dimana hormon mulai berubah seiring dengan persiapan terjadinya menopause. Ini bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Ada pula wanita yang tidak mengalami hal ini dan langsung memasuki masa menopause. 

Apa saja gejalanya? 

Di bulan atau tahun mendekati menopause (perimenopause), Anda mungkin akan merasakan tanda dan gejala, seperti: 

  • Menstruasi tidak teratur
  • Kering di bagian vagina
  • Kegerahan atau rasa panas di tubuh 
  • Kedinginan
  • Keringat berlebih terutama di malam hari 
  • Gangguan tidur 
  • Perubahan mood dan emosi 
  • Bertambahnya berat badan dan metabolisme yang melambat
  • Rambut rontok dan kulit kering 
  • Berkurangnya kepadatan payudara 

Beberapa tanda gejala dan perubahan pada menstruasi bervariasi di tiap wanita. Lazimnya, Anda akan mengalami menstruasi yang tidak teratur sebelum akhirnya berakhir. Tak semua mengalami gejala ini. Kadang muncul, kadang tidak. Menstruasi juga biasanya datang dengan siklus yang lebih pendek. Namun, bukan berarti di masa ini Anda sudah tidak bisa hamil. Mereka dengan perimenopause masih bisa mengalami kehamilan. Jika Anda belum berada di rentang usia menopause namun mengalami menstruasi tidak teratur atau tidak datang bulan, periksakan ke dokter. 

Bagaimana mengetahui apakah kita mengalami gejala menopause? 

Alangkah baiknya berbicara dengan dokter atau tenaga ahli jika Anda mengalami gejala menopause di usia 45 tahun atau di bawahnya. Biasanya, akan dilakukan diagnosa melalui tes darah PicoAMH (Anti-Mullerian Hormone) Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) untuk mengetahui apakah Anda memasuki masa atau menjelang menopause. Tes ini penting terutama untuk Anda yang mengalami gejala menopause yang terlalu dini. Karena menopause dini memiliki risiko tinggi terkena osteoporosis, patah tulang, gangguan hati, perubahan kognitif, perubahan vaginal, turunnya gairah (libido), dan perubahaan mood serta emosi. 

Perlukah pengobatan?

Perlu, jika gejala yang dirasakan sudah mengganggu aktivitas harian. Biasanya, tenaga ahli akan menyarankan rangkaian screening test seperti colonoscopy, mammography, dan triglyceride. Dokter juga akan merekomendasikan tes lain, termasuk tes tiroid jika ada riwayat penyakit, juga tes payudara dan panggul (pelvic). Anda juga perlu menghubungi dokter jika ada perdarahan vagina setelah menopause.  

Adakah cara untuk meringankan gejala menopause? 

Ada. Anda bisa mencoba mengurangi rasa tidak nyaman akibat perimenopause dengan: 

Membuat tubuh nyaman 

Salah satu caranya adalah dengan mengenakan baju yang nyaman terutama di malam hari dan saat cuaca tak menentu. Hal ini bisa mengurangi rasa gerah (hot flashes) saat perimenopause. Sesuaikan juga suhu udara dalam ruang dan hindari selimut tebal di malam hari. Anda juga bisa mencegah keringat berlebih dengan memasang sprei anti air agar tidak lembab saat berkeringat. Jika Anda harus bepergian, kipas angin portable bisa menjadi andalan.

Olahraga dan jaga berat badan 

Kurangi asupan kalori hingga 400 – 600 kalori per hari untuk menjaga berat badan dan tetap melakukan olahraga teratur setidaknya 20 hingga 30 menit sehari. Ini bisa meningkatkan energi, membuat tidur lebih berkualitas di malam hari, menjaga emosi dan mood, serta membuat aktivitas menjadi lebih nyaman. 

Komunikasikan rasa 

Jika perlu, komunikasikan dengan terapis atau psikolog tentang apa yang dirasakan, apakah depresi, cemas, sedih, isolasi, insomnia, atau perubahan jati diri. Anda juga bisa berkomunikasi dengan keluarga, kerabat, atau yang terkasih akan segala perasaan yang baru Anda rasakan sehingga mereka mengerti kebutuhan Anda. 

Rawat diri dengan asupan bergizi 

Sempurnakan usaha-usaha di atas dengan asupan vitamin dan mineral seperti vitamin D, kalsium, dan magnesium untuk mencegah osteoporosis dan meningkatkan energi. Boleh juga ditambah dengan perawatan luar seperti menggunakan pelembab untuk cegah kulit kering. Tambahan suplemen yang mengandung soy (kedelai), vitamin E, isoflavone, melatonin, dan biji rami dapat mengurangi gejala menopause.