Sebelum membahas mengenai flek yang normal dan yang perlu diwaspadai, perlu diketahui dulu bahwa siklus haid dapat terjadi setiap 21-35 hari dengan durasi 2-7 hari. Normalnya, volume darah yang keluar selama menstruasi bervariasi antara 5-80 ml. Dikatakan terjadi flek bila volume darah yang keluar kurang dari 5 ml atau berupa bercak darah dan tidak perlu menggunakan pembalut.

Kapan flek dikatakan normal?

1. Saat menarke

Menarke merupakan waktu saat menstruasi pertama kali keluar. Volume darah yang muncul seringkali sangat sedikit sehingga dapat dikatakan flek, waktu keluarnya tidak teratur, durasi haid pun juga belum teratur. 

2. Saat menstruasi 

Flek biasa muncul sebagai tanda awal bahwa periode menstruasi telah dimulai, pun ketika menstruasi telah hampir usai.

3. Menjelang menopause 

Pada masa transisi menjelang menopause ini (disebut juga dengan perimenopause), siklus dan durasi menstruasi mulai tidak teratur. Begitu pula dengan volume haid, dapat terjadi flek dan menstruasi akan berhenti pada masa menopause.

4. Saat pertama kali berhubungan seksual

Terkadang, flek juga dapat terjadi pada saat wanita melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya. Flek ini disebabkan oleh robeknya selaput dara. 

5. Proses implantasi 

Proses menempelnya embrio ke dinding rahim ini terkadang dapat menyebabkan timbulnya flek. Normalnya, flek implantasi terjadi selama 1-3 hari dan jarang disertai kram atau nyeri perut bawah. Pun jika disertai nyeri, intensitasnya sangat minimal. Jangan takut, flek implantasi merupakan hal yang wajar terjadi pada kehamilan walaupun tidak harus selalu terjadi pada setiap kehamilan.

6. Menjelang persalinan 

Adanya flek vagina bercampur lendir merupakan tanda mulai terjadi pembukaan bila terjadi mendekati tanggal persalinan, umunya pada usia kehamilan 38-40 minggu.

7. Masa nifas

Saat awal nifas, dapat terjadi flek yang disebut lokia rubra, yang kemudian perlahan warnanya memudar dan akhirnya berhenti setelah 40 hari. 

8. Setelah pemakaian kontrasepsi

Pada beberapa minggu sampai beberapa bulan pertama pemakaian kontrasepsi hormonal seperti pil KB, KB suntik, atau implan, wajar terjadi flek. Kemungkinan besar, proses penipisan dinding rahim (agar embrio tak bisa menempel) oleh hormon progestin pada kontrasepsi menyebabkan keluarnya flek. Flek juga bisa terjadi 3-6 bulan pertama setelah pemasangan IUD non hormonal.

Baca: 8 Tips Menangani Efek Samping Suntik KB

9. Efek samping obat

Penggunaan obat fenotiazin, antidepresan trisiklik, maupun antikoagulan juga dapat menimbulkan efek samping terjadinya flek selama menstruasi.

 

Kapan harus memeriksakan diri?

1. Jika flek terjadi di luar siklus haid, berlangsung lebih dari 14 hari, atau siklus haid sangat pendek (kurang dari 21 hari). Beberapa penyebabnya kemungkinan adalah adanya gangguan pembekuan darah, hipotiroid, atau PCOS (polycystic ovarian syndrome).

2. Jika saat hamil terus menerus keluar flek yang semakin hari semakin bertambah volumenya, atau disertai kram, atau nyeri hebat di bagian perut bawah. Ibu hamil harus segera memeriksakan diri agar kehamilan dapat diselamatkan.

3. Jika muncul flek pasca menopause. Hal ini harus menjadi perhatian agar dapat dilakukan deteksi dini terjadinya gangguan rahim.

4. Flek yang merupakan tanda persalinan wajib diwaspada bila usia kehamilan masih kurang dari 37 minggu karena kemungkinan terjadi kelahiran prematur yang butuh penanganan khusus. 

5. Bila setelah pemakaian kontrasepsi, flek terus muncul selama 3 bulan berturut-turut, sering terjadi perdarahan vagina di luar siklus haid, atau pasien merasa tidak nyaman. Konsultasikan ke dokter atau bidan untuk mempertimbangkan metode kontrasepsi lainnya atau meminta obat untuk mengurangi atau menghentikan flek.

6. Apabila selama pemakaian obat tertentu (seperti fenotiazin, antidepresan trisiklik, maupun antikoagulan), siklus atau durasi menstruasi menjadi abnormal. Juga, jika volume darah yang keluar melebihi normal, bahkan bisa ganti pembalut tiap 1-2 jam, segeralah ke dokter agar diberikan terapi pengganti obat atau diberikan kombinasi obat simptomatis untuk mengurangi keluhan yang timbul.

Semoga informasi ini bisa membuat Anda lebih tenang, ya. Tapi, jika ternyata flek tergolong abnormal, segera periksakan diri.

Agar tak panik saat muncul masalah terkait menstruasi dan reproduksi, tak ada salahnya belajar lagi tentang seluk beluk organ reproduksi wanita di sini.