Tidak dapat dipungkiri, dana pendidikan anak saat ini menyedot anggaran keuangan keluarga secara signifikan. Keinginan orang tua untuk memberikan anak pendidikan terbaik menjadikan tabungan pendidikan harus dipersiapkan sejak dini. Berbeda dengan generasi terdahulu yang mengandalkan tabungan uang tunai, hasil kebun, atau menjual perhiasan untuk biaya sekolah, orang tua zaman sekarang bisa memilih berbagai produk perbankan. Tabungan pendidikan berjangka menjadi pilihan banyak orang tua, baik tabungan murni maupun yang menawarkan manfaat tambahan seperti asuransi pendidikan. Namun, masih banyak orang menganggap asuransi pendidikan sama dengan tabungan pendidikan. Jadi, apa bed tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan?

1. Bentuk asuransi yang diberikan

Asuransi artinya perlindungan yang diberikan kepada orang atau benda (misal rumah, mobil) terhadap bahaya yang menimbulkan kerugian. Dana pendidikan yang disimpan dalam bentuk tabungan berjangka biasanya sudah mencakup asuransi jiwa. Artinya, jika orang tua yang membayar premi (uang bulanan yang disetorkan) meninggal, anak akan menerima uang santunan. Sementara pada asuransi pendidikan, perlindungan tidak hanya diberikan dalam bentuk santunan saat orang tua meninggal atau cacat seumur hidup, namun perusahaan asuransi juga akan melanjutkan pembayaran premi hingga jangka waktu asuransi pendidikan selesai. Misal, Anda membuka asuransi pendidikan dengan jangka waktu 10 tahun. Jika pada tahun ke-5 Anda meninggal, maka premi pada 5 tahun yang tersisa akan dibayar oleh pihak asuransi. Anak Anda pun tak perlu risau tentang biaya pendidikannya.

2. Ada tidaknya unsur investasi

Salah satu kesalahan umum ketika orang tua ingin membuka rekening tabungan pendidikan adalah menyetujui tawaran pihak bank untuk beralih ke asuransi pendidikan, tanpa mengetahui perbedaan mendasar di antara keduanya. Tahunya, sama-sama menyetor uang setiap bulan. Ketika orang tua mendadak ingin mencairkan dana sebelum jangka waktu asuransi pendidikan selesai, mereka kaget karena uang yang didapat lebih sedikit dari yang disetorkan. Mengapa demikian?

Asuransi pendidikan merupakan suatu produk investasi atau sering disebut unit link. Tujuan utama investasi adalah mendapatkan imbal hasil yang lebih besar dari menabung dengan cara konvensional. Besar keuntungan yang dijanjikan sebesar 15-23% per tahun, jauh di atas bunga tabungan pendidikan yang hanya 3-6% per tahun. 

Untuk mendapatkan keuntungan sebanyak itu, dana pendidikan akan “diputar” dalam berbagai instrumen investasi seperti saham dan obligasi. Namun, sama dengan investasi pada umumnya, asuransi pendidikan juga berpotensi untuk rugi, tergantung dari kondisi perekonomian nasional dan kemampuan perusahaan asuransi dalam menginvestasikan dana nasabah. Anda bisa mengantongi 15% di saat jatuh tempo, bisa juga mendapatkan keuntungan 5%, atau malah mengalami kerugian.

3. Hasil akhir

Pada asuransi pendidikan, premi yang disetorkan di tahun-tahun pertama biasanya belum memberikan imbal hasil. Biasanya, keuntungan mulai didapat setelah tahun ke-3 atau ke-5 tergantung dari besarnya nilai investasi yang diinginkan. Jika Anda menarik dana pendidikan pada tahun ke-2, maka uang Anda jauh lebih sedikit dari yang telah disetorkan. Karena itu, asuransi pendidikan memang cocok untuk investasi jangka panjang (10-15 tahun), seperti untuk biaya kuliah. 

Sementara itu, tabungan pendidikan memberikan keuntungan dalam bentuk bunga. Jumlah kenaikan saldo sesuai dengan uang yang Anda setorkan ditambah bunga. Jika Anda ingin mempersiapkan dana pendidikan untuk biaya masuk TK, tabungan pendidikan lebih tepat karena bisa diambil dalam jangka waktu 2-3 tahun saja.

4. Penjaminan oleh LPS

Saat memilih tabungan pendidikan, pastikan bank tersebut dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Ini artinya uang Anda aman jika bank mengalami kebangkrutan. Namun, asuransi pendidikan merupakan produk dari perusahaan asuransi yang tidak dilindungi oleh LPS meskipun perusahaan tersebut bekerja sama dengan bank yang dijamin LPS. Bank hanya berstatus sebagai penjual. Artinya, risiko ditanggung sendiri oleh pemegang polis asuransi.

Nah, kini Anda sudah paham perbedaan tabungan pendidikan dan asuransi pendidikan. Saatnya menentukan tujuan menabung dan memilih produk yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan.

 

 

Gambar diambil dari sini.