Mungkin Anda malu membayangkan apakah orang tua Anda masih aktif berhubungan seks atau tidak. Meskipun di usia senja seks untuk lansia terlihat tidak memungkinkan, namun ternyata lansia masih dapat berhubungan seks. Penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 85% dari lansia laki-laki berusia 60-69 tahun dan 60% dari lansia laki-laki berusia 70-79 tahun masih aktif secara seksual. Wanita lansia memang menunjukkan penurunan hasrat seksual seiring dengan datangnya menopause, namun sebenarnya mereka masih ingin terus berhubungan seks.
Dalam budaya ketimuran seperti di Indonesia, membicarakan seks mungkin masih dianggap tabu, termasuk seks untuk lansia. Sama halnya seperti remaja yang malu membicarakan seks pada orang tua mereka. Padahal, seks untuk lansia memiliki banyak manfaat, antara lain:
1. Menimbulkan rasa bahagia
Pada usia berapapun, berhubungan seks dapat memicu keluarnya hormon endorphin atau hormon penghasil rasa senang atau bahagia. Begitu juga dengan seks untuk lansia. Hormon ini juga dapat mengusir jauh kecemasan yang kerap muncul di usia lanjut.
Salah satu kondisi lain yang dapat membuat seks untuk lansia lebih menyenangkan adalah sudah tidak ada lagi kesibukan pekerjaan, rutinitas penyita waktu, maupun anak-anak yang selalu butuh perhatian. Dengan banyaknya waktu dan sedikitnya aktivitas, lansia bisa lebih menikmati seks.
2. Meningkatkan kesehatan fisik
Tidak hanya itu, seks juga dapat membakar lemak tubuh yang semakin banyak seiring dengan pertambahan usia. Saat seseorang menua, massa ototnya akan menurun, komposisi tubuhnya berubah, sehingga kemampuan metabolismenya (kemampuan tubuh mengubah asupan makanan menjadi energi) menurun. Jika lansia makan terlalu banyak, massa lemak pun meningkat namun massa otot berkurang. Semakin gemuk lansia, semakin rentan lansia tersebut terkena diabetes melitus, kolesterol, dan membahayakan sendi lutut. Karena itu, pembakaran lemak tubuh saat berhubungan seks dapat membawa efek positif.
3. Memperpanjang usia
Meningkatnya kesehatan fisik dan mental karena rutin berhubungan seks dapat secara tidak langsung dapat meningkatkan angka harapan hidup lansia, tentu saja dengan frekuensi yang tepat. Jika terlalu sering, hal ini dapat membahayakan kesehatan pada lansia yang memiliki penyakit tertentu.
Lansia yang bahagia memiliki imunitas tubuh yang baik, tentunya ditunjang dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Selain itu, seks juga dapat menjadi cara melampiaskan stres yang sehat sehingga lansia dapat sejenak melupakan masalah yang dihadapinya.
4. Mempererat hubungan dengan pasangan
Seks menjadi salah satu kunci keharmonisan rumah tangga. Ketika pada masa lansia hubungan seks masih rutin dilakukan, hal ini juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan mempererat hubungan dengan pasangan asalkan keduanya sama-sama menikmati. Karena itu, komunikasi juga masih menjadi unsur penting kualitas hubungan seks untuk lansia agar masing-masing mengerti apa yang diinginkan dan tidak diinginkan pasangannya.
Makin tua makin percaya diri
Mungkin Anda meragukan kemampuan seks Anda sendiri saat lansia nanti. Namun, berbagai referensi menunjukkan bahwa mereka yang berusia 62 bisa jadi lebih merasa nyaman dengan tubuhnya daripada mereka yang berusia 22. Mereka yang lansia sudah sangat mengenal dirinya sendiri (dan pasangan tentunya) serta tahu apa yang diinginkannya. Pengalaman dan kepercayaan diri inilah yang membuat seks untuk lansia tetap bisa menyenangkan. Selain itu, wanita lansia juga tak perlu memikirkan kemungkinan hamil.
Jadi, tak perlu risih melihat kedua orang tua yang masih mesra karena hal tersebut membawa banyak manfaat positif bagi mereka. Siapa sih yang tak ingin melihat orang tua sehat dan bahagia sampai tua?