Pandemi ini belum selesai, bahkan dunia masih harus melewati gelombang kedua penyebaran virus. Menurut data WHO, lebih dari 95% kematian akibat Covid-19 terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 60 tahun. Lebih dari 5 % kematian, terjadi pada lansia di atas 80 tahun atau lebih. Delapan dari 10 kematian pun terjadi pada individu lansia, terutama mereka yang memiliki penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan diabetes. Fakta demikian tentu berdampak pada kondisi psikologis para lansia.

Walaupun virus Covid-19 bisa menyerang siapa saja, namun kekebalan tubuh yang melemah akibat pertambahan usia, membuat risiko terkena penyakit pada lansia menjadi lebih besar. Karenanya, WHO menetapkan berbagai standar kesehatan guna melindungi diri dari virus ini dan memastikan lansia mendapat apa yang dibutuhkan. Lalu, bagaimana dengan kondisi psikologis mereka di tengah masa yang mencemaskan ini? Apa ya, yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan mental lansia dalam menghadapi pandemi ini? 

  1. Melakukan kegiatan secara rutin, supaya bisa tetap merasa memegang kontrol di tengah ketidakpastian pandemi
  2. Mendengarkan musik yang disukai dan sesekali waktu membuka album foto mengenang perjalanan hidup untuk menyemangati hari ini dan hari esok 
  3. Menonton film, TV, atau mendengarkan radio (hindari berita negatif, fokus kepada siaran yang bisa menenangkan hati) 
  4. Kurangi stres dengan bergerak setiap hari, bisa juga dengan melakukan olahraga ringan untuk memicu hormon endorfin 
  5. Komunikasi secara berkala dengan keluarga, sanak saudara, dan kerabat agar mereka tak merasa mengalami ini sendirian 
  6. Coba hal baru yang belum pernah dilakukan seperti bercocok tanam, memelihara binatang peliharaan (yang mudah perawatannya), atau sekadar mencoba resep masakan baru tiap hari 
  7. Berikan motivasi diri agar tetap bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat walau #dirumahaja 

Jika lansia tinggal seorang diri, coba untuk..

  1. Pastikan nomor telepon yang bisa dihubungi (anak, sanak saudara, tetangga dan kerabat) berada dalam tombol cepat (speed dial) yang bisa dihubungi kapan saja dan dalam keadaan darurat. Jika lansia sedang dalam masa perawatan, maka baiknya selalu ada dalam pengawasan dan pastikan nomor telepon dokter tersimpan dan mudah dihubungi.
  2. Sangat penting untuk tetap menjaga komunikasi dengan orang terdekat, apalagi jika memang lansia punya problematika kesehatan mental. Jangan ragu untuk berbicara dan mengontak tenaga ahli jika membutuhkan dukungan secara fisik maupun mental. 
  3. Di masa pandemi, segala pengiriman akan menjadi terhambat. Jika lansia membutuhkan obat rutin, pastikan untuk membelinya jauh-jauh hari agar kendala pengiriman tidak memengaruhi konsumsi obat tepat waktu.

Baca: Cara Meningkatkan Kekebalan Tubuh Lansia

Menjaga kesehatan mental tak kalah pentingnya dari menjaga kondisi fisik selama pandemi. Kita semua tentu merasa takut dan cemas, ini sangat dipahami. Namun, penting sekali menjaga kesehatan mental yang lebih maksimal untuk mereka yang berusia di atas 55 tahun apalagi tinggal sendirian. Jika memiliki orang tua atau kerabat lansia yang tinggal terpisah dengan Anda, ada baiknya untuk tetap berkomunikasi rutin dengan mereka, walau sekedar menanyakan kabar. Cari tahu apa yang mereka butuhkan dan coba untuk bisa memfasilitasi semampunya. Penting untuk mereka paham, mereka tidak sendiri sehingga kondisi psikologis selama pandemi dan saat #dirumahaja bisa terjaga dan dilewati dengan nyaman. 

 

 

 

 

 

 

 

 

https://www.worldometers.info/coronavirus/coronavirus-age-sex-demographics/ 

https://covid19.who.int/table?tableChartType=heat 

https://covid19.who.int/ 

https://www.alodokter.com/covid-19-lebih-berbahaya-bagi-lansia-di-atas-70-tahun 

https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/PANDUAN%20COVID%20LANSIA%20PEREMPUAN%20ttd%20paraf.pdf