Rania (8 bulan) mendadak tak mau menyusu secara langsung dari ibunya. Sang ibu, Maria (25 tahun), tentu kebingungan karena sebelumnya Rania tak pernah begini. Lagipula, Maria selalu melakukan direct breastfeeding (menyusui langsung) pada Rania tanpa bantuan ASI perah via botol. Jadi, mengapa Rania menolak saat ditawarkan menyusu? Setelah bertanya ke sana kemari, Maria pun menemukan jawaban dari konselor laktasi yang selama ini membantunya. Ya, Rania mengalami nursing strike atau mogok menyusu.

Salah satu alasan bayi mogok menyusu adalah trauma. Maria ingat, kemarin ia tak sengaja membentak Rania ketika bayinya tersebut menggigit keras putingnya saat menyusui. Rania sontak menangis, setelahnya ia pun jadi enggan menyusu. Ini bisa menjadi alasan Rania melakukan nursing strike. Namun, ada pula alasan lain yang bisa menyebabkan bayi mendadak menolak menyusu. Apa, saja ya? 

  • Aroma Anda yang berbeda (bisa dari deodoran, sabun, pewangi, atau lotion yang tak seperti biasanya)
  • Anda mengalami stres
  • Rasa tidak nyaman yang sedang dialami bayi (ada infeksi telinga, hidung tersumbat, jamur di bagian mulut yang menyebabkan sariawan, atau luka pada mulut bayi) sehingga membuatnya tidak leluasa menyusu
  • Bentakan Anda saat bayi menggigit puting yang membuatnya takut
  • Hamil muda, sehingga produksi ASI mungkin berkurang
  • Bayi sedang dalam masa tumbuh gigi sehingga gusi terasa nyeri hingga enggan menyusu
  • Anda dalam masa ovulasi sehingga produksi ASI menurun sementara 
  • Frekuensi dan jumlah pompa yang lebih sedikit, saat jauh dari bayi 
  • Anda sedang sakit atau mengonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi produksi ASI
  • ASI Anda mengalir sangat deras atau biasa disebut Overactive Let Down (OALD) hingga menciprat keluar dari payudara membuat bayi tidak bisa mengontrol mulutnya dan sering tersedak

Hanya Anda yang paham kemungkinan mana yang menyebabkan terjadinya nursing strike. Apapun alasannya, ingat ini hanya sementara. Anda hanya perlu sabar karena dalam beberapa waktu, ia akan kembali menyusu secara normal. Perhatikan pula hal berikut untuk membantu proses menyusui kembali nyaman:

1. Cari tahu apakah bayi mengalami masalah fisik. Misalnya, hidung tersumbat, atau masalah pada telinga yang terasa nyeri saat menyusui. Atau, bisa juga masalah urinasi (lazimnya bayi buang air kecil saat menyusu). Cek seluruh tubuhnya, jika tak ada sesuatu yang bermasalah kemungkinan lain ada pada Anda. Coba untuk rileks, gunakan wewangian yang biasa Anda gunakan (bukan yang baru) sehingga bayi tidak merasa asing dan nyaman menyusui. 

2. Sebisa mungkin hindari pemakaian empeng atau botol saat bayi mogok menyusu. Menghisap adalah kebutuhan natural bayi dan tentu Anda ingin ia hanya mendapat kepuasan itu dari payudara Anda. Jika bayi sudah terbiasa menyusu dari botol, kurangi frekuensinya dan biarkan orang lain selain Anda yang memberikan padanya. Jangan takut ia akan kehausan. Justru, saat itulah kesempatan Anda mengembalikan kebiasaan dan kebutuhannya menyusu dari Anda. 

3. Anda mungkin butuh mempompa atau memerah ASI agar tidak terjadi sumbatan ketika bayi sedang mogok menyusui. Berikan pada bayi di cangkir kecil atau bekukan agar bayi bisa menjilatnya seperti es krim. 

4. Sabar, memaksa bayi untuk menyusu malah akan memperparah keadaan. Anda ingin ia merasa bahagia dan rileks saat menyusui. Jadi, maksimalkan waktu bersama, berpelukan, skin-to-skin tanpa paksaan untuk perlekatan dan menyusui. 

5. Kesempatan emas untuk mengajak bayi kembali menyusu adalah saat ia mengantuk dan ingin tertidur atau justru pada saat baru bangun tidur. Ingat, bujuk secara perlahan tanpa paksaan. Biasanya, bayi akan refleks menyusui di waktu-waktu tersebut. 

6. Letakkan bayi di pangkuan sambil mendengarkan musik favorit Anda dengannya. Nyanyikan lagu yang menenangkan sambil mendekap dan mengajak untuk kembali menyusu. Buat suasana senyaman dan setenang mungkin. Jika memungkinkan, lakukan hanya berdua saja. Atur cahaya agar tidak terlalu terang. Dekap erat bayi dengan harapan dekapan dan suara jantung ibu bisa membuatnya rindu untuk kembali menyusu. 

Biasanya, mogok menyusui tak lebih dari beberapa hari. Anda hanya perlu sabar, dan yakin bayi akan kembali menyusui seperti semula. Jika semua cara sudah dilakukan dan bayi masih belum mau menyusui secara langsung, hubungi konselor laktasi untuk penanganan lebih lanjut.