Melihat si kecil bisa bernyanyi ABC hingga Z kerap membuat orang tua bangga, apalagi jika bisa berhitung. Tapi, ketika anak mendadak tidak patuh, ngotot ingin melakukan dengan caranya sendiri, atau tidak mau berbagi, Anda mendadak pusing tujuh keliling. Masih bagus jika Anda tidak melabeli anak dengan kata nakal, cengeng, atau egois seperti yang terjadi pada orang tua yang tidak memahami fase perkembangan anak. Padahal, sederet perilaku yang dianggap tidak baik tersebut merupakan salah satu pencapaian dalam tahap perkembangan sosial emosional anak, lho! 

Aspek emosi dan sosial ini tidak kalah penting dari tahap perkembangan fisik, kognitif, dan bahasa. Bahkan, sebuah riset yang dimuat dalam Psychology Today menunjukkan bahwa kecerdasan sosial emosional pada usia TK berpengaruh besar pada kesuksesan akademis, karir, dan kehidupan sosialnya kelak. Itulah mengapa orang tua harus tanggap terhadap tahap perkembangan sosial emosional anak sehingga bisa merespon dengan tepat. Berikut adalah sejumlah capaian aspek sosial emosional anak usia 1-5 tahun seperti yang tercantum dalam buku Keluarga Kita (Najelaa Shihab):

Usia 1 tahun

  • Memperhatikan orang dewasa dan menirunya saat bermain
  • Mampu mengambil dan menaruh barang saat dimintai tolong
  • Berperilaku baik pada orang lain namun tidak pada orang asing
  • Bisa bermain sendiri walau tidak lama
  • Senang dipeluk dan dibacakan cerita
  • Menunjukkan ekspresi marah atau menangis saat lapar dan lelah
  • Mengenali diri sendiri saat bercermin

Baca: Tahap Kemampuan Komunikasi Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Usia 2 tahun

  • Ingin ikut melakukan aktivitas orang dewasa, seperti mencuci, menyapu
  • Mulai menunjukkan empati, seperti memeluk ibu yang sedang sedih
  • Mulai paham arti kata “jangan”
  • Mulai bisa menolak dengan kata “tidak”
  • Mengimitasi anak lain saat bermain meski masih bermain sendiri
  • Menawarkan untuk berbagi mainan, namun tetap mendominasi dan sulit berbagi dengan anak lain
  • Mulai berlatih memisahkan diri dan menunjukkan kebahagiaan saat bertemu lagi dengan pengasuh

Usia 3 tahun

  • Paham konsep berbagi namun tidak selalu bisa melakukannya
  • Suka bermain drama dan berbicara sendiri
  • Ramah dan senang tertawa
  • Mengamati anak lain bermain meski masih lebih menikmati bermain sendiri
  • Mulai bisa merasa takut terhadap ruang gelap, monster, mimpi buruk, atau api
  • Menunjukkan perhatian dan kasih sayang pada anak yang lebih kecil atau yang sedang sedih
  • Mulai menunjukkan emosi sederhana dengan tepat: aku marah, aku takut
  • Mempertahankan mainannya dengan agresif
  • Dapat duduk mendengar cerita selama 10 menit

Usia 4 tahun

  • Bersikeras melakukan rutinitas sendiri, tapi frustrasi ketika gagal
  • Perubahan mood secara tiba-tiba, seperti marah saat permintaan tak dipenuhi
  • Mulai lebih mudah beradaptasi
  • Mengekspresikan marah secara verbal daripada fisik, misal “Kita nggak temen lagi!”
  • Mulai berkomentar saat mengobservasi, misal “Kok bapak itu nggak pakai helm?”
  • Bias bekerja sama dalam kelompok, seperti saat bermain drama
  • Mulai belajar bersahabat, berinteraksi intens dengan teman pilihannya
  • Menikmati bicara sendiri, hubungan kuat dengan teman imajiner

Baca: Ini Karakter Anak Berjiwa Bebas, Tak Melulu 'Sulit Diatur'

Usia 5 tahun

  • Menunjukkan perhatian dan kasih sayang saat anak yang lebih kecil tersakiti
  • Kontrol diri lebih baik, misal belajar menahan marah dengan menarik napas
  • Menyepakati aturan beserta konsekuensinya dengan orang tua atau guru
  • Senang membuat lelucon dan membuat orang lain tertawa
  • Membina persahabatan dengan 1-2 teman dalam jangka waktu tertentu
  • Meminta tolong orang dewasa saat tidak bisa, namun menolak dengan baik saat ingin mencoba sendiri
  • Mengajukan banyak ide untuk bermain bersama

Dengan mengetahui tahap perkembangan sosial emosional anak di atas, Anda bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi capaian kemampuannya dengan bijak. Bantu anak mengenali emosinya dan meresponnya dengan cara yang benar. Beri anak ruang untuk mengembangkan kemampuan sosialnya.