Menjaga kesehatan di tengah pandemi adalah hal yang krusial, terutama kesehatan anak. Physical distancing dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat kita harus lebih berhati-hati jika ingin membawa anak untuk konsultasi kesehatan, apalagi imunisasi di rumah sakit. Lalu jika sudah waktunya untuk imunisasi sementara dihimbau untuk #dirumahaja baiknya tunda atau tetap lanjutkan, ya? 

Bagaimana persiapan #dirumahaja untuk anak (khususnya bayi dan balita) dalam menjaga kesehatannya?

Penanganan kesehatan untuk dewasa sama saja, karena transmisi penularan dewasa dan anak sama. Bedanya, perlakuan orang dewasa pada anak. Misalnya, kurangi dan hindari kebiasaan mencium-cium anak sementara waktu. Sementara hilangkan juga budaya cium tangan anak pada orang dewasa, karena bisa menjadi salah satu cara transmisi penyakit. 

Apakah bayi dan balita perlu mengonsumsi vitamin untuk tingkatkan daya tahan tubuh? 

Pada dasarnya kebutuhan gizi mikro dan makro pada anak sangat bisa dipenuhi dari gizi pada makanan dan minuman yang baik. Vitamin bila dikonsumsi hanya akan berfungsi sebagai suplemen (tambahan) yang artinya tidak akan terlalu banyak berarti jika gizi dari makanan dan minuman tidak didapatkan secara baik. 

Bagaimana dengan bayi yang full ASI? Apakah imunitas dari ASI cukup? 

Cukup, ASI eksklusif adalah salah satu cara meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Seberapa tinggikah penyebaran virus COVID-19 pada anak? 

Hingga saat ini, menurut data penelitian dari seluruh dunia, anak-anak merupakan populasi dengan angka penularan terendah dengan angka kesembuhan yang lebih tinggi dari kematian. 

Jika anak sudah waktunya untuk melakukan vaksin dasar di kala pandemi, baiknya tunda atau tetap datang? 

Vaksinasi sebaiknya tetap diberikan sesuai jadwal, jika keadaan tidak memungkinkan penundaan sela maksimal 2 minggu dari jadwal awal masih diperbolehkan. 

Baca: 5 Imunisasi Wajib untuk Bayi

Bagaimana dengan vaksin lanjutan. Apakah tetap menjadi prioritas untuk dilakukan tepat waktu? 

Ya, vaksin dasar dan lanjutan baiknya dilakukan dan dilengkapi tepat waktu. 

Ketika anak saya sudah telat vaksin selama dua bulan lalu terpotong kondisi pandemi, harus bagaimana ya?

Usahakan imunisasi tetap lengkap sesuai waktunya, bila sudah terlambat segera lakukan catch up immunization

Apabila harus tetap datang ke rumah sakit untuk vaksin, hal apa yang harus diperhatikan? 

Sebagian rumah sakit sudah mengupayakan cara physical distancing di lingkungan sekitar. Baiknya cek keadaan rumah sakit apakah sistem yang diberlakukan sudah berjalan baik atau belum. 

Bagaimana jika harus membawa bayi, sementara ia tidak bisa menggunakan masker? 

Bayi memang tidak bisa memakai masker, salah satu triknya jika harus membawa ke rumah sakit adalah bayi menunggu di mobil dan biarkan pengantar yang menunggu di ruang tunggu hingga dekat waktunya dipanggil (tentunya dengan kelengkapan maksimal seperti masker dan sedia hand sanitizer). Bila sudah waktunya akan masuk, baru bayi dibawa dari mobil dan langsung kembali ke mobil setelah selesai vaksin atau pemeriksaan. 

Baca: Yang Terjadi Pada Perkembangan Bayi Selama 15 Bulan

Sekarang sudah ada layanan vaksin ke rumah,bagaimana dengan pilihan ini?

Disesuaikan kenyamanannya, jika memang ada yang bisa dipanggil ke rumah boleh saja dilaksanakan dengan tetap memperhatikan physical distancing semaksimal mungkin. Walaupun petugas medis, namun tetap memiliki resiko membawa penyakit. 

Bagaimana membedakan anak sakit batuk pilek biasa dengan COVID-19? 

Pada gejala ringan, COVID-19 tidak bisa dibedakan dengan common cold. Perbedaan baru bisa didapatkan pada gejala sedang yaitu adanya sesak nafas. Jika demam sudah lebih dari tiga hari, maka segera bawa ke rumah sakit. 

Kondisi darurat seperti apa yang membolehkan kita membawa anak ke rumah sakit di kala pandemi?

1. Demam tinggi tiga hari atau lebih 

2. Diare dan muntah terus menerus

3. Sesak nafas

4. Tidak mau makan dan minum 

5. Pendarahan banyak 

6. Bentol dan kemerahan seluruh tubuh 

7. Kejang dua kali atau lebih 

8. Anak tidak aktif hingga penurunan kesadaran 

Jadi, imunisasi pada anak baiknya tetap dilakukan walau dalam keadaan pandemi. Tetap perhatikan kebersihan sebelum dan ketika berada di rumah sakit,ya. Jangan melakukan kontak dengan orang lain, bersihkan tangan sesering mungkin dan segera mandi serta bebersih sepulang dari rumah sakit.