Pemerintah kini menyarankan penggunaan masker bedah/masker medis yang dilapis masker kain sebagai upaya mencegah penyebaran virus SARS-CoV-2 varian terbaru yang lebih cepat menular. Varian Delta kini menyebabkan gelombang kedua Covid-19 di Indonesia, dengan jumlah kasus lebih dari 30 ribu di awal Juli 2021.

Sayangnya, anjuran penggunaan masker dua lapis tersebut masih belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat sehingga menimbulkan berbagai kesalahan pemakaian, yang tentunya mengurangi tingkat efektivitas yang diharapkan. 

Lantas, apa yang perlu kita perhatikan saat ingin mendobel masker bedah dengan masker kain? Berikut sejumlah pertanyaan yang mungkin bisa menghilangkan keraguan Anda.

1. Mengapa sekarang pemerintah menyarankan penggunaan masker dua lapis?

Virus yang menyebabkan gelombang kedua COVID-19 di Indonesia adalah virus SARS-CoV-2 varian Delta. Varian Delta atau B.1.617.2 merupakan penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang telah bermutasi. Varian ini 40% lebih cepat menular dari virus SARS-CoV-2 varian Alpha. Protein pada permukaan virus SARS-CoV-2 varian Delta lebih mudah menyatu dan berbaur dengan sel manusia sehingga lebih mudah mengalahkan sistem kekebalan tubuh manusia. 

Kecepatan penyebaran virus jauh melebihi cakupan vaksinasi dan 3T (testing, tracing, treatment) yang dilaksanakan pemerintah. Karena itu, menggunakan masker dobel sangat disarankan untuk mencegah penularan Covid-19 varian Delta, khususnya bagi mereka yang masih harus beraktivitas di luar rumah.

2. Apa persisnya manfaat mendobel masker?

Anjuran mendobel masker bedah dengan masker kain muncul karena adanya celah yang biasa muncul di area pipi ketika menggunakan masker bedah. Droplet ternyata tetap dapat keluar melalui celah ini bersama udara pernapasan. Penggunaan masker kain ternyata mampu menutup celah tersebut mengingat bahannya lebih lentur dan mengikuti kontur wajah. Selain itu, penggunaan masker dobel mampu meningkatkan kemampuan masker menyaring virus.

3. Seberapa besar efektivitas masker dua lapis?

Umumnya, masker bedah mampu menahan 56,1% partikel virus, sementara masker kain bisa memblok 51,4% partikel virus. Namun, jika keduanya dipakai bersamaan, kemampuan filtrasinya mencapai 85,4%.

4. Apakah boleh menggunakan masker bedah dua lapis?

Menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi masker. 

5. Kapan masker kain harus didobel dengan masker medis?

Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mengatakan masker dobel sebaiknya hanya digunakan pada saat di dalam ruangan yang banyak orang atau ketika berada di zona penularan tinggi virus Corona. Namun, akan lebih baik jika Anda menghindari tempat-tempat demikian.

Jika salah satu anggota keluarga melakukan isolasi mandiri di rumah, sementara rumah tidak cukup lapang, penggunaan masker dobel dapat mencegah penularan Covid-19. Tentu saja dengan tetap menghindari penggunaan barang bersama dan menjaga jarak. 

6. Apakah saya tetap harus berdiri dengan jarak 1,5 meter saat bercakap-cakap meski sudah memakai masker?

Ya. Memakai masker bukan lantas Anda bisa bebas mengobrol seperti situasi noramal. Pencegahan terbaik adalah dengan tetap menjaga jarak aman atau physical distancing.

Baca: Physical Distancing, Seberapa Penting?

7. Terkadang saya merasa pengap, bolehkah masker hanya menutupi mulut?

Meskipun saat Anda bercakap-cakap, area mulutlah yang rentan menularkan virus, namun area hidung yang tidak tertutup berpotensi menjadi pintu masuk virus. Saat Anda bersin pun, jika Anda lupa menerapkan etika batuk dan bersin, droplet dapat keluar dari hidung Anda dan mengenai benda atau orang lain. Meski rasanya tidak nyaman, namun pengorbanan tersebut sebanding dengan perlindungan yang diberikan. Jadi, gunakan masker dengan sempurna hingga menutup hidung. Pastikan Anda tidak merasa sesak napas.

Baca: 5 Syarat Masker Kain yang Bisa Cegah Tularkan Virus

8. Bagaimana cara memakai masker dobel yang benar?

Pertama, cuci bersih tangan dengan sabun. Kenakan masker bedah terlebih dahulu tanpa harus menyentuh sisi bagian dalam masker. Tekan penyangga hidung hingga tak ada celah di bagian pangkal hidung. Tarik bagian bawah masker hingga menutup dagu.

Kemudian, kenakan masker kain yang terdiri dari 3 lapis kain menutupi masker bedah. Pastikan posisinya sudah menutup sempurna hingga tak ada udara yang keluar di sisi manapun. Jika masih ada, perbaiki posisi masker hingga pas. Ganti masker setiap 4 jam sekali.

Jangan lupa untuk mencuci masker kain terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pertama kalinya.

9. Seberapa sering masker kain harus dicuci?

Setiap kali setelah digunakan, Anda harus mencucinya. Karena itu, memiliki lebih dari satu masker kain lebih baik. Namun, masker medis ditujukan untuk penggunaan sekali pakai. 

10. Apakah masker medis jenis KN95 dan KF94 harus didobel dengan masker kain?

KN95 memenuhi standar keamanan di Cina, sementara masker KF94 memenuhi standar keamanan Korea Selatan. CDC (Pusat Pencegahan Penyakit di AS) menyatakan bahwa pemakaian kedua masker tersebut tidak perlu dilapisi masker kain lagi.

11. Bagaimana cara melepas masker yang benar?

Mulai dengan melepas bagian tali pengikat atau karet telinga tanpa menyentuh permukaan masker. Segera letakkan di keranjang cucian. Jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air dan sabun setelahnya.

12. Saat saya hendak minum atau makan di kantin kantor, apakah masker harus dilepas atau diturunkan ke bawah dagu saja?

Menurunkan masker di bawah dagu rentan membuat virus yang menempel di bagian luar masker pindah ke wajah. Sebaiknya, lepas masker dengan cara memegang talinya, letakkan di kantung tertutup (pouch) dengan posisi terlipat dua sehingga sisi dalam masker tetap bersih. Kenakan lagi setelah selesai makan. Dalam kondisi physical distancing, usahakan untuk makan di meja sendiri atau duduk berjauhan. 

13. Saya sudah divaksin, haruskah menggunakan masker dua lapis?

Ya. Efektivitas vaksin tidak ada yang mencapai 100% sehingga tetap ada kemungkinan tertular dan menularkan. 

Baca: Jika Tetap Harus Bekerja..

Yang perlu diingat, masker hanyalah salah satu upaya pencegahan penularan, sehingga tetap harus disertai dengan menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

 

Artikel ini telah diperbaharui sesuai dengan data terkini per tanggal 9 Juli 2021