Aktivitas remaja yang padat, dari sekolah, ekskul, hingga les tambahan membuat Anda berpikir cukupkan energi yang ia dapatkan dari makanan yang Anda sajikan setiap hari? Apalagi, masa awal pubertas merupakan masa dimana remaja mengalami growth spurt atau masa pacu tumbuh. Cirinya, tinggi badannya tumbuh cepat sekali. Bagi remaja perempuan, pertumbuhan tinggi badan terhenti saat ia mengalami menarche (menstruasi pertama). Anda khawatir jika badannya tidak terlalu tinggi, kemudian tergoda untuk memberinya suplemen yang katanya bisa menambah tinggi badan. Belum lagi suplemen untuk kecerdasan otak dan daya ingat. Semua tampak sempurna bagi remaja Anda.

Namun, apakah remaja benar-benar membutuhkannya?

“Ada banyak kontroversi seputar suplemen untuk remaja,” ujar Sarah Leung, konsultan diet di Healthy Energy Australia. Menurutnya, suplemen hanya dibutuhkan jika ada kondisi medis yang mengharuskan atau ada tanda kekurangan dalam asupan makanannya.

Pada remaja yang sedang tumbuh, kebutuhan nutrisi akan meningkat sesuai dengan kebutuhan. Zat besi, kalsium, vitamin C, dan D akan banyak dibutuhkan. “Jika asupan anak baik, suplemen tak terlalu diperlukan,” jelas Sarah. 

Baca: Pola Makan Sustainable, Pilih yang Sehat dan Mudah Didapat

Aktivitas remaja memang sedikit banyak mempengaruhi sistem daya tahan tubuh. Namun, suplemen belum dirasa perlu jika remaja masih mengkonsumsi secara teratur karbohidrat, zat besi, sayur setidaknya 3 kali sehari, dan cukup minum air putih. Dahulukan cara alami seperti:

• Tidak melewatkan sarapan 

• Konsumsi karbohidrat seperti nasi atau gandum 

• Makan teratur tiga kali dengan dua kali makan selingan 

• Jaga kebutuhan zat besi dengan konsumsi sayuran hijau dan daging merah 

• Batasi makanan yang mengandung banyak gula

• Minum sedikitnya 2 liter air per hari dan hindari minuman yang mengandung kafein

Jika cara diatas belum bisa dilakukan secara maksimal, atau remaja tidak makan secara teratur dengan makanan yang seimbang, kurang vitamin D dari asupan atau jarang terkena sinar matahari  atau sedang melakukan diet ketat, menjadi vegetarian maupun vegan, maka suplemen bisa diberikan dengan memperhatikan hal berikut: 

• Jangan konsumsi suplemen dengan tujuan mengobati penyakit tertentu, selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga ahli terkait dengan keluhan remaja

• Pastikan Anda paham, bahwa kandungan kimia dalam suplemen lebih banyak dari kandungan alami (tak seperti yang tercantum pada kemasan) 

• Pahami juga manfaat kesehatan untuk anak, resiko yang mungkin ditimbulkan, aturan pemakaian dan berapa lama ia gunakan

Baca: Butuh Konsultasi Seputar Kesehatan Remaja? Ke Klinik Ramah Remaja Saja!

Yuk, motivasi anak untuk selalu memberikan asupan yang terbaik untuk tubuhnya! Ikuti dengan olahraga teratur agar daya tahan tubuh terjaga dan kebutuhan nutrisi terpenuhi tanpa tambahan suplemen. Namun, jika Anda ragu, bijaklah memilih suplemen yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan terpaku pada harga karena harga yang mahal tidak menentukan kualitas suplemen. Perhatikan bahan baku yang terdapat di dalamnya, dan terpenting selalu konsultasikan pada tenaga kesehatan yang dipercaya.