Munculnya dorongan seksual saat pubertas membuat remaja rentan melakukan seks bebas. Hal ini meningkatkan resiko dari infeksi menular seksual pada remaja. Bedasarkan Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual yang dibuat oleh Kementerian Kesehatan  tahun 2016 dikatakan bahwa remaja berumur 10-19 tahun lebih rentan terhadap infeksi menular seksual (IMS) dibandingkan wanita muda yang telah menikah. Salah satu IMS yang berbahaya bagi remaja adalah herpes genital.

Apa itu herpes genital?

Herpes genital merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex (HSV). Penyakit kelamin ini dapat menyerang laki-laki maupun perempuan yang aktif berhubungan seksual dengan cara menginfeksi alat kelamin, anus, atau mulut. Jadi, remaja yang melakukan oral seks pun dapat terinfeksi. Sekali virus HSV menginfeksi kulit, ia akan masuk ke dalam DNA sel saraf dan bertahan selamanya. Berbahaya memang, namun virus ini bersifat tidak aktif kecuali jika ada pemicunya seperti makanan bergula tinggi dan ketika imunitas tubuh sedang turun.

Apa saja gejalanya?

Tidak semua herpes langsung menunjukkan gejala. Ada yang membutuhkan beberapa minggu, bulan, bahkan tahun. Jika ada, gejalanya berupa:

1. Luka lepuh pada area kelamin

Luka lepuh tersebut biasa disertai dengan rasa sakit dan gatal yang dirasakan berulang dalam setahun. Hal ini dapat terjadi karena sistem imun yang sudah lebih kebal dengan infeksi virus. Luka lepuh tersebut biasa berawal dari adanya bentolan merah atau lenting kecil pada area kelamin ataupun bokong. Bentolan tersebut biasanya berisi air disertai dengan rasa nyeri dan gatal. Bentolan yang pecah akan menyebabkan luka lepuh yang berakhir dengan koreng. 

2. Pembengkakan kelenjar getah bening di lipatan paha

Pembengkakan ini terkadang disertai nyeri otot dan demam. Sebagian orang yang terinfeksi tidak mengalami gejala-gejala diatas. Hal ini menyebabkan penderita tidak menyadari bahwa sedang terinfeksi herpes simplex.

Cara penularan herpes genital

Virus ini dapat menginfeksi tubuh namun tidak berkembang biak dalam beberapa waktu (dorman) sehingga tidak menyebabkan gejala apapun namun dapat aktif sewaktu-waktu. Beberapa jalur penyebaran penyakit ini adalah melalui kontak kulit langsung, berhubungan seksual dengan orang yang terinfeksi, dan dari ibu kepada bayi yang dilahirkan saat persalinan normal. 

Virus herpes simplex tidak dapat berkembang biak diluar tubuh sehingga penularan virus ini tidak dapat terjadi melalui barang-barang yang sudah digunakan penderita seperti tempat duduk toilet, handuk, dan alat makan. HSV tipe 1 atau herpes oral biasa menyebar ke alat kelamin melalui seks oral dan menyebabkan sariawan. HSV tipe 2 atau herpes genital biasa menular melalui hubungan seksual dengan yang terinfeksi. 

Dapatkah diobati?

Herpes genital memang tidak dapat disembuhkan sehingga pemberian obat oleh dokter bertujuan untuk membantu menghilangkan gejala dan mencegah kambuhnya virus. Selain itu, obat anti-virus bertujuan untuk mengurangi frekuensi kekambuhan dan mengurangi potensi penularan. Karenanya, obat hanya diberikan jika muncul gejala.

Beberapa obat antivirus yang biasa diberikan untuk herpes genital adalah acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir. Ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Beberapa dokter akan menganjurkan operasi caesar sehingga lebih aman untuk bayi.

Selain melalui obat-obatan, hindari menyentuh luka herpes. Jika tersentuh, cuci tangan segera. Jaga luka herpes agar tetap kering dan bersih untuk mencegah adanya infeksi sekunder. Obat-obatan yang diberikan juga harus diminum sesuai dengan instruksi yang diberikan dokter. 

Agar remaja tidak terkena herpes..

Beri informasi mengenai IMS saat Anda menjelaskan pada anak tentang seks dan pubertas. Tujuannya, agar anak berpikir dua kali sebelum melakukan seks bebas. Tekankan bahwa herpes genital tidak dapat disembuhkan dan dapat mempengaruhi masa depannya, semisal hubungan dengan suami/istri maupun menularkan pada bayi.