Dalam memilih metode kontrasepsi, sebaiknya pasangan suami istri terlebih dahulu menentukan kebutuhannya sehingga penggunaan alat kontrasepsi akan menjadi lebih efektif.

Apa kebutuhan Anda & pasangan?

1. Menunda kehamilan

Jika pasangan suami istri berencana menunda kehamilan sementara waktu dan bisa memiliki anak lagi, maka sebaiknya memilih metode kontrasepsi yang bersifat jangka pendek namun efektif, seperti IUD dan implan.

Metode kontrasepsi dengan suntik, pil, kondom, atau Metode Amenore Laktasi (MAL) atau menyusui juga dapat digunakan untuk menunda kehamilan. Namun baru akan sangat efektif jika digunakan dengan benar karena metode-metode tersebut harus dilakukan dengan benar dan konsisten serta butuh tindakan yang berulang dan kedisplinan.

2. Tidak merencanakan kehamilan

Jika pasangan suami istri sudah tidak merencanakan kehamilan/ tidak ingin menambah anak, maka bisa dipertimbangkan untuk memilih metode kontrasepsi yang bersifat jangka panjang. Metode kontrasepsi yang bisa dipilih adalah tubektomi dan vasektomi.

Metode ini memiliki efek samping yang sedikit, namun tentu saja jika sudah dilakukan tubektomi/ vasektomi, tidak akan mudah dikembalikan ke kondisi semula.

3. Menjaga dari penyakit menular seksual 

Jika pasangan suami istri ingin mencegah kehamilan serta sekaligus melakukan pencegahan dari penyakit menular seksual, satu-satunya metode kontrasepsi yang paling efektif melindungi adalah menggunakan kondom.

4. Kebutuhan khusus

Pasca kehamilan

Bagi ibu yang baru melahirkan dan menyusui selama eksklusif selama 6 bulan dapat menggunakan metode Metode Amenore Laktasi (MAL) untuk mencegah kehamilan. Namun jika sudah tidak berhenti menggunakan metode MAL dan membutuhkan perlindungan tambahan, maka ibu harus menggunakan metode kontrasepsi lainnya untuk mencegah kehamilan. Untuk ibu menyusui, metode yang digunakan sebaiknya adalah metode non hormonal seperti kondom, IUD, maupun kontap. Metode ini dianggap tidak mengganggu hormon sehingga tidak akan memengaruhi kelancaran ASI dan menyusui. Jika ibu tidak menyusui, metode kontrasepsi apapun bisa dan relatif aman digunakan untuk mencegah kehamilan. 

Baca: Menerapkan Kontrasepsi MAL untuk Ibu Bekerja

Pasca keguguran

Selama tidak terjadi infeksi paska keguguran, metode KB apapun bisa digunakan dengan aman. Namun jika terjadi infeksi, sebaiknya melakukan pengobatan terlebih dahulu hingga infeksi sembuh. Terlebih lagi untuk pemakaian IUD maupun kontap, sebaiknya ditunda hingga infeksi teratasi. Di masa penyembuhan infeksi, pertimbangkan untuk menggunakan metode kontrasepsi yang lain, termasuk untuk tidak melakukan hubungan intim sampai infeksi benar-benar sembuh.

Usia 40 tahun

Kehamilan masih mungkin terjadi sampai masa menopause sehingga kontrasepsi sangat penting bagi wanita yang masih aktif secara seksual. 

Secara umum, semua metode kontrasepsi aman untuk ibu usia 40-an, namun untuk ibu yang beresiko penyakit jantung tidak boleh menggunakan metode pil atau suntik bulanan. Menggunakan metode alamiah juga tidak akan efektif karena ibu yang mendekati masa menopause umumnya mengalami haid yang tidak teratur. IUD juga tidak disarankan untuk ibu usia 40-an karena pemasangannya lebih sulit dan berisiko mengalami pendarahan. Metode kontap (vasektomi dan tubektomi) bisa menjadi pilihan tepat untuk pasangan usia 40-an yang tidak ingin menambah anak.

Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kontrasepsi, buka fitur Kontrasepsiku di sini.