Memasuki masa puber, remaja perempuan mengalami berbagai macam perubahan, baik secara fisik dan psikis. Sebagai orang tua, Anda tidak hanya diharapkan untuk memberikan nasehat seputar cara menjaga diri namun juga menjadi sumber informasi terpercaya seputar kesehatan reproduksi. Perubahan hormonal yang terjadi pada masa puber rentan menyebabkan gangguan pada organ kewanitaan remaja perempuan. Jika yang Anda ketahui hanya sebatas menstruasi dan keputihan, informasi berikut dapat memperkaya pengetahuan seputar masalah kesehatan reproduksi yang kerap dialami remaja perempuan. Manfaatnya, ketika remaja datang dengan keluhan, orang tua tahu bagaimana harus menanganinya. Berikut ini adalah beberapa di antaranya.
Peradangan Vagina (Vulvovaginitis)
Dari rasa gatal terbakar disekitar vagina hingga keputihan, adalah beberapa gejala yang dapat muncul saat terjadi peradangan pada vagina. Hal ini sering disebabkan oleh kurang higienisnya organ vital perempuan ini, meskipun bisa juga disebabkan oleh infeksi bakteri ataupun jamur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan vagina adalah menjaganya agar tidak terlalu lembab dengan cara menghindari penggunaan produk pantyliner bila tidak diperlukan, rutin mengganti celana dalam saat lembab, mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali, serta membilas daerah kewanitaan dengan cara yang benar setelah buang air, yaitu dari depan ke belakang (ke arah lubang dubur).
Gangguan Menstruasi
Perubahan fisik yang paling mendasar pada masa puber bagi seorang remaja perempuan salah satunya adalah menstruasi, dimana terjadi peluruhan dinding rahim dan juga sel telur karena tidak terjadinya pembuahan oleh sel sperma. Seorang remaja perempuan perlu mengetahui siklus menstruasi mereka karena perubahan pada siklus menstruasi bisa menjadi pertanda awal dari penyakit pada organ reproduksi wanita.
Masalah atau gangguan menstruasi yang perlu diketahui dan sering menjadi keluhan mencakup dysmenorrhea (rasa sakit saat menstruasi), menorrhagia (volume darah yang banyak saat menstruasi), amenorrhea (menstruasi yang tiba-tiba berhenti bukan karena kehamilan dan tanpa alasan jelas atau belum mengalami menstruasi diatas umur 16 tahun) dan oligomenorrhea (siklus menstruasi yang tidak teratur).
Perdarahan Uterus Abnormal (PUA)
Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah saat terjadi perubahan baik pada pola ataupun volume darah menstruasi dan kondisi ini cukup sering terjadi karena sekitar 75% remaja perempuan ada awal-awal usia remaja mengalami PUA. Hal ini bisa disebabkan oleh banyak hal seperti dari segi hormonal, kelainan pada darah (contohnya gangguan pembekuan darah), ataupun cedera/trauma pada organ kewanitaan seperti terbentur, penggunaan sepeda, dan lain-lain.
Jika remaja perempuan mengeluhkan salah satu dari gejala di atas, ada baiknya segera ajak mereka berkonsultasi ke dokter terkait agar mendapatkan penanganan yang tepat sebelum terjadi komplikasi yang tidak diinginkan.