Perubahan pola menstruasi sehubungan dengan penggunaan alat kontrasepsi merupakan hal yang kerap kali ditemukan terutama jika alat kontrasepsi yang digunakan bersifat hormonal, seperti  Implan, KB Suntik bulanan, KB Suntik 3 bulanan, Pil Progestin, dan Pil Kombinasi. Perubahan pola menstruasi ini berhubungan dengan perubahan siklus hormon dalam tubuh yang menjadi tidak normal. Yuk cari tau beberapa pilihan KB hormonal dan bagaimana dampaknya pada pola menstruasi. 

Pil Kontrasepsi 

Pil kontrasepsi merupakan salah satu alat kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan. Salah satu kendala yang kerap dialami oleh wanita yang menggunakan metode KB ini adalah aturan minum pil KB yang mengharuskan pasien mengonsumsinya dalam waktu yang sama setiap hari dalam jangka waktu yang sudah ditentukan. Mengandung versi sintetis dua hormon yaitu hormon estrogen dan progestin, kedua hormon ini mengatur siklus terjadinya menstruasi pada wanita dan tingkat naik-turun hormon ini memainkan peran penting dalam kehamilan. Pil kontrasepsi ini tersedia dalam dua jenis, pil kombinasi yang mengandung progestin dan estrogen serta pil mini yang hanya mengandung progestin. 

Suntik Kontrasepsi 

Sama dengan pil kontrasepsi, suntikan kontrasepsi memiliki dua jenis yang berbeda yaitu KB suntik 2 bulanan yang mengandung hormon progesteron dan KB suntik bulanan yang merngandung progesteron serta estrogen. Penggunaan suntikan kontrasepsi lebih mudah karena hanya membutuhkan sekali suntikan yang dapat memberikan efek 1 bulan atau 3 bulan sesuai dengan jenis suntikan yang digunakan. Suntikan kontrasepsi dianjurkan untuk wanita yang memiliki aktivitas harian padat atau mereka yang tidak dapat menggunakan pil kontrasepsi.

Efek samping KB suntik adalah Anda tidak bisa langsung merencanakan kehamilan setelah berhenti. Sebab, setelah selesai menggunakan KB ini, ada kemungkinan penundaan pemulihan kesuburan yang membutuhkan waktu beberapa bulan, bahkan lebih dari 10 bulan setelah lepas KB. Kesuburan kembali dengan ditandai adanya produksi sel telur. Jangka waktu ini dapat berbeda-beda pada tiap orang. Jika Anda berencana hamil dalam waktu satu tahun ke depan, penggunaan KB suntik kurang tepat.

Implan 

Implan adalah alat kontrasepsi tabung plastik kecil dan fleksibel dengan ukuran sebesar korek api, berisi hormon progestin untuk mencegah kehamilan. Penggunaanya dilakukan dengan memasukkan implan ke dalam kulit pada lengan atas. Implan dapat mencegah kehamilan selama tiga tahun.

Bagaimana cara kerja hormon dalam alat kontrasepsi?

Hormon yang terkandung dalam alat kontrasepsi hormonal bekerja dalam tiga cara untuk mencegah kehamilan. Pertama, mencegah indung telur melepas sel telur agar tidak terjadi proses pembuahan. Kedua, mengubah ketebalan lendir leher rahim guna menyulitkan sperma bergerak masuk ke dalam rahim untuk mencari telur. Terakhir, mengubah lapisan dinding rahim sehingga tidak mungkin untuk sel telur yang dibuahi tertanam di dalam rahim.

Sekitar 50 persen wanita akan berhenti mengalami menstruasi sebagai dampak dari penggunaan alat kontrasepsi hormonal. Periode menstruasi akan kembali saat alat kontrasepsi hormonal tidak lagi digunakan. Bagi para wanita yang berhenti mengalami menstruasi biasanya akan mengalami flek yang keluar secara tiba-tiba. Jika mengalami flek terus-menerus sepanjang hari, ini jelas tidak nyaman dan Anda perlu menghubungi dokter. 

Terjadinya flek sebenarnya tidak membahayakan, akan tetapi jika flek dialami secara terus-menerus dan berkelanjutan, akan menyebabkan organ intim menjadi sering basah dan mengalami kelembaban berlebih. Hal dapat menyebabkan terjadinya iritasi dan menyuburkan pertumbuhan bakteri sehingga mudah infeksi.