Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah kehamilan. Salah satunya adalah IUD atau yang biasa disebut dengan KB spiral. Ada dua jenis IUD, yaitu Cooper-Bearing Intrauterine Device dan Levonogestrel Intrauterine Device.
Pengetahuan mengenai IUD sangat penting, terutama bagi pasangan usia subur yang ingin menunda kehamilannya. Diharapkan dengan mengetahui serba-serbi IUD, Anda bisa mengetahui jenis kontrasepsi mana yang terbaik yang bisa dipilih. Yuk, simak!
Cooper-Bearing IUD
Cooper-Bearing IUD merupakan alat kontrsepsi non hormonal berupa kumparan kecil yang terbuat dari plastik, dengan panjang 3cm, berbentuk T dengan tembaga dan benang yang sudah dirancang agar ukurannya sesuai dengan rahim. IUD jenis ini menyebabkan perubahan kimia yang dapat merusak sperma dan sel telur sebelum terjadi pembuahan.
Seberapa efektif?
- Angka kehamilan satu dari 100 wanita yang menggunakan IUD pada 1 tahun pertama.
- Ada risiko kecil terjadinya kehamilan pada pengguna diatas 1 tahun dan bertambah sesuai dengan lamanya penggunaan IUD. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IUD ini efektif selama 12 tahun lalu bisa kembali subur setelah lepas pemasangan.
Apa Efek Sampingnya?
Adanya perubahan pada pola menstruasi (terutama pada 3-6 bulan pertama) yang meliputi pendarahan irregular, panjang dan lebih banyak selama menstruasi, serta rasa mules dan nyeri ketika menstruasi. Jarang terjadi, namun ditemukan keguguran, kelahiran preterm atau infeksi pada kehamilan yang masih terdapat IUD didalamnya.
Levonogestrel IUD ( LNG-IUD)
LNG-IUD merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk T, yang melepaskan levonogestrel setiap harinya. IUD hormonal ini bekerja dengan cara menghambat pertemuan sperma dan ovum sehingga mengganggu implantasi.
Seberapa efektif?
Efektifitas LNG IUD sama seperti Cooper Bearing IUD dimana angka kehamilan sangat sedikit dalam satu tahun pertama dan bisa kembali subur langsung setelah IUD dilepas.
Bagaimana efek sampingnya?
Menstruasi yang lebih cepat dan sedikit, atau terkadang tidak terjadi menstruasi sama sekali. Ada beberapa kasus mengalami pendarahan yang lama. Di lain itu, ada efek samping lain seperti jerawat, sakit kepala, nyeri payudara, mual penambahan berat badan serta perubahan mood dikarenakan faktor hormonal.
Mana yang lebih baik?
Tentu sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Kontrasepsi hormon dan non hormon akan berbeda efeknya di tiap wanita. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mengetahui mana yang sesuai. Untuk tahu lebih jelas tentang penggunaan IUD dan pilihan kontrasepsi lainnya, Anda bisa unduh ebook SKATA atau baca serba serbi kontrasepsi di sini.