Tahukah Anda bahwa tumor yang ada di dalam tubuh, tak selamanya adalah kanker. Tumor adalah semua benjolan abnormal di dalam tubuh. Ada dua jenis tumor, jinak dan ganas – yang dinyatakan sebagai tumor ganas inilah yang dinamakan kanker. 

Kanker merupakan sebuah penyakit yang disebabkan pertumbuhan abnormal tak terkendali dari sel-sel yang ada di tubuh. Pada semua tipe kanker, beberapa sel di tubuh mulai membelah diri tanpa henti dan menyebar ke jaringan disekitarnya atau ke bagian tubuh lainnya. Umumnya kanker tidak akan menimbulkan gejala sebelum ia meluas atau melibatkan jaringan sekitarnya. 

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk memastikan ada gejala kanker di tubuh, diantaranya:

  • Perubahan kebiasaan atau gangguan pada buang air kecil atau besar 
  • Sulit menelan dan alat pencernaan terganggu 
  • Suara serak dan batuk yang tak kunjung sembuh
  • Benjolan di payudara atau di tempat lain 
  • Tahi lalat yang berubah sifat menjadi membesar dan gatal
  • Darah atau lendir abnormal dari tubuh 
  • Luka yang sulit sembuh 
  • Berat badan yang turun dengan esktrim tanpa sebab 

Ada beragam jenis kanker pada tubuh. Umumnya, kanker bisa terjadi di bagian tubuh manapun. Pada wanita, jenis kanker yang paling umum ditemukan adalah payudara dan kanker mulut rahim atau yang lebih dikenal dengan kanker serviks. Insiden kanker serviks lebih besar di negara berkembang ketimbang negara maju. Berdasarkan data Kementrian Kesehatan, kanker serviks menduduki posisi nomor dua di Indonesia sebagai jenis kanker yang paling sering terjadi setelah kanker payudara. Ada sekitar 40.000 kasus baru tiap tahunnya. 

Kanker serviks disebabkan oleh Human Papillomavirus (HPV). Ada lebih dari seratus jenis HPV, tapi hanya ada 13 jenis virus yang menyebabkan kanker serviks. HPV akan menghasilkan dua jenis protein, yaitu E6 dan E7. Kedua protein ini berbahaya karena dapat menonaktifkan gen tertentu dalam tubuh wanita yang berperan dalam menghentikan perkembangan tumor. Kedua protein ini juga memicu pertumbuhan sel-sel dinding rahim secara agresif. Pertumbuhan sel yang abnormal ini akan menyebabkan mutasi gen yang kemudian menyebabkan kanker serviks berkembang dalam tubuh. Kanker serviks sering ditemukan pada wanita yang aktif secara seksual, walaupun bisa juga ditularkan melalui kontak kulit.

Apa gejalanya? 

  • Keluar bercak darah pada vagina secara tiba-tiba 
  • Nyeri panggul ketika berhubungan seksual 
  • Keputihan yang berbau menyengat dan berbeda dari biasanya 
  • BAB tidak teratur 
  • Tubuh terasa mudah lelah. 

Bagaimana pengobatannya? 

Pada stadium awal, kanker serviks sulit terdeteksi. Karenanya, para wanita dianjurkan untuk melakukan tes papsmear sebagai deteksi dini kanker serviks. Bila kanker ditemukan sejak dini, maka pengobatannya menjadi lebih mudah. Jika sudah di tahap stadium lanjut, ada tiga pilihan untuk menangani kanker serviks, yaitu operasi, radioterapi dan kemoterapi. Konsultasikan pilihan yang terbaik dengan Onkologi.

Bisakah kanker serviks dicegah? 

Bisa. Dengan vaksinasi HPV. Jika Anda aktif melakukan aktifitas seksual, baiknya melakukan deteksi dini dengan papsmear secara rutin. Tes Papsmear dapat mengetahui perubahan pada kanker rahim sebelum berubah menjadi kanker. Selama 30 tahun terakhir, angka kematian akibat kanker serviks di Amerika menurun sebanyak lebih dari 50% dikarenakan efektivitas papsmear. Karenanya, periksa kesehatan secara berkala, lakukan vaksinasi dan lakukan deteksi dini.