Banyak cara memberi jarak pada anak, juga mencegah terjadinya kehamilan demi keluarga yang lebih berkualitas. Hal ini bisa bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi adalah satu cara yang bisa mempengaruhi kesuburan yang efektif dan bisa menyelamatkan nyawa Ibu dan anak.
Saat Anda dan pasangan memutuskan untuk menghentikan kehamilan, karena satu dan lain hal tubektomi bisa menjadi pilihan. Kenapa? Karena tubektomi adalah salah satu mode kontrasepsi yang bersifat permanen, atau biasa dikenal dengan sebutan sterilisasi. Tubektomi merupakan tindakan penutupan terhadap kedua saluran telur kanan dan kiri yang menyebabkan sel telur tidak dapat melewati saluran telur sehingga tidak bertemu dengan sperma laki-laki. Tentu, dengan begitu kehamilan tak dapat terjadi.
Pelaksanaan tubektomi terbagi menjadi tubektomi pasca operasi atau melahirkan, riwayat penyakit ginekologi, dan dilakukan pada masa interval (masa siklus menstruasi). Tekniknya pun bermacam, mulai dari:
1. Mini Laparatomi.
Metode ini hanya memerlukan sayatan kecil (sekitar 3 cm) baik pada daerah perut bawah maupun pada lingkar pusat bawah. Tindakan ini relatif murah dan dapat dilakukan pada masa interval maupun pasca persalinan. Pengambilan tuba dilakukan melalui sayatan kecil. Setelah tuba didapat, kemudian dikeluarkan, diikat dan di potong sebagian.
2. Laparoskopi
Teknik ini dapat dilakukan pada 6-8 minggu pasca persalinan atau setelah abortus (tanpa komplikasi). Laparoskopi memakan biaya yang cukup mahal, karena peralatan dan biaya pemeliharaannya. Layaknya Mini Laparotomi, metode Laparoskopi digunakan dengan anastesi lokal dan diperlukan perawatan rawat jalan setelahnya.
Pasca melakukan tubektomi, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Diantaranya;
- Luka operasi jangan sampai basah untuk menghindari infeksi
- Hindari kerja berat selama satu minggu
- Jika ada rasa sakit pada abdomen, perdarahan luka insisi atau adanya demam segara cari pertolongan medis.
Jika Anda dan pasangan sudah merasa memiliki jumlah anak cukup, dan ingin melakukan tubektomi jangan khawatir akan produksi ASI ataupun gairah seks yang menurun karena metode ini tidak mengganggu hal tersebut. Namun, perlu menjadi pertimbangan, tubektomi adalah metode kontrasepsi permanen. Walaupun di beberapa kasus bisa dilakukan operasi membuka ikatan tubektomi, namun hal ini tidak efektif dan bisa terjadi komplikasi yang membahayakan.