Sadarkah Anda dengan perubahan iklim yang kerap terjadi? Mulai dari hujan di musim kemarau, kering di musim hujan, bahkan di beberapa negara mengalami suhu ekstrim di musim tertentu. Masih dalam ingatan, di awal tahun 2018 musim dingin ekstrim terjadi di New York, Amerika Serikat. Suhu mencapai -12 derajat celcius hingga membuat air mancur New York membeku. Kecepatan angin yang sangat kencang juga melumpuhkan beberapa aktivitas di sana. Tak hanya itu, kota Atlanta yang terkenal dengan suhu hangatnya, terkena dampak pemanasan global dengan suhu 10 – 14 derajat celcius.
Di Indonesia sendiri, sempat terjadi beberapa kali hujan es, dan suhu panas yang cukup ekstrim dampak dari pemanasan global. Segala upaya dilakukan untuk cegah kondisi makin parah. Gerakan save the energy, misalnya. Pemadaman serempak untuk menyimpan energi dilakukan masyarakat hampir di seluruh dunia. Penanaman tanaman hijau, dan irigasi mulai digerakkan untuk menumbuhkan penghijauan dan membersihkan udara. Namun, apakah itu cukup? Yakinkah anak keturunan kita anak aman dua puluh tahun mendatang?
Fakta membuktikan bahwa oksigen di udara kian menipis. Menurut penelitian yang dilakukan Michael Mann yang dilansir static.scientific.com, ada peningkatan suhu ekstrim yang terjadi di tahun 1975 hingga saat ini. Jika suhu di belahan bumi di bagian utara naik hingga dua derajat celcius diatas suhu normal maka dua puluh tahun lagi, peradaban manusia menjadi terancam. Lalu, apa yang bisa kita perbuat?
Sayangnya, ternyata apa yang kita lakukan tidak dapat mencegah pemanasan global namun bisa memperlambat atau membuatnya tidak semakin parah, hingga anak cucu kita masih bisa hidup layak di puluhan tahun mendatang. Bagaimana caranya?
Mulai dari rumah
Pilih energi listrik yang berasal dari solar, lebih baik lagi yang bersertifikat Green-e Energy. Gunakan listrik seperlunya, ganti alat elektronik dengan yang hemat energi.
Kurangi penggunaan air yang tak perlu
Menghemat air bisa mengurangi polusi karbon. Karena ada banyak energi yang keluar saat memompa, memanaskan dan menggunakan air. Jadi, take shorter shower, matikan keran saat menggosok gigi, dan jangan biarkan air mengalir terlalu lama.
Berikan jarak pada anak
Ya, ini salah satu yang paling penting. Saat bumi dihuni terlalu banyak populasi, akan ada satu waktu dimana kita berebut air dan CO2 karena sumber daya alam yang kian menipis. Dengan perencanaan memberi jarak pada anak yang matang dan jumlah anak yang ideal, Anda bisa menciptakan generasi berkualitas yang teredukasi. Bukan tidak mungkin, mereka akan membuat pembaharuan yang akan membantu menghambat pemanasan global 10 atau bahkan berpuluh-puluh tahun lagi.