Apa yang terbesit di kepala saat mendengar kanker prostat? Sebagian dari Anda mungkin berfikir ini adalah penyakit yang mungkin diderita pria di usia senja. Ya, kanker prostat memang rata-rata diderita pria berusia 40 hingga 80 tahun keatas. Namun ternyata sebuah penelitian mengatakan bahwa kanker prostat ternyata bisa juga diderita pada pria usia muda! Saatnya Anda cari tau lebih lanjut fakta tentang penyakit ini.
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada kelenjar prostat pria yang umumnya berukuran kecil dan berbentuk seperti kacang kenari. Awalnya tumbuh perlahan dan terbatas pada kelenjar prostat dimana ia tidak menyebabkan kerusakan serius. Bahayanya, ketika sel prostat mengalami mutasi dan berkembang diluar kendali, sel ini bisa menyebar secara metastatis dari prostat ke bagian tubuh lainnya terutama tulang dan lymph mode.
Hingga saat ini penyebabnya belum diketahui pasti, walaupun penelitian membuktikan faktor genetik cukup berperan. Meskipun kanker prostat biasa dialami pria di usia 40 tahun keatas, namun pria muda juga punya risiko menderita penyakit ini. Dikarenakan banyaknya konsumsi lemak hewani, kurangnya konsumsi sayur-sayuran dan merokok. Obesitas juga memiliki tendensi mengidap penyakit kanker prostat.
Apa saja, ya gejalanya?
Di tahap awal, kanker prostat umumnya tidak menimbulkan gejala. Tapi jika pembengkakan telah mempengaruhi uretra, ini gejala yang biasa muncul;
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari
- Nyeri saat buang air kecil atau butuh waktu lama saat melakukannya
- Terdapat darah dalam air kencing atau mani
- Tekanan urin berkurang
- Saat batuk atau tertawa, air kencing spontan keluar
- Disfungsi ereksi
- Tak lagi mampu biang air kecil sambil berdiri.
Lalu bagaimana memastikannya?
Penapisan bisa dilakukan dengan pemeriksaan kadar PSA (Prostate-Specifif Antigen). Semakin tinggi kadar PSA, semakin besar kemungkinan terjangkit kanker prostat. Pemeriksaan lainnya dapat berupa Digital Rectal Examination dimana pemeriksa memasukan jari tangan melalui anus hingga rektum dan meraba dinding rektum untuk mencari pembesaran atau abnormalitas lainnya pada prostat. Jika dicurigai adanya kanker prostat, kemudian dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti biopsi dan ultrasound atau Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Pencegahannya gimana?
Pencegahan kanker prostat dapat dilakukan dengan mengurangi faktor risiko yang ada, mulai dari mengubah pola hidup seperti mengkonsumsi makanan rendah lemak, buah dan sayuran, mengurangi konsumsi produk susu, dan menjaga berat badan ideal dengan olahraga. Sebenarnya ada beberapa opsi medis pencegahaan kanker prostat, namun hingga saat ini peneliti masih mencari substansi yang efektif untuk pencegahan penyakit ini.