Mendengar kata kontrasepsi tentu sudah tak asing lagi. Indonesia sudah menjadi salah satu pengguna kontrasepsi terbanyak di dunia dengan penggunaan kontrasepsi terbanyak pada wanita. Kenapa wanita? Karena ternyata informasi akan kontrasepsi pria masih terbatas. Padahal, ternyata pria juga punya opsi yang bisa dilakukan. Diantaranya, Vasektomi dan penggunaan kondom. 

Apa itu Vasektomi?

Adalah operasi bedah minor kecil yang dilakukan untuk memutus jalur transportasi sperma dari testis menuju penis. Vasektomi hanya dilakukan sekali dan bersifat permanen. 

Bagaimana dengan kelebihan dan keterbatasannya? 

  • Penggunaan Vasektomi terbukti sangat efektif mencapai 97-98% atau kehamilan hanya terjadi sebanyak 2-3 per 100 perempuan pada tahun pertama penggunaan. 
  • Tidak mempengaruhi kemampuan seksual pria.
  • Aman, sederhana, mudah dan cepat (karena tindakan medis dilakukan sangat cepat)
  • Dapat dilakukan tanpa metode pisau bedah. 

Pasca melakukan tindakan medis, Anda diharuskan beristirahat selama 2-3 hari dan menghindari kerja berat. Vasektomi harus dilakukan dengan tenaga kerja terlatih, dan Anda mungkin masih perlu menggunakan kondom atau alat kontrasepsi lain selama tiga bulan untuk memastikan cairan mani tidak mengandung sperma. Untuk memastikan efektivitas Vasektomi, pemeriksaan analisa sperma perlu dilakukan setelah tiga bulan. 

Apa saja hal yang perlu dipikirkan secara matang sebelum melakukan prosedur Vasektomi?

Bagi pria yang sudah berkeluarga dan merasa cukup memiliki keturunan, maka pemilihan Vasektomi bisa menjadi opsi terbaik.  Hal ini juga berlaku pada pria yang sudah siap mental tidak ingin memiliki keturunan lagi mempertimbangkan faktor kesehatan individu dan pasangan jika suatu saat akan hamil lagi.  

Jika saya tidak menginginkan vasektomi?

Ada opsi lain selain Vasektomi yang bisa dipilih pria, yaitu penggunaan kondom. Kondom adalah selaput terbuat dari latex yang digunakan di bagian luar penis pada saat ingin melakukan hubungan seksual.  Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang bisa digunakan bukan hanya sebagai pengendali populasi namun juga dapat digunakan sebagai pencegah penularan penyakit seksual menular. 

Penggunaan kondom terbilang cukup aman, dan relatif mudah. Pilihan kondom pun beragam sesuai dengan kebutuhan, dan ketersediaannya di apotik atau supermarket sangat mudah dijangkau dengan harga yang relatif murah.  

Ada resiko penggunaan kondom?

Beberapa resiko penggunaan kondom, diantaranya;

  • Kondom yang rusak, namun bisa dicegah dengan melihat tanggal kadaluwarsa dan bentuk kemasan yang masih baik.
  • Kondom bocor dapat terjadi karena berbagai kesalahan, hubugan seksual yang kurang menggunakan lubrikasi atau salah penggunaan ukuran kondom. Jika hal ini terjadi maka kehamilan dan proses penularan penyakit seksual dapat terjadi.
  • Mengurangi tingkat kenikmatan hubungan seksual.
  • Dapat menyebabkan gatal dan iritasi

Jadi mana yang lebih baik, Vasektomi atau kondom? 

Semua tergantung pada kebutuhan tiap individu.Karena Vasektomi dan kondom sama sama memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk pria dengan usia lebih matang, sudah berkeluarga dengan cukup anak, Vasektomi bisa menjadi menjadi opsi. Namun jika Anda pria muda yang masih ingin memiliki keturunan dan memiliki kemungkinan berganti pasangan, maka penggunaan kondom lebih disarankan. Konsultasi dengan ahli sangat disarankan dalam memilih kontrasepsi pada pria, tentunya dengan dukungan penuh dari keluarga.