Sebagai seorang ayah, tentu Anda tidak ingin melewatkan pertumbuhan ananda, dari kata pertamanya hingga kelulusannya kelak. Namun, kesibukan bekerja membuat Anda harus rela memiliki waktu terbatas untuk berinteraksi dengan anak, terlebih lagi jika jarak ke tempat kerja jauh atau bahkan Anda tinggal berbeda kota dengan keluarga. Mungkinkah kedekatan dengan anak terjalin dengan mengandalkan waktu yang tersisa?
Bisa kok, Yah. Meskipun hanya setengah jam di pagi dan malam hari, jika kegiatan tersebut berkualitas maka Anda dapat mempererat bonding dengan anak. Maksimalkan juga akhir pekan bersama keluarga. Singkirkan sejenak gadget dan urusan pekerjaan yang tertunda, lalu bersenang-senanglah dengan ananda. Bingung harus melakukan apa? Coba beberapa aktivitas berikut ini!
Menjadi “ibu”
Saat anak masih bayi, Anda bisa mulai menjalin kedekatan dengan anak dengan melakukan apa yang biasa seorang ibu lakukan. Memandikan, menyuapi, hingga mengganti popok misalnya. Usia prasekolah, anda bisa membantu istri memandikannya, mengajaknya bekerja sama menyiapkan sarapan, atau menggendongnya saat lelah berjalan saat berakhir pekan.
Permainan tradisional
Kadang, orang tua sering “mati gaya” jika anak merengek minta gadget. Coba kenalkan ia pada permainan tradisional: gasing, kelereng, layang-layang, ABC lima dasar (sobyong dalam bahasa Jawa) maupun engklek. Tidak kalah seru!
Berolahraga bersama
Usia berapa pun anak Anda, olahraga selalu dapat menjadi alternatif kegiatan yang seru. Jogging, bersepeda, berenang, basket, bahkan bergulat di atas kasur sambil saling menggelitik bisa membuat Anda dan anak terpingkal-pingkal.
Membacakan buku
Ini adalah hal termudah yang bisa Anda lakukan untuk menjalin kedekatan dengan anak (khususnya balita). Membaca minimal 15 menit sehari ternyata juga dapat menumbuhkan minat baca, menambah kosakata, meningkatkan imajinasi, dan mempertajam memori. Jangan lupa, gunakan intonasi yang menarik ya, agar anak tidak bosan.
Ciptakan permainan
Be creative. Ciptakan games seru bersama anak dan buat peraturannya, misal lomba mencari bola kaus kaki dan melemparkannya ke dalam keranjang sebelum 30 detik. Yang kalah harus memijat yang menang. Mengubah lirik lagu dan menyanyikannya berdua bisa menjadi hal yang konyol sekaligus memorable bagi Anda berdua. Perjalanan menuju sekolah juga bisa dimanfaatkan untuk bermain tebak-tebakan seperti mencari kata atau gambar tertentu di baliho atau gedung yang dilewati. Mudah bukan?
Melakukan hobi
Anak yang masih kecil biasanya tertarik dengan hobi ayahnya, maka anda bisa memanfaatkan hal tersebut untuk memperkenalkan lebih jauh kegemaran Anda, apakah itu membaca, bersepeda, memancing, otomotif. Sebaliknya, jika Anda ingin dekat dengan anak remaja, lakukan bersama apa yang menjadi hobinya. Jangan jaim ya, jika ternyata hobi anak adalah break dance!
Libatkan teknologi
Jika anak sudah remaja, Anda bisa mengajaknya membuat video bersama. Bisa video lucu-lucuan yang ditujukan untuk ibunya, bisa juga video yang lebih serius untuk vlognya, seperti Kaesang yang mewawancarai Jokowi. Hunting foto berdua juga bisa dilakukan sembari bepergian, atau anda menjadi fotografer dadakan untuk medsosnya. Siapa tahu, Anda mendapat ilmu photo editing dari anak.
Meskipun sederhana, aktivitas yang dilakukan Anda bersama anak memiliki manfat di masa depan, lho. Anak-anak dengan ayah yang terlibat langsung dalam kesehariannya, seperti bermain bersama dan membacakan cerita untuknya, akan memiliki IQ dan status sosial yang lebih baik saat dewasa. Kedekatan dengan ayah juga meminimalkan masalah perilaku pada remaja, termasuk dalam hal bergaul dengan lawan jenis.
Ingat, tantangan pengasuhan anak sekarang jauh lebih besar dari masa kita kecil dulu. Jangan sampai Anda hanya fokus mencari nafkah dan menuai masalah saat ananda beranjak dewasa. Jadi, luangkan waktu bersama mereka sesibuk apapun Anda.