Berbicara soal peran Ayah, memang identik dengan bekerja. Lima hari dalam seminggu, Ayah gunakan untuk bekerja di luar rumah, malah terkadang sabtu atau minggu pun pikiran Ayah masih untuk pekerjaan. Tak jarang melihat kondisi Ayah berangkat ketika anak masih tidur, dan kembali saat anak sudah tidur. Lalu, kapan bertemunya?
Pernah mendengar, kualitas lebih baik dari kuantitas? Ini mungkin benar adanya. Tak semua Ayah mampu menghadirkan waktu yang cukup banyak untuk anak, tapi bukan berarti mengurangi tingkat kualitasnya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak yang menjalin hubungan erat dengan Ayahnya bisa dengan mudah berbahasa lebih cepat dan tumbuh bersosialisasi yang mudah dengan teman. Tak hanya itu, seorang anak yang mendapat bimbingan yang baik dengan Ayah cenderung memiliki kestabilan emosi serta percaya diri yang tinggi. Begitu besarnya peran Ayah pada tumbuh kembang anak. Mungkinkah ini terjadi pada Ayah yang bekerja? Tentu bisa! Gimana caranya?
Perbaiki komunikasi
Pergi pagi pulang malam, akhir pekan juga bekerja, kapan komunikasinya? Komunikasi terjalin tak harus selalu dengan tatapan kata. Walaupun, kedekatan yang terbaik melalui fisik namun Ayah bisa memperbaiki komunikasi lewat lisan. Sempatkan menelpon anak menanyakan keadaan saat tak berada di sampingnya. Berikan anak keleluasaan bercerita tentang kesehariannya. Jadikan Ayah sebagai tempat sandaran yang sama seperti Ibu.
Sematkan waktu luang yang berharga
Fokus pada anak saat Ayah memiliki waktu luang. Saat anak tidur, Ayah bisa ada di sampingnya untuk sekedar memeluk dan memberikan doa. Ketika akhir pekan, taruh gadget Ayah dan sempatkan bermain dengan anak. Pergi bersama tanpa Ibu, bisa menjadi pilihan. Lakukan aktivitas dan ganti waktu yang hilang bersama anak. Ingat, tanpa gadget!
Berikan bentuk perhatian atau apresiasi
Apapun yang anak lakukan dan ceritakan, selalu berikan apresiasi agar anak merasa didengar dan sadar akan keberadaan Ayahnya. Jika Ayah bepergian dinas atau bekerja di luar dengan waktu yang cukup lama, jangan lupa memberikan cinderamata atau sekedar tanda perhatian untuk anak. Sehingga ia akan merasa, dimanapun Ayah berada ia selalu ingat.
Tak ada alasan untuk Ayah melalaikan waktu yang berkualitas untuk anak. Karena sejatinya Ayah harus mampu menciptakan waktu walau sempit untuk anak, agar ia tumbuh optimal dengan dampingan kedua orangtuanya. Yuk, mulai dari sekarang!