Metode Amenore Laktasi (MAL) merupakan KB alami yang didasarkan oleh fakta bahwa laktasi (produksi ASI) menyebabkan amenorea (berkurangnya menstruasi). MAL menjadi metode kontrasepsi yang bersifat sementara, diterapkan sejak kelahiran bayi hingga 6 bulan setelahnya.

Meningkatnya hormon prolaktin (hormon yang berperan dalam pembentukan ASI) akan menyebabkan penurunan hormon lain seperti estrogen dan LH.Estrogen dan LH yang turun akan menyebabkan tidak terjadinya ovulasi (pematangan sel telur) sehingga menstruasi tidak terjadi pula.

 

Bisakah bila ibu bekerja ingin menggunakan MAL? Adakah cara agar MAL efektif bagi ibu bekerja?

Jawabannya adalah bisa. Untuk menggunakan MAL, ibu harus menyusui bayinya selama 8x sehari atau lebih, harus menghindari jarak antar menyusui lebih dari 4 jam, dan usia bayi kurang dari 6 bulan. 

Sehingga bila memungkinkan, bagi ibu bekerja yang terbaik adalah dengan membawa sang buah hati ketempat kerja.

 

Dapatkah bila memerah asi dengan breast pump agar MAL tetap berlangsung?

Sayangnya tidak, untuk MAL dapat efektif, diperlukan sang bayi untuk menyusui langsung dari putting ibu dikarenakan dengan menyusui langsung, ujung saraf peraba yang terdapat pada puting susu terangsang. 

Rangsangan tersebut oleh serabut afferent dibawa ke hipotalamus di dasar otak, lalu memacu hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin kedalam darah

 

Seberapa besarkah angka keberhasilan menggunakan MAL bagi ibu yang bekerja?

Angka keberhasilan ibu yang menggunakan MAL adalah cukup baik, kehamilan pada ibu bekerja yang menggunakan MAL hanya 5%, sedangkan untuk ibu yang tidak bekerja adalah 2%.

 

Bagaimana agar menyusui ditempat kerja dapat efektif?

Menyusui secara rutin adalah kunci untuk keberhasilan MAL, sehingga yang perlu dilakukan adalah membuat ibu dan bayi merasa nyaman. Menyusui dapat dilakukan di ruang menyusui bila tersedia.

Hal ini yang menjadi tantangan dalam menjalankan MAL di tempat kerja dikarenakan tidak semua tempat kerja menyediakan ruang menyusui dan tidak selalu lingkungan pekerjaan dapat kondusif untuk ibu menyusui.

 

Kesimpulannya, MAL tetap dapat dilakukan oleh ibu bekerja walaupun pada prakteknya belum tentu mudah dilakukan. Metode MAL sangat baik untuk dipertimbangkan karena selain tidak memiliki efek samping apapun bagi ibu, MAL juga mendukung pemberian ASI esklusif untuk bayi.