Hmmm, ngatur keuangan keluarga tuh kadang bikin pusing, ya! Kayanya butuhnya adaaa.. aja. Mau nabung jadi susah, apalagi kalau rumah sama kendaraan masih nyicil. Tapi jangan khawatir, sebenernya ada beberapa trik ngatur duit yang bisa kita terapin biar keuangan keluarga tetep on track, dan enggak bakal "boncos".
Emang perlu banget ya, ngatur keuangan keluarga?
Jelas perlu. Dalam buku Perencanaan Keluarga yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (2023), disebutin kalau mengatur keuangan itu ada banyak manfaatnya, yaitu:
1. Menghindari keuangan yang berantakan
Berapa pengeluaran per bulan, enggak tahu. Pokoknya kepake ya kepake aja. Nabung, kalo sisa. Gini nih, kalau keuangan keluarga enggak diatur dengan baik, jadi berantakan. Enggak enak kan kalau tiba-tiba kurang duit pas lagi butuh? Nah, ngatur keuangan bisa jadi solusi biar segalanya tetap terkendali.
2. Mengantisipasi kebutuhan masa depan
Kalau keuangan diatur dengan baik, kita bisa merencanakan kebutuhan masa depan. Contohnya, investasi buat pendidikan anak, persiapan untuk beli rumah, atau dana darurat kalau kena musibah. Jadi, nggak terlalu panik mikirin masa depan yang belum pasti. Seenggaknya, udah ada alokasi yang emang ditujukan untuk itu.
3. Memiliki rencana keuangan yang jelas
Keuangan yang diatur itu kayak punya peta buat masa depan. Kita jadi tahu arah dan targetnya apa. Mau nabung buat liburan, beli gadget baru, atau bayar utang, semuanya jadi lebih terencana.
Baca: 3 Cara Mengajari Anak Mengelola Uang Sejak Dini
4. Mengurangi stres dan ketidakpastian
Enggak ada yang lebih bikin pusing daripada enggak tahu kondisi keuangan kita sebenernya sehat atau enggak, kan? Dengan mengatur keuangan, kita bisa lebih tenang karena tahu pasti berapa aset yang kita punya, berapa kemampuan keuangan kita, dan lebih bijak “mengukur diri” saat mengambil keputusan tentang keuangan.
5. Meningkatkan kualitas hidup
Ngatur keuangan itu enggak cuma tahu berapa uang masuk, berapa uang keluar. Tapi juga, menyesuaikan pengeluaran dengan kemampuan, menahan diri dari membeli yang tak diperlukan, fokus ke tujuan masa depan, bukan pemuasan keinginan sesaat. Ini yang bikin kita lebih punya kontrol atas keuangan dan bisa hidup dengan lebih tenang.
Intinya, ngatur keuangan itu seperti punya sekoci saat kita berlayar. Jadi, mari kita jadi pahlawan keuangan keluarga kita sendiri! Gimana caranya? Berikut tipsnya.
Pertama, kenali kondisi keuangan keluarga dengan mencatat aset seperti rumah, tabungan, perhiasan, dan utang (pinjaman). Bandingkan total harta dengan total utang untuk menilai kondisi keuangan. Jika harta lebih besar, itu baik; jika sebaliknya, perlu dicari solusi mengatasi utang. Berikut contoh tabelnya.
Kedua, buat daftar keinginan keluarga, seperti pembelian barang, investasi, atau liburan. Tentukan dana yang dibutuhkan dan kapan rencana dimulai. Ini memudahkan kita untuk tahu apa prioritas kita dan fokus pada prioritas itu. Keuangan pun lebih terencana dan terarah.
Ketiga, pilih keinginan yang paling penting dan urutkan prioritas. Sadari bahwa sumber daya kita terbatas. Dan, dengan membuat prioritas, kita bisa mengatur keuangan dengan lebih bijak, lebih gampang juga buat mencapai prioritas kita tadi satu persatu.
Baca: Jajan Tiap Akhir Pekan, Termasuk Boros Enggak, Ya?
Keempat, buat anggaran rumah tangga dengan membagi pemasukan dan pengeluaran menjadi kategori rutin dan tidak rutin. Pastikan pemasukan mencukupi atau lebih besar dari pengeluaran untuk menghindari masalah keuangan.
Terakhir, lakukan evaluasi rutin, misalnya bulanan atau tahunan. Lihat lagi, apakah target kita tercapai, apakah cara kita mengatur budget sudah cukup efisien, dan apakah kita cukup fleksibel dan tangguh waktu masalah muncul. Evaluasi ini membantu memastikan keberhasilan rencana keuangan dan menyesuaikan strategi sesuai perubahan.
Kelihatannya panjang ya, tipsnya. Tapi, lebih baik berat di awal tapi ke depannya aman, daripada “mengalir seperti air” tapi kelabakan waktu aliran air mengecil. Setuju?
Referensi: e-book Perencanaan Keluarga (Otoritas Jasa Keuangan)
Image by our-team on Freepik