Menurut Statistik Pemuda Indonesia 2021 (BPS), pengguna IUD (KB spiral) dan implan di Indonesia masih terbilang rendah. Yaitu, 7,08% untuk IUD dan 8,85% untuk implan, masih jauh di bawah pengguna KB suntik yang mencapai 66,49%.
Mengapa IUD dan implan kurang diminati? Bisa jadi, kurangnya edukasi terhadap manfaat dan cara pakai IUD dan implan menjadi penyebabnya. Biaya yang lebih mahal di awal, cara penggunaan yang harus dibantu oleh tenaga kesehatan, maupun termakan mitos seputar IUD dan implan juga bisa membuat perempuan usia subur takut dan akhirnya memilih pil KB atau KB suntik. Bahkan, memilih KB alami.
Tentu tidak ada salahnya menggunakan pil KB dan KB suntik karena sama-sama bermanfaat mencegah dan menjarakkan kehamilan. Namun, dilihat dari efektivitas dan efisiensinya, IUD dan implan lebih unggul. Persentase keberhasilannya mencapai 99% dan dapat digunakan secara jangka panjang, yaitu hingga 4 tahun untuk implan dan 5-10 tahun untuk IUD untuk sekali pasang.
Meskipun demikian, yang namanya mitos lebih mudah tersebar dibandingkan berita baik. Untuk itu, kita perlu tahu mitos-mitos tentang IUD dan implan agar tidak takut menggunakannya.
Mitos tentang IUD
1. IUD membuat suami tak nyaman berhubungan seks
“Suami saya bisa merasakan IUD ketika sedang berhubungan suami istri”
Penjelasan: Apabila IUD dipasang dengan benar, maka IUD tidak akan terasa saat berhubungan. Namun, terkadang benang IUD yang keluar dari serviks digunting sehingga benang terasa tajam saat menyentuh penis. Sebaiknya, benang IUD yang terlalu panjang cukup dililitkan saja, tidak dipotong.
2. IUD dapat berpindah di badan
“Saya mendengar cerita tentang IUD dapat berpindah-pindah atau bergerak sampai ke jantung dan nyangkut di sana”
Penjelasan: IUD dipasang di rongga rahim yang tidak memiliki lubang lain selain vagina. Untuk suatu benda dapat beredar ke seluruh tubuh, benda tersebut memerlukan perantara aliran darah. IUD tidak mungkin berpindah-pindah ke luar rongga rahim. Apabila IUD berpindah, IUD hanya bisa keluar melalui vagina atau bergeser di sekitar rongga rahim.
3. IUD sebabkan perdarahan
“Tetangga saya perdarahan hebat setelah pasang IUD”
Penjelasan: Apabila terjadi perdarahan setelah pemakaian IUD, hal yang perlu diperhatikan adalah apakah perdarahan tersebut sudah terjadi sebelum atau setelah pemasangan IUD. Pemasangan IUD oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman tidak akan menyebabkan perdarahan.
4. Tidak bisa bekerja berat
“IUD bisa keluar sendiri dari badan jika bekerja yang berat-berat”
Penjelasan: Ekspulsi IUD atau keluarnya IUD bisa terjadi, namun bukan karena bekerja berat. IUD bisa keluar sendiri atau terlepas umumnya karena pemasangan yang kurang tepat oleh tenaga kesehatan dan 6 hal berikut. Jika, IUD dipasang dengan benar oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman, maka bisa bertahan hingga 5–10 tahun dan tidak akan keluar meskipun melakukan aktivitas berat.
Mitos tentang implan
1. Proses pasang implan menakutkan & menyakitkan
“Bakal banyak darah yang keluar, juga pasti sakit sekali”
Penjelasan: Implan dipasang di bawah kulit yang sedikit terdapat pembuluh darah besar, sehingga tidak banyak darah yang akan keluar. Sebelum pemasangan implan, kita juga akan dibius lokal (anestesi), sehingga tidak akan terasa sakit saat implan dipasang. Baca penjelasan tentang prosedur pasang dan lepas implan di sini.
2. Implan bisa berpindah dalam tubuh
“Saya mendengar cerita kalau implan tiba tiba bisa menghilang dari lengan dengan sendirinya”
Penjelasan: Perpindahan benda ke seluruh tubuh hanya bisa dengan perantara aliran darah. Implan dipasangkan di bawah kulit, sehingga tidak memungkinkannya untuk masuk ke aliran darah.
Baca: Implan Bisa Hilang dan "Jalan-Jalan" ke Bagian Tubuh Lain?
3. Implan bikin stop haid & menumpuk darah kotor
“Saya dengar implan bikin haid berhenti. Kalau saya tidak haid, darah kotor pasti menumpuk dan penyakit”
Penjelasan: Haid terjadi karena peluruhan dinding rahim akibat sel telur tidak dibuahi. Implan bekerja dengan menghambat pelepasan sel telur oleh indung telur, sehingga tidak ada sel telur yang menempel di dinding rahim. Apabila tidak ada sel telur, maka dinding rahim tidak akan meluruh dan tidak akan terjadi haid.
4. Tidak bisa bekerja berat
“Saya tidak bisa bekerja yang berat kalau saya pakai implan, nanti bisa keluar sendiri dari kulit saya”
Penjelasan: Implan yang dipasangkan dengan baik oleh tenaga kesehatan yang berpengalaman tidak akan berpindah maupun keluar apabila melakukan pekerjaan yang berat sekalipun. Implan biasanya juga dipasangkan di lengan yang tidak aktif, sehingga apabila terjadi rasa nyeri sementara setelah pemasangan tidak akan mengganggu aktivitas.
Nah, sudah tahu kan sekarang kebenaran dari mitos IUD dan implan yang banyak beredar? Sekarang, tak perlu takut lagi untuk pasang IUD atau implan. Perlindungan jangka panjangnya membuat kita lebih tenang saat berhubungan dengan suami.
Editor: Elvin Eka Aprilian