Di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-78 kemarin, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar seluruh bayi di Indonesia akan mendapatkan imunisasi tetes rotavirus (RV). Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari kejadian diare berat.
Data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020 menunjukkan bahwa diare menjadi penyumbang kematian nomor dua setelah pneumonia (infeksi paru) pada bayi usia 29 hari – 11 bulan yaitu 9,8% dan pada kelompok balita usia 12 – 59 bulan sebesar 4,5% dari total kematian.
Apa itu rotavirus?
Rotavirus adalah penyebab utama diare berat pada balita, yaitu sekitar 41%-58% dari total kasus diare pada balita yang dirawat inap.
Selain menyebabkan kesakitan dan kematian, diare juga akan menghambat tumbuh kembang seorang anak karena dapat menimbulkan stunting. Zat mikro yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh hilang karena infeksi diare yang berulang dan nilai gizi pada tubuh anak pun akan berkurang.
Melihat besarnya dampak yang diberikan jika mengalami kejadian diare berat, pemberian imunisasi rotavirus menjadi sangat penting.
Baca: Pemerintah Wajibkan Imunisasi PCV untuk Cegah Pneumonia pada Anak
Kapan pemberian vaksin rotavirus?
Vaksin rotavirus diberikan sebanyak 3 dosis, mulai bayi berusia 2 bulan hingga berusia 4 bulan dengan jarak antar imunisasi minimal 4 minggu. Kurang lebih, jarak vaksinasi yang ideal sebagai berikut:
- Satu dosis saat bayi berusia 2 bulan
- Satu dosis saat bayi berusia 3 bulan
- Satu dosis saat bayi berusia 4 bulan
Imunisasi rotavirus sebaiknya dilakukan tepat waktu agar bayi terlindung dari diare sedini mungkin.
Di mana kita bisa mendapatkan vaksin rotavirus?
Berkat kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah baru-baru ini, imunisasi rotavirus bisa didapatkan secara gratis di puskesmas terdekat. Masyarakat juga bisa mendapatkan vaksin rotavirus di berbagai fasilitas kesehatan milik swasta seperti klinik kesehatan ataupun rumah sakit swasta dengan merogoh kocek sekitar Rp.400.000 per dosis. Karena satu orang anak harus mendapatkan 3 kali dosis, maka total biaya yang harus dikeluarkan setidaknya sekitar Rp. 1.200.000. Lumayan, ya.
Lalu, bagaimana bila telat melakukan imunisasi rotavirus?
Dikutip dari healthline.com, batas maksimal pemberian dosis pertama rotavirus adalah usia 15 minggu dan dosis terakhirnya harus diberikan sebelum bayi berusia 32 minggu atau 8 bulan. Meskipun demikian, akan lebih optimal manfaatnya jika vaksin rotavirus diberikan sebelum bayi berusia 6 bulan.
Mengapa usia 8 bulan ke atas tidak boleh divaksinasi rotavirus?
Ada beberapa alasan mengapa usia 8 bulan menjadi batas akhir pemberian vaksin rotavirus.
Pertama, anak-anak yang lebih besar sering kali sudah terkena infeksi rotavirus, jadi manfaatnya tidak terlalu besar jika divaksinasi. Kedua, anak berusia di atas 8 bulan lebih besar risikonya untuk mengalami intususepsi (usus tersumbat) setelah vaksinasi.
Baca: Mengenal Imunisasi Dasar, Lanjutan, dan Booster untuk Anak
Bila sedang diare, apakah boleh divaksinasi?
Untuk mendapatkan imunisasi rotavirus, bayi harus dipastikan berada dalam kondisi yang sehat. Berikut beberapa kondisi yang harus diperhatikan:
1. Bayi yang berusia lebih dari 15 minggu dan belum mendapatkan dosis pertama
2. Bayi yang telah mendapatkan dosis pertama tetapi berusia lebih dari 24 minggu, sehingga mereka tidak dapat mendapatkan dosis kedua.
3. Bayi yang ibunya mengonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat membuat Anda lebih mungkin terkena infeksi selama kehamilan.
4. Bayi yang pernah mengalami reaksi parah (termasuk reaksi anafilaksis) terhadap dosis sebelumnya dari salah satu bahan dalam vaksin.
Para orang tua juga dianjurkan untuk segera berkonsultasi kepada dokter umum terlebih dahulu jika bayi memiliki salah satu dari kondisi jangka panjang berikut:
• Riwayat intususepsi
• Masalah dengan saluran pencernaan mereka yang dapat menyebabkan intususepsi
• Masalah langka yang terjadi dalam keluarga seperti intoleransi fruktosa, malabsorpsi glukosa-galaktosa, atau insufisiensi sukrase-isomaltase.
Jadi, segera berikan imunisasi rotavirus kalau usia bayi kita sudah memasuki waktunya, ya. Kita bisa mendatangi puskesmas terdekat agar mendapatkan imunisasi rotavirus secara gratis. Pastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat agar vaksin dapat diberikan dan bayi kita terlindung dari kejadian diare akut. Segera konsultasikan ke dokter jika bayi kita menderita diare sebelum diberi imunisasi rotavirus agar dapat diketahui penyebabnya.
Referensi: Kementerian Kesehatan, Healthline, NHS UK, HSE
Image by babycenter.com