Begitu banyak kontrasepsi yang tersedia saat ini, dari yang “jadul” alias metode yang sudah ada sejak zaman generasi X seperti pil KB, hingga alat kontrasepsi modern dengan teknologi terbaru seperti koyo KB. Banyaknya pilihan ini terkadang membuat pasangan suami istri bingung dalam menentukan pilihan kontrasepsi yang ingin digunakan, juga tak tahu bagaimana bentuknya sehingga hanya memilih yang bisa dibayangkan saja, seperti kondom, pil KB, dan KB suntik.
Jadi, ini dia 11 jenis alat kontrasepsi beserta gambarnya, biar kamu makin paham dan mudah menentukan pilihan!
1. Pil KB
Pil KB merupakan kontrasepsi hormonal, artinya cara kerjanya akan memengaruhi kinerja hormon di dalam tubuh kita, terutama hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam siklus menstruasi dan kehamilan.
Pil KB ini ada ada dua jenis yaitu pil KB kombinasi dan pil KB progestin. Perbedaan kedua pil KB ini adalah pada kandungannya. Pil KB kombinasi mengandung hormon estrogen dan progesteron, sedangkan pil KB progestin hanya mengandung progesteron saja dan tak memengaruhi produksi ASI. Karena itu, pil KB progestin cocok untuk ibu menyusui. Cara kerja pil KB adalah dengan menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma.
2. KB Suntik
KB suntik merupakan suatu metode untuk mengendalikan kehamilan dengan cara menyuntikan hormon ke dalam tubuh seorang wanita (biasanya di bagian bokong). Ada dua jenis KB suntik yang terdapat di Indonesia, yaitu KB suntik 1 bulan dan KB suntik 3 bulan. Jenis KB suntik ini dibedakan berdasarkan isinya. KB suntik 1 bulan berisikan hormon estrogen dan progestin, sedangkan KB suntik 3 bulan mengandung hormon progestin saja. KB suntik ini harus rutin disuntikan tiap 1 bulan atau tiap 3 bulan agar cara kerjanya maksimal.
3. Kondom
Kondom adalah sarung berbentuk silinder yang tipis terbuat dari lateks (karet) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual. Cara kerja kondom dengan menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga sperma tersebut tidak masuk kedalam vagina.
Baca: Metode KB Penemuan Terbaru, Lebih Efektif dan Lebih Mudah
4. IUD
KB IUD (Intra Uterine Device) sering disebut juga dengan KB spiral. IUD atau spiral merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim terbuat dari plastik yang kecil dan fleksibel, yang dipasang oleh bidan atau dokter yang terlatih dan berpengalaman. Cara kerja IUD dengan menghambat sperma masuk kedalam saluran telur. Terdapat dua jenis IUD, yaitu IUD non hormonal atau spiral dan IUD hormonal. IUD yang biasa digunakan di Indonesia adalah IUD non hormonal atau spiral.
Penjelasan lebih lengkap tentang IUD bisa dibaca di sini.
5. KB Implan
KB implan adalah kontrasepsi jangka panjang yang berbentuk seperti tabung plastik kecil, bersifat fleksibel, seperti korek api yang akan dimasukkan di bawah kulit. Cara kerja implan menekan ovulasi, mengentalkan lendir serviks, menjadikan selaput rahim tipis dan mengurangi transportasi sperma.
Penjelasan lebih lengkap tentang implan bisa dibaca di sini.
6. Kondom wanita
Kondom wanita atau sering disebut sebagai kondom internal adalah alat kontrasepsi yang bertindak sebagai penghalang untuk menjaga sperma agar tidak memasuki rahim. Selain mencegah kehamilan, kondom wanita ini juga berfungsi untuk mencegah infeksi menular seksual.
Penjelasan lebih lengkap tentang kondom wanita bisa dibaca di sini.
7. Diafragma
Diafragma adalah alat kontrasepsi berbentuk topi kecil yang terbuat dari lateks atau silikon. Cara pakainya adalah dimasukkan ke dalam vagina beberapa jam sebelum berhubungan. Diafragma akan menutupi mulut rahim sehingga sperma tidak bisa masuk. Setelah berhubungan, diafragma harus dilepas, maksimal 24 jam setelahnya. Efektivitasnya "hanya" 71%-86% dan akan semakin efektif jika sebelum dipasang diolesi spermisida terlebih dahulu. Sayangnya, diafragma belum tersedia di Indonesia.
8. Spermisida
Spermisida atau sperm-kiling gel yang saat ini banyak dijual umumnya mengandung bahan kimia yang disebut dengan nonoxynol-9 yang bertugas memperlambat pergerakan sperma sehingga tidak bisa membuahi sel telur. Bentuknya bisa gel, krim, busa, tablet (supositoria), spons, bahkan tisu vagina. Cara pakainya adalah dengan dioleskan atau dimasukkan ke dalam vagina (tergantung dari jenisnya). Efektivitasnya sekitar 79%-86%.
9. Koyo KB
Patch atau Koyo kontrasepsi adalah kontrasepsi yang berbentuk seperti tempelan “koyo” yang akan melepaskan hormon ke dalam tubuh melalui kulit yang berfungsi untuk mencegah kehamilan. Koyo kontrasepsi ini mengandung hormon esterogen dan progestin. Koyo kontrasepsi ini berbentuk segi empat, kecil, dan mempunyai perekat sehingga dapat ditempelkan ke bagian tubuh kita.
Baca: Mengenal Koyo KB, Alat Kontrasepsi yang Ditempel di Kulit
10. Pil KB Darurat
Kontrasepsi darurat, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “morning-after pill” adalah kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seksual tanpa pelindung atau tanpa pemakaian kontrasepsi yang konsisten sebelumnya.
Kontrasepsi darurat bekerja dengan cara mencegah atau menunda pelepasan sel telur dari ovarium atau mencegah terjadinya ovulasi dalam waktu 5 hingga 7 hari. Akibatnya, sperma-sperma yang berada di saluran reproduksi wanita akan mati karena sperma hanya dapat bertahan sekitar 5 hari. Hal inilah yang mendasari bahwa kontrasepsi darurat harus digunakan dalam waktu maksimal 5 hari setelah hubungan seksual.
Seberapa sering boleh dikonsumsi? Baca di sini.
Nah, sekarang sudah lebih jelas ya gambaran setiap jenis alat kontrasepsinya. Pilih kontrasepsi yang dirasa nyaman dan sesuai dengan kemampuan. Selamat memilih!
Gambar: The Lowdown, DKT Indonesia, Seputar Penelitian, Pexels, Amazon, NHS UK