Di antara sekian banyak pilihan alat kontrasepsi yang tersedia di Indonesia, IUD adalah salah satu yang cukup populer di kalangan wanita perkotaan. Meskipun demikian. Berdasarkan laporan “Statistik Pemuda Indonesia 2021”, ternyata IUD hanya digunakan oleh 7,08% wanita pengguna kontrasepsi, sangat jauh dibandingkan KB suntik yang mencapai 66,49%. Mungkin saja, banyak yang belum benar-benar tahu kelebihan dan kekurangan IUD sehingga sudah takut membayangkan proses pemasangan IUD. 

Apa itu IUD?

IUD (Intra Uterine Device) sering disebut juga dengan KB spiral. IUD merupakan alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim, terbuat dari plastik yang kecil dan fleksibel, yang dipasang oleh bidan atau dokter yang terlatih dan berpengalaman. Terdapat dua jenis IUD, yaitu IUD non hormonal atau spiral dan IUD hormonal. 

IUD non hormonal memiliki bagian tembaga yang berfungsi mencegah sperma untuk mencegahnya sampai ke sel telur. Ini juga menciptakan respon kekebalan yang menghentikan perkembangan telur sehat dan menghancurkan telur yang berkembang.

Sedangkan, IUD hormonal bekerja untuk mencegah kehamilan dengan cara:

  • mengentalkan lendir serviks (mulut rahim) untuk menghalangi sperma memasuki rahim dan menghambat pergerakan sperma untuk membuatnya lebih sulit mencapai dan membuahi sel telur,
  • menipiskan lapisan rahim, sehingga sel telur cenderung tidak dapat menempel (implantasi) ke rahim.

Baca: Berapa Lama IUD Harus Diganti?

Kelebihan IUD 

Kelebihan penggunaan IUD non hormonal adalah:

  1. Dapat digunakan dalam jangka waktu lama, yaitu hingga 10 tahun
  2. Tingkat efektivitasnya mencapai 99%
  3. Biaya yang terjangkau (karena sekali pasang untuk jangka panjang), apalagi bila menggunakan asuransi seperti BPJS, maka bisa mendapat pelayanan secara gratis 
  4. IUD dapat segera dilepas bila ingin hamil kembali
  5. Aman digunakan selama bertahun-tahun
  6. Kontrol IUD hanya 1 tahun sekali bila tidak ada keluhan 
  7. Tidak memengaruhi proses produksi ASI 
  8. Langsung dapat dipasang setelah persalinan

Kelebihan penggunaan IUD hormonal  kurang lebih sama dengan IUD non-hormonal, dengan beberapa tambahan:

  1. Menurunkan risiko kejadian beberapa jenis kanker seperti kanker endometrium
  2. Memperlancar siklus menstruasi
  3. Mengurangi gejala nyeri perut saat menstruasi 

Kekurangan IUD

Kekurangan penggunaan IUD non hormonal:

  1. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS)
  2. Proses pemasangan yang sedikit membuat tidak nyaman
  3. Efek samping berupa siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur, yaitu lebih panjang dan banyak, juga timbul flek di tengah siklus menstruasi
  4. Dapat menyebabkan terjadinya penyakit radang panggul 
  5. Memungkinkan terjadinya anemia akibat menstruasi yang banyak 

Kekurangan penggunaan IUD hormonal:

  1. Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS)
  2. Proses pemasangan yang sedikit membuat tidak nyaman
  3. Efek samping berupa siklus menstruasi yang menjadi tidak teratur, yaitu lebih panjang dan banyak, juga timbul flek di tengah siklus menstruasi
  4. Dapat menyebabkan timbulnya jerawat, sakit kepala, nyeri payudara, mual, kenaikan berat badan, dan perubahan suasana hati (mood swing)

Jadi, lebih banyak kelebihan atau kekurangannya, nih? Apapun jawabannya, keputusan tetap kembali ke masing-masing pasangan, mana efek samping yang dirasa paling bisa diatasi dan mana jenis kontrasepsi yang manfaatnya paling besar. Masih ragu? Cek 9 jenis kontrasepsi lainnya di fitur Kontrasepsiku berikut ini.

 

Referensi: Healthline, Medical News Today