Polycystic ovary syndrome atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah suatu kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Sindrom ovarium polikistik disebabkan oleh ketidakseimbangan androgen sehingga wanita yang mengidap sindrom ini menghasilkan jumlah hormon pria yang lebih tinggi dari normal. Kondisi ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan tubuh mereka melewatkan periode menstruasi dan mempersulit mereka untuk hamil. Masalah PCOS biasanya memengaruhi wanita selama masa subur (antara usia 15 hingga 44 tahun). 

Apakah PCOS berbahaya?

PCOS bukanlah penyakit yang berbahaya, namun penyakit ini sangat mengkhawatirkan bagi para wanita. Bagaimana tidak, taruhannya adalah sulit untuk mendapat kehamilan. Namun, ternyata tak banyak wanita yang mengetahui bahwa dirinya mengalami PCOS, biasanya mereka akan mengetahui hal tersebut saat melakukan USG dengan keluhan tidak menstruasi selama berbulan-bulan. 

Baca: Mengenal USG Transvaginal dan Manfaatnya

Pada pemeriksaan USG biasanya akan ditemukan gambaran yang sangat khas pada wanita dengan PCOS, yaitu gambaran ovarium yang membesar dengan folikel atau kista kecil-kecil yang banyak (biasanya lebih dari 10 folikel) yang tersusun melingkar ditepi ovarium.

PCOS ini akan memengaruhi ovarium wanita. Seperti yang kita ketahui, ovarium wanita adalah organ resporduksi yang menghasilkan hormon estrogen dan progesteron, di mana kedua hormon ini merupakan hormon yang berperan penting untuk mengatur siklus menstruasi. Selain itu, ovarium juga menghasilkan sedikit hormon pada pria yang disebut dengan androgen. 

Apakah PCOS dan mandul itu sama?

PCOS tidak bisa disamakan dengan kondisi mandul atau infertil. Bagi wanita yang mengalami penyakit PCOS, sangat memungkinkan untuk hamil dan mempunyai keturunan. Namun, bagi wanita yang mengalami PCOS mungkin saja mengalami kesulitan untuk hamil karena adanya ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan wanita tak mendapat menstruasi. Sebab untuk hamil, maka seorang wanita perlu untuk berovulasi. Sedangkan wanita dengan PCOS tidak mengalami proses ovulasi secara teratur dan pastinya akan memengaruhi kesuburan wanita tersebut.

Dikutip dari healthline.com, antara 70 hingga 80 persen wanita yang menderita PCOS akan mengalami permasalahan dengan kesuburan. Biasanya, wanita dengan PCOS bisa hamil dengan melakukan pengobatan kesuburan atau hormon untuk meningkatkan ovulasi.

Apa ciri-ciri penyakit PCOS?

PCOS adalah sindrom atau sekelompok gejala yang mempengarui fungsi dari ovarium. Nah, 3 tanda utamanya, adalah :

1. Kista pada ovarium 

2. Tingginya hormon pria 

3. Menstruasi yang tak teratur bahkan tak menstruasi dalam siklus menstruasi 

Banyak wanita mulai melihat gejala PCOS baru sekitar waktu menstruasi pertama mereka. Sebagian wanita lainnya hanya mengetahui bahwa mereka menderita PCOS setelah berat badan mereka bertambah banyak atau mereka mengalami kesulitan untuk hamil. Berikut adalah beberapa gejala PCOS yang paling umum, di antaranya:

1. Mens  tidak teratur

Kurangnya ovulasi mencegah lapisan rahim untuk luruh setiap bulannya. Beberapa wanita yang mengidap PCOS mendapatkan kurang dari delapan periode menstruasi dalam setahun atau tidak sama sekali.

Baca: Menstruasi Tak Teratur, Sulitkah Hamil?

2. Pendarahan berat

Lapisan rahim menumpuk untuk jangka waktu yang lebih lama, sehingga haid yang terjadi bisa lebih berat dari biasanya.

3. Pertumbuhan rambut

Lebih dari 70% wanita dengan kondisi ini memiliki bulu di wajah dan tubuh mereka –termasuk di punggung, perut, dan dada. Pertumbuhan rambut yang berlebihan disebut hirsutisme.

4. Jerawat

Hormon pria dapat membuat kulit lebih berminyak dari biasanya dan menyebabkan jerawat di area seperti wajah, dada, dan punggung atas.

5. Penambahan berat badan

Hingga 80% wanita dengan PCOS kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.

6. Kebotakan 

Rambut di kulit kepala menjadi lebih tipis dan bisa rontok.

7. Penggelapan kulit

Bercak gelap pada kulit dapat terbentuk di lipatan tubuh seperti di leher, selangkangan, dan di bawah payudara.

9. Sakit kepala

Perubahan hormon dapat memicu sakit kepala pada beberapa wanita.

Bisakah diobati?

PCOS bisa diobat dengan obat-obatan yang mengandung hormon seperti pil KB. Selain itu, obat diabetes, yang fungisnya memerangi resistensi insulin pun juga dapat menjadi pengobatan yang tepat untuk meningkatkan kadar insulin.

Selain obat, PCOS juga bisa diobati dengan melakukan diet, olahraga, penurunan berat badan, dan perubahan pola hidup. Berolahraga setidaknya 30 menit selama minimal 3 hari dalam seminggu akan membantu wanita dengan PCOS untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan ovulasi.

Jadi, sudah tahu kan apa itu PCOS dan bagaimana gejalanya? Jika gejala PCOS muncul, segera periksakan diri ke dokter, ya!