Telat haid selama beberapa hari mungkin merupakan hal yang biasa terjadi dalam siklus bulanan seorang wanita. Akan tetapi, kalau telat haidnya sampai 1 bulan atau lebih, panik pun menyapa. Kira-kira apa penyebabnya? Bahaya enggak, ya? Kita bahas sama-sama, yuk.
Setiap bulannya, organ reproduksi wanita akan mempersiapkan kehamilan yang ditandai dengan terjadinya penebalan pada dinding rahim (endometrium) yang berisi pembuluh darah. Apabila kehamilan tidak terjadi, endometrium akan luruh dan keluar bersamaan dengan darah melalui vagina. Kondisi inilah yang dikenal dengan haid.
Kapan wanita dikatakan telat haid?
Untuk menjawabnya, kita harus memahami dulu bahwa haid datang dalam sebuah siklus. Siklus haid adalah jarak berulangnya menstruasi, biasanya bervariasi antara 21 sampai dengan 35 hari dengan durasi haid berkisar antara 3 sampai dengan 7 hari. Siklus reguler ini biasanya terjadi setiap bulan dan umumnya akan selalu tetap dalam kondisi normal.
Jika seorang wanita siklus regulernya misal adalah 27 hari, lalu di bulan berikutnya ternyata jadi 28 hari, maka dapat dikatakan siklusnya mengalami keterlambatan. Yang akhirnya menjadi kecemasan banyak orang adalah apabila sudah masuk ke tahap 2 kali siklus tapi kok belum haid juga.
Apa yang menyebabkan telat haid?
Seperti dikutip dari Healthline, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan telat haid, baik itu yang masih remaja maupun wanita dewasa, terlepas dari status pernikahannya. Kurang lebih, ada 10 penyebab yang bisa dikaitkan dengan telat haid 1 bulan atau lebih, di antaranya adalah perubahan gaya hidup serta kondisi kesehatan kronis.
1. Stres
Telat haid 1 bulan bisa disebabkan oleh kondisi stres. Sistem respon stres tubuh seseorang berakar di bagian otak yang disebut hipotalamus. Ketika stres memuncak, otak akan memberi tahu sistem endokrin untuk membanjiri tubuh dengan hormon yang mengaktifkan mode fight-or-flight (melawan atau melarikan diri). Hormon-hormon ini bahkan dapat menekan fungsi sistem reproduksi seorang wanita sehingga berhenti berovulasi untuk sementara. Kurangnya ovulasi ini, pada akhirnya dapat menunda haid.
Baca: Mengapa Milenial Rentan Alami Depresi
2. Perubahan berat badan
Naiknya turunnya berat badan secara signifikan dapat mengacaukan siklus haid. Peningkatan atau penurunan lemak tubuh yang ekstrem dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan seseorang telat haid 1 bulan atau lebih, bahkan tidak haid sama sekali.
Pembatasan kalori yang parah (seperti diet ketat) dapat memengaruhi bagian otak yang "berbicara" dengan sistem endokrin dan memberikan instruksi untuk pembuatan hormon reproduksi. Ketika saluran komunikasi ini terganggu, hormon bisa rusak.
3. Berolahraga terlalu berat
Olahraga yang berat juga dapat menyebabkan telat haid. Ini paling sering terjadi pada mereka yang berolahraga terlalu lama, sehingga lebih banyak kalori yang terbakar daripada yang dikonsumsi. Saat seseorang membakar terlalu banyak kalori, tubuh tidak memiliki cukup energi untuk menjalankan semua sistemnya. Olahraga yang lebih berat dapat meningkatkan pelepasan hormon yang dapat memengaruhi haid. Siklus haid biasanya akan kembali normal segera setelah mengurangi intensitas latihan atau meningkatkan asupan kalori.
4. PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah serangkaian gejala yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon reproduksi. Banyak orang dengan PCOS tidak berovulasi secara teratur. Akibatnya, haid seseorang mungkin:
- menjadi lebih ringan atau lebih berat dari periode standar
- tidak teratur
- menghilang sama sekali
Gejala PCOS lainnya dapat meliputi:
- rambut wajah dan tubuh yang berlebihan atau kasar
- jerawat di wajah dan tubuh
- penipisan rambut
- penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan
- bercak-bercak gelap pada kulit, sering kali di lipatan leher, selangkangan, dan di bawah payudara
- kutil di ketiak atau leher
- infertilitas
5. Penggunaan kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal (metode KB yang menggunakan hormon buatan) seperti pil KB memang bisa membuat haid jadi teratur. Namun, telat haid bisa juga terjadi, terutama selama beberapa bulan pertama penggunaan. Jika kita berhenti minum pil KB pun, perlu beberapa bulan agar siklus haid kembali normal. Saat tubuh kembali ke kadar hormon awal seorang wanita mungkin melewatkan menstruasi selama beberapa bulan. Bahkan, pada metode KB hormonal lain seperti IUD hormonal, implan, atau KB suntik, haid bisa benar-benar berhenti.
6. Dalam masa perimenopause
Perimenopause adalah waktu transisi menjelang menopause, yang biasanya dimulai pada pertengahan hingga akhir usia 40-an. Perimenopause dapat berlangsung selama beberapa tahun sebelum haid seorang wanita berhenti sepenuhnya. Bagi kebanyakan wanita, telat haid bisa menjadi tanda pertama perimenopause. Misal, bulan ini telat haid, tapi 3 bulan berikutnya kembali ke siklus normal. Atau, bisa juga telat haid selama 3 bulan berturut-turut dan kemudian tiba-tiba haid secara tak terduga.
7. Menopause dini
Menopause dini yang juga dikenal sebagai insufisiensi ovarium prematur terjadi ketika ovarium berhenti bekerja sebelum seorang wanita berusia 40 tahun. Ketika ovarium tidak berfungsi sebagaimana mestinya, mereka berhenti memproduksi banyak hormon, termasuk estrogen. Saat kadar estrogen turun ke posisi terendah sepanjang masa, seorang wanita akan mulai mengalami gejala menopause.
8. Kelainan kelenjar tiroid
Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu di leher yang menghasilkan hormon yang membantu mengatur banyak aktivitas di tubuh, termasuk siklus haid. Ada beberapa kondisi tiroid yang umum, termasuk hipotiroidisme dan hipertiroidisme. Baik hipotiroidisme dan hipertiroidisme dapat memengaruhi siklus haid dan menyebabkan ketidakteraturan, tetapi hipertiroidisme lebih cenderung menyebabkan telat haid atau tidak haid.
9. Kondisi kronis
Masalah kesehatan kronis tertentu, terutama penyakit celiac dan diabetes, bisa menyebabkan siklus haid tak teratur. Penyakit celiac adalah penyakit autoimun yang memengaruhi sistem pencernaan. Ketika orang dengan penyakit celiac memakan gluten, sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi dengan menyerang lapisan usus kecil. Ketika usus kecil rusak, itu mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan gizi yang memengaruhi produksi hormon normal dan menyebabkan telat haid. Mereka yang menderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 mungkin juga mengalami telat haid jika gula darah tidak terkontrol.
10. Sedang hamil
Ya, ini adalah kemungkinan terakhir penyebab telat haid 1 bulan. Coba lakukan tes kehamilan 1 minggu setelah haid seharusnya dimulai. Melakukan tes terlalu dini dapat mengakibatkan tes menjadi negatif bahkan jika seseorang sedang hamil. Jika haidnya biasanya tidak teratur, akan lebih sulit menemukan waktu yang tepat untuk melakukan tes kehamilan. Solusinya, lakukan beberapa tes selama beberapa minggu atau periksakan ke bidan atau dokter kandungan.
Baca: Tidak Menstruasi 4 Bulan, tapi Test Pack Negatif
Haid umumnya dianggap terlambat jika belum terjadi dalam kerangka waktu siklus yang biasa sejak awal periode terakhir haid. Banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, mulai dari perubahan gaya hidup rutin hingga kondisi medis yang mendasarinya. Beberapa sumber mengatakan rutin mengonsumsi air jahe, kayu manis, teh manis dan banyak meminum air putih dapat membantu mengembalikan siklus haid. Akan tetapi agar lebih jelas dan terarah, baiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika telat haid terjadi dalam waktu yang tidak wajar, misalnya lebih dari 90 hari. Selain itu, baiknya juga segera lakukan pemeriksaan jika siklus haid terjadi dengan tidak normal, terjadi pendarahan yang berlebihan, atau haid yang tiba-tiba berhenti begitu saja.
Referensi: Healthline
Image by Freepik