Sebagian wanita pasti pernah merasa bingung dalam memilih jenis kontrasepsi apa yang sebaiknya digunakan, bisa jadi mungkin anda salah satunya. Beberapa mencari informasi secara mandiri, ada yang berkonsultasi dengan dokter kandungan, ada juga yang mendasarkan pilihan pada testimoni teman. 

Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa dijadikan dasar pemilihan alat kontrasepsi. Sebelum memutuskan untuk memilih, pertimbangkan empat hal di bawah ini.

Namun Jika anda sudah menggunakan salah satu jenis kontrasepsi pun, tidak ada salahnya melihat kembali kriteria berikut untuk menilai sesuai tidaknya pilihan anda dengan kebutuhan anda.    

1. Ketahui tahapan kehidupan anda

Di mana tahapan kehidupan anda? Apakah anda tergolong dewasa muda yang sudah menikah? Jika iya, apakah anda sudah memiliki keturunan atau belum? Atau anda sudah berusia di atas 40 tahun?

Dengan mengetahui di tahap mana anda berada, anda bisa menentukan jenis kontrasepsi yang sesuai. Misalnya, pasangan muda yang baru saja menikah dan belum berencana memiliki anak bisa memilih kontrasepsi jangka pendek ataupun jangka panjang, semua kontrasepsi jangka panjang seperti IUD dan Implan tidak akan mempengaruhi kesuburan, setelah dilepas kesuburan segera kembali. 

2. Ketahui kondisi tubuh anda

Alat kontrasepsi terbagi ke dalam dua jenis, yaitu kontrasepsi yang bersifat hormonal (seperti pil KB, KB suntik, implan) dan non hormonal (seperti IUD dan kondom). Karena cara kerja kontrasepsi hormonal adalah “mengganggu” sistem kerja hormon, sebagian akseptor akan mengalami perubahan pada kondisi badan mereka, seperti kenaikan berat badan, sakit kepala, hingga perubahan siklus menstruasi.

Pada wanita yang memiliki penyakit seperti migrain, tekanan darah tinggi, diabetes, hingga penyakit jantung, pilihan akan lebih terbatas karena kondisi tubuh yang lebih beresiko terhadap efek samping kontrasepsi jenis tertentu. 

Baca juga : Mitos dan Hoax Seputar IUD & Implan

3. Tentukan tujuan penggunaan kontrasepsi

Hal paling penting yang harus anda ketahui sebelum memilih kontrasepsi adalah menentukan apa tujuan anda menggunakan kontrasepsi. Jika anda dan pasangan ingin mengatur jarak antar kelahiran, pilihan yang tersedia cukup banyak, baik yang bersifat jangka panjang seperti IUD dan implan maupun jangka pendek seperti pil dan KB suntik.

Namun, jika anda sudah merasa cukup dan tidak ingin menambah jumlah anak lagi, anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi permanen.

4. Konsultasikan ke tenaga kesehatan

Setelah mempertimbangkan ketiga faktor di atas, ada kalanya anda masih merasa kurang yakin dengan pilihan anda. Konsultasikan ke tenaga kesehatan yang berpengalaman, baik dokter kandungan maupun bidan.

Idealnya, tenaga kesehatan sudah memberikan informasi mengenai pilihan kontrasepsi sejak masa kehamilan. Apabila tidak, jangan ragu bertanya langsung kepada tenaga kesehatan mengenai alat kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan anda.

Dengan demikian, anda bisa langsung menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan tanpa merasa kebingungan. Konsultasi juga diperlukan jika jenis kontrasepsi yang anda pilih sebelum persalinan tidak memungkinkan untuk dipakai pasca persalinan karena kondisi rahim. Tenaga kesehatan akan memberikan pilihan alternatif yang bisa segera anda gunakan.

 

 

Baca juga : Pengaruh Kontrasepsi Terhadap Menstruasi

 

Pertimbangan yang matang dalam memilih alat kontrasepsi akan berkontribusi terhadap kebahagiaan anda dan pasangan, selain itu juga dapat meminimalisir resiko ketidakcocokan penggunaan alat kontrasepsi karena kurangnya pengetahuan pengguna.

 

Jadi, sudah tepatkah pilihan anda?

 

 

 

Editor: Elvin Eka Aprilian