Masih banyak mitos yang beredar di masyarakat terkait IUD, seperti mengganggu hubungan seksual, bisa terlepas ke mana-mana, mengganggu siklus menstruasi, menstruasi deras, dan mitos-mitos lainnya yang membuat banyak pasangan usia subur tidak mau menggunakan IUD.

 

Baca juga : Mitos-Mitos Tentang IUD yang Ternyata Tidak Benar!

 

Proses pemasangan IUD yang mengharuskan untuk membuka aurat juga membuat banyak perempuan segan karena merasa malu atau enggan.

 

Akhirnya mereka memilih untuk beralih ke metode kontrasepsi lainnya seperti KB Suntik maupun mengkonsumsi Pil KB yang menurut mereka lebih mudah dan murah. Padahal sebenarnya justru agak ribet lho, karena KB Suntik membutuhkan kontrol setiap bulan maupun tiap 3 bulan, tergantung jenis KB Suntik yang diambil (bulanan atau 3 bulanan).

 

Pil KB pun sebenarnya lebih ribet lagi, karena harus disiplin dan tepat waktu mengkonsumsinya jika ingin efektif.

 

Baca juga : Jangan Bilang Sudah Tahu Tentang IUD Sebelum Baca Ini!

 

Akan tetapi, setelah motivator menjelaskan lebih jelas dan detail mengenai IUD kepada pasangan usia subur, akhirnya perlahan masyarakat mulai memahami dan menerima penjelasan mengenai dampak positif dari penggunaan KB IUD. 

 

Apalagi para motivator yang memberi penjelasan itu sendiri juga menggunakan IUD dan memberi penyuluhan dibantu dengan alat-alat peraga seperti tablet dan buku panduan.

 

Kombinasi dari penyaluran pengalaman pribadi para motivator yang didukung dengan alat bantu peraga berupa tablet dan buku panduan yang menarik ternyata efektif untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap manfaat dari penggunaan KB IUD. Beberapa dari mereka malah tampak tidak ragu untuk segera beralih dari yang tadinya rutin bolak-balik ke bidan menggunakan KB Suntik menjadi menggunakan IUD.

 

Senang rasanya bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat kepada masyarakat lewat program Keluarga Berencana ini. Karena jika sebuah keluarga memiliki banyak anak dengan jangka waktu yang berdekatan satu sama lainnya, saya berpikir bagaimana bisa merawat masing-masing anaknya dengan baik dan berkualitas.

 

Baca juga : Manfaat Memakai IUD dan Implan

 

Selain itu jika dipikir-pikir lagi, kapan ibunya punya waktu untuk diri sendiri jika mempunyai banyak anak dengan jarak usia yang berdekatan? Masa semua waktunya disita untuk merawat anak saja?

 

Dengan memasang IUD sebenarnya kita akan sangat dimudahkan dalam melakukan kegiatan ber-KB dengan pasangan. Tidak perlu bolak-balik melihat kalender dan mengingat-ingat kapan terakhir suntik KB, minum pil, atau menghitung tanggal subur. Apalagi masa berlaku IUD dapat efektif hingga 10 tahun. Tentunya ini sangat efektif dan praktis bagi pasangan yang ingin menjarakkan jeda antar anak.

 

Manfaat lain dari ber-KB IUD adalah hati terasa nyaman dan kita dapat melakukan banyak hal yang lebih produktif tanpa harus terus kepikiran dan khawatir 'kebobolan' dalam berkontrasepsi dan akhirnya kegiatan kita jadi hanya disibukkan untuk merawat anak saja karena kurangnya perencanaan.

 

Dengan demikian, kita dapat melakukan banyak hal yang lebih produktif, seperti mencari nafkah tambahan agar keluarga dapat lebih bahagia dan sejahtera, atau mendalami hobi dan menggali potensi diri lebih dalam lagi.

 

(Seperti diceritakan oleh Umi Farikha, Motivator 'Aisyiyah Tanjung Morawa – Deli Serdang, Sumatera Utara dengan sedikit penggubahan)

 

Editor: Elvin Eka Aprilian