“Saya dan suami memilih untuk KB steril (tubektomi) karena waktu itu sudah merasa cukup dengan 3 anak. Sayang, suami meninggal beberapa tahun setelahnya. Kini, saya berencana menikah lagi, namun calon suami menginginkan untuk memiliki anak dari saya. Apakah mungkin wanita yang sudah steril kembali subur dan punya anak? Apalagi, usia saya sudah di atas 35 tahun..”

KB steril atau sterilisasi merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah kehamilan secara permanen. Jika dilakukan pada wanita, KB steril disebut tubektomi atau salpingektomi, sedangkan pada laki-laki disebut vasektomi. 

Pada wanita, prosedur tubektomi ini berarti melakukan penutupan atau pengikatan saluran tuba falopi, yang bertujuan agar sel telur tidak sampai ke tuba falopi dan tidak dapat bertemu dengan sperma. 

Selain tubektomi, ada juga salpingektomi yang mempunyai tujuan sama, namun bedanya dilakukan pengangkatan saluran tuba falopi. 

Tak jauh beda, vasektomi pada pria dilakukan dengan menutup atau mengikat dan memotong saluran vas deferens, agar sperma tidak terdapat pada air mani. 

Prosedur sterilisasi ini, baik tubektomi atau vasektomi, dianggap aman dengan sedikit komplikasi. Tingkat keefektifannya pun mencapai 99%. Hanya kurang dari 1 orang yang mengalami kegagalan KB steril per 100 orang tiap tahunnya. 

Untuk itu, kita harus benar-benar memastikan bahwa kita tak ingin hamil lagi untuk ketika memutuskan untuk memilih KB steril. 

Setelah KB steril, mungkin enggak ya salurannya dikembalikan seperti dulu lagi?

Ya, mungkin saja. Dengan kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan, ada cara untuk menyambung kembali saluran yang sudah diikat atau dipotong saat prosedur sterilisasi. Prosedur menyambung kembali saluran tuba falopi pada wanita ini bernama tuboplasty.

Dalam prosedur ini, dokter membuat sayatan kecil di perut dan membuang bagian saluran tuba yang tersumbat dan menyatukan kembali saluran tuba dengan jahitan yang dapat diserap tubuh. 

Baca juga: Serba-Serbi Tubektomi yang Perlu Anda Tahu

Namun, sebelum dilakukan prosedur tuboplasty ini, akan dilakukan pemeriksaan kondisi tuba terlebih dahulu, apakah memungkinkan untuk disambung kembali atau tidak. Nah, karena prosedur ini merupakan prosedur yang cukup sulit, sehingga biaya prosedur ini juga cukup mahal ya, yaitu sekitar 75 hingga 100 juta juta rupiah. 

Sangat mahal untuk biaya operasinya, apalagi tak ada asuransi yang dapat meng-cover pembiayan prosedur ini. 

Walaupun biaya tuboplasty sangat mahal, namun tak ada jaminan kita dapat segera hamil. Bahkan, dikutip dari medicinenet.com, peluang hamil hanya sekitar 40-80%, itupun tergantung pada kondisi kesehatan tubuh masing-masing wanita. 

Selain prosedurnya sulit, biayanya mahal, tidak semua dokter spesialis kandungan dan kebidanan dapat melakukan prosedur ini di Indonesia. 

Jadi, kesimpulannya kita tetap berpeluang hamil lagi meski peluangnya tergolong kecil dan biayanya besar. 

 

 

Image by nensuria</a> on Freepik