Musim hujan biasanya menjadi daya tarik bagi anak-anak. Selain bisa berlarian di bawah hujan, anak juga kerap main becek-becekan di genangan air. Bagi anak memang menyenangkan, tapi kita para orang tua bisa khawatir tak karuan. Apalagi, banyak penyakit baru bermunculan yang efeknya mematikan. Katanya, kalau hujan-hujanan nanti anak bisa sakit. Pertanyaannya, itu mitos atau fakta, ya?
Banyak orang yang menghubungkan kejadian hujan dengan timbulnya penyakit. Bahkan terkadang, dokter berpesan kepada pasiennya untuk tidak hujan-hujanan sebagai cara mencegah terjadinya penyakit. Nah, karena hal inilah mungkin banyak orang yang manganggap bahwa hujan itu dapat menyebabkan sakit. Padahal, faktanya hujan hanya memberikan peluang yang lebih besar untuk seseorang mendapatkan sakit.
Kok hujan bisa berpeluang menyebabkan sakit?
Hujan atau cuaca dingin dapat menyebabkan beberapa kondisi yang akhirnya memberikan peluang besar seseorang untuk menjadi sakit, seperti:
1. Kehujanan atau cuaca dingin dapat menurunkan daya tahan tubuh
Banyak peneliti percaya bahwa hujan dan cuaca yang dingin dapat berdampak buruk pada respon kekebalan tubuh seseorang sehingga membuat tubuh lebih sulit untuk melawan infeksi. Hal ini mungkin disebabkan karena banyak orang yang mengalami defisiensi vitamin D karena berkurangnya paparan terhadap sinar matahari. Vitamin D ini ternyata memiliki peran penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
2. Hujan atau cuaca dingin dapat membuat virus bertahan lebih lama dan berkembang lebih cepat
Salah satu virus yang paling sering menyebabkan common cold adalah rhinovirus. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa rhinovirus bisa memperbanyak diri lebih efisien pada suhu lebih rendah dari 37°C atau 98,6°F yang merupakan suhu tubuh inti rata-rata pada manusia. Suhu di dalam rongga hidung kira-kira 33°C (91,4°F), yang mungkin menjadikannya tempat berkembang biak ideal bagi rhinovirus. Penelitian yang lain menyebutkan penurunan suhu dan kelembaban selama 3 hari meningkatkan risiko infeksi rhinovirus.
Tak hanya suhu, kelembaban yang rendah seperti saat musim dingin membuat virus lebih lama berada di udara, sehingga lebih memungkinkan terjadi penularan.
3. Musim hujan dan cuaca dingin dapat memperbesar risiko terkena flu
Di luar faktor terkena air hujan, ternyata musim hujan dan cuaca dingin dapat membantu terjadinya penularan influenza.
Dalam healthline.com, Dr. William Schaffner, ahli penyakit menular di Universitas Vanderbilt di Tennessee, AS, menjelaskan, “Infeksi pernapasan lebih mudah menular di musim dingin karena orang cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di ruang tertutup, berdekatan satu sama lain, sehingga bertatap muka lebih lama.”
Jika ruang ini tidak memiliki ventilasi yang memadai, kita mungkin memiliki risiko yang lebih besar untuk menghirup aerosol (partikel virus di udara) dari orang lain yang menderita flu atau influenza.
Tips agar tetap sehat selama musim hujan atau kehujanan
Agar kita tidak mengalami sakit selama musim hujan atau akibat kehujanan, lakukan tips berikut:
- Perbanyak buah dan sayur untuk memasukkan vitamin dan mineral
- Cukup tidur
- Tetap terhidrasi (banyak minum air putih)
- Cuci tangan secara teratur dengan air sabun setidaknya selama 20 detik
- Menerapkan etika batuk dan bersin (menutup mulut dengan tisu bersih)
- Tidak berbagi makanan, minuman, peralatan makan, dan peralatan makan dengan orang yang sedang pilek atau flu
- Hindari menyentuh wajah, mata, hidung, atau mulut dengan tangan yang tidak dicuci.
- Hindari kontak dengan orang yang sedang sakit
Jadi, bagi para orang tua boleh saja ya membiarkan anak kita untuk main hujan-hujanan, tapi sebelumnya pastikan bahwa kondisinya sedang sehat dan dalam daya tahan tubuh yang baik. Karena hujan-hujanan ternyata juga bisa merangsang kekuatan motorik, imajinasi dan daya kreativitas anak, lho!
Image by prostooleh www.freepik.com