Saat melahirkan, seorang ibu bisa saja mengalami robekan perineum, yaitu robeknya area di antara vagina dan lubang anus. Laserasi atau robekan perineum ini bisa terjadi ketika vagina tidak meregang atau ketika kepala bayi terlalu besar untuk diregangkan oleh vagina. Sebagian ibu hamil mungkin akan ketakutan dan bertanya, apakah robekan perineum bisa sembuh dengan sendirinya? Perlukah dijahit?
Untuk menjawabnya bisa tidaknya disembuhkan atau menutup kembali, kita perlu mengetahui terlebih dahulu tingkatan atau derajat luka robekan perineum.
1. Luka robekan perineum derajat pertama
Robekan derajat pertama adalah yang paling ringan. Luka ini hanya melibatkan kulit perineum dan jaringan langsung di bawah kulit. Pada luka ini, mungkin kita akan mengalami sedikit rasa sakit atau perih saat buang air kecil. Biasanya, pada tingkat pertama ini luka robekan perineum tidak memerlukan jahitan dan biasanya sembuh dalam beberapa minggu.
2. Luka robekan perineum derajat kedua
Robekan luka perineum derajat kedua melibatkan kulit, otot perineum (perineal muscle), dan dapat meluas jauh ke dalam vagina. Robekan tingkat dua biasanya membutuhkan jahitan dan sembuh dalam beberapa minggu.
3. Luka robekan perineum derajat ketiga
Robekan derajat ketiga meluas ke otot yang mengelilingi anus (anal sphincter). Robekan ini terkadang memerlukan perbaikan dengan anestesi di ruang operasi – bukan di ruang bersalin – dan mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari beberapa minggu untuk sembuh.
4. Luka robekan perineum derajat keempat
Robekan vagina derajat empat adalah yang paling parah. Luka ini meluas melalui otot anus dan ke dalam selaput lendir yang melapisi rektum. Robekan tingkat empat biasanya memerlukan perbaikan dengan anestesi (bius) di ruang operasi – bukan di ruang bersalin – dan terkadang memerlukan tindakan yang lebih serius. Penyembuhannya mungkin memakan waktu lebih dari beberapa minggu. Komplikasi seperti inkontinensia tinja (tidak bisa buang besar) dan hubungan seksual yang menyakitkan mungkin terjadi.
Luka robekan perineum yang membutuhkan jahitan yaitu luka perineum derajat 2 hingga 4 akan dilakukan penjahitan oleh bidan atau dokter. Benang jahitan luka ini akan meresap ke dalam daging sehingga kita tak perlu kembali untuk melepas jahitan.
Bagaimana cara merawat bekas robekan perineum?
- Menjaga kebersihan luka dengan sering mengganti pembalut nifas secara berkala
- Jaga luka agar tetap kering dengan cara menyeka hingga kering setelah buang air besar dan air kecil
- Makan makanan tinggi protein seperti putih telur 5 butir sehari, ikan gabus, daging sapi, dll.
- Istirahat cukup
- Banyak minum air putih
- Coba untuk berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa
- Mandi seperti biasa, tepuk-tepuk luka sayatan dengan lembut
- Jangan melakukan aktivitas berat terlebih dahulu seperti mengangkat barang, bersepeda, dll
- Jangan melakukan hubungan seksual terlebih dahulu
Bisakah robekan perineum dicegah?
Tidak ada cara yang pasti untuk benar-benar mencegah luka robekan pada vagina saat melahirkan, tetapi kita dapat melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko luka robekan ini:
1. Bersiaplah untuk mendorong. Selama persalinan, mendorong bayi keluar secara perlahan dan lembut memungkinkan jaringan vagina kita cukup waktu untuk meregang dan memberi jalan bagi bayi. Selama proses persalinan, bidan atau dokter akan membimbing kita.
2. Jaga agar perineum kita tetap hangat. Menempelkan kain lap hangat di perineum sesat sebelum melahirkan dapat membantu melenturkan perineum.
3. Pijat perineum. Kita dapat menempatkan dua jari yang sudah diberi pelumas (lubricant) dan bersarung tangan di dalam vagina kita dan dengan lembut menggerakkannya, memberikan tekanan ke bawah. Ini membantu mengendurkan vagina, yang dapat membantu meregangkan vagina selama persalinan. Hal ini dapat dilakukan oleh bidan maupun oleh diri kita sendiri. Jika ingin mencoba sendiri, baca caranya di sini.
Image by Freepik