Perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia sempat cukup melegakan terlihat dari rendahnya angka penularan dan makin tingginya cakupan vaksinasi. Pemerintah pun mengeluarkan pernyataan terkait pelonggaran aturan bermasker di luar ruangan. Namun, Juni 2022 kasus COVID-19 mulai merambat naik, dengan penambahan kasus harian mencapai 4.071 kasus per 24 Juli 2022, yang diduga merupakan infeksi varian Omicron BA.4 dan BA.5. Meskipun demikian, sebagian lansia masih menolak vaksinasi dengan alasan “masker saja cukup”. Bagaimana cara menjelaskan pada mereka?
Dr. Pauline Suwandhie, Sp.PD yang juga spesialis kedokteran lansia (geriatri) menjelaskan bahwa masker dan vaksin COVID-19 memiliki fungsi yang berbeda dalam upaya perlindungan diri dari COVID-19.
“Masker membantu untuk memutuskan rantai penularan COVID-19, sementara vaksin membantu agar lansia kita tidak terkena sakit berat akibat COVID-19,” ujarnya.
Seperti kita tahu, lansia mengalami penurunan fungsi tubuh yang membuat kekebalan tubuhnya pun ikut menurun. Hal ini akan membuat mereka rentan mengalami gejala berat jika terkena COVID-19, bahkan sampai harus membutuhkan perawatan di rumah sakit. Peran vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh lansia dalam menghadapi virus penyebab COVID-19 semakin dibutuhkan
Baca: Vaksinasi COVID-19 Membentuk Kekebalan Tubuh Lansia
Tak hanya itu, ada alasan lain mengapa vaksinasi COVID-19 untuk lansia tetap diperlukan.
“Lansia kita kadang kesulitan dengan masker dan jaga jarak. Karena, mereka sering tidak bisa mendengar suara dari lawan bicaranya. Sehingga, mereka tidak bisa diharapkan 100 persen patuh terhadap prokes,” jelas dr. Pauline.
Dengan pertimbangan tersebut, orang di sekitar lansia perlu mengusahakan agar lansia tetap mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap.
Bagaimana jika lansia berkeras menolak?
Kalau lansia kita adalah “tim menolak vaksinasi COVID-19”, ini yang bisa kita lakukan untuk meyakinkan mereka:
1. Validasi perasaan
Validasi artinya membenarkan apa yang mereka rasakan seperti, "Bapak/Ibu takut disuntik, ya? Aku paham kok...".
Hindari mengecilkan atau meremehkan perasaan mereka seperti, “Masa disuntik sedetik aja nggak berani, Pak/Bu? Cucunya aja berani, lho.”
Lansia yang perasaannya divalidasi akan merasa lebih nyaman dan merasa dipahami. Dalam kondisi tersebut, kita bisa lebih mudah bertanya tentang apa yang sebenarnya melatarbelakangi kekhawatiran mereka tentang vaksinasi.
2. Jawab kekhawatiran dengan fakta
Setelah lansia kita mengungkapkan apa yang sebenarnya dikhawatirkan tentang vaksinasi COVID-19, kita bisa memberi penjelasan dengan fakta yang relevan.
Misal, lansia kita termakan hoaks bahwa vaksinasi menyebabkan kelumpuhan, kita bisa jelaskan bahwa vaksin COVID-19 telah lolos 3 tahap uji klinis. Artinya, vaksin tak mungkin mendapatkan izin jika memang menyebabkan efek samping berbahaya seperti kelumpuhan. Paparkan pula bahwa ratusan juta orang telah mendapatkan vaksinasi di seluruh dunia dan baik-baik saja.
3. Kaitkan dengan kemandirian mereka
Kehilangan kemandirian merupakan hal yang “menakutkan” bagi lansia. Tergantung pada anak, bahkan pada obat-obatan, untuk hanya sekadar menjalani hidup seperti biasanya, bisa membuat mereka sedih.
Jelaskan pada lansia kita bahwa semakin tua seseorang, semakin rentan pula mereka terhadap COVID-19 dan terkena gejala berat ketika terinfeksi.
Vaksinasi lengkap akan membuat mereka terhindar dari sakit parah akibat COVID-19, termasuk efek jangka panjang pada penyintas COVID-19 yang bisa membuat kemandirian mereka berkurang.
Baca: Vaksinasi Lengkap Buat Lansia Lebih Aman Bersosialisasi
4. Pilih cara komunikasi yang santun
Konflik antar lansia dan anak yang biasanya terjadisebenarnya berakar dari cara komunikasi yang salah. Meskipun kita tahu benar betapa vaksinasi COVID-19 penting bagi lansia, hindari terpancing emosi ketika lansia tak percaya dengan penjelasan kita, apalagi sampai marah dan membentak.
Saat meyakinkan mereka, gunakan nada rendah, cukup pelan untuk bisa dipahami, dan tidak menggurui. Lansia akan lebih mudah menerima apa yang kita sampaikan jika kita menggunakan cara komunikasi yang santun seperti ini.
Semoga berhasil, ya!
#SemangatDapatVaksinasiLengkap #SIAPvaksinasi #VaksinCOVID19
Photo created by Lifestylememory - www.freepik.com