Banyak yang mulai mengurangi makan daging dan beralih ke menu kaya sayur dan buah seiring dengan bertambahnya usia. Takut kolesterol bisa menjadi alasan utama, mengingat daging merah kaya akan lemak jenuh, yang jika dikonsumsi terlalu banyak meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Ujungnya nanti, penyakit jantung bisa muncul. Masalahnya, jika kita terkena anemia alias kurang darah, apakah mengurangi makan daging merah boleh dilakukan?

Untuk menjawabnya, kita perlu paham terlebih dahulu apa itu anemia. Anemia terjadi ketika tubuh kita tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat. Kondisi ini terutama disebabkan oleh kehilangan darah, penghancuran sel darah merah, atau ketidakmampuan tubuh kita untuk membuat sel darah merah yang cukup. 

Sel darah merah mengandung protein yang disebut hemoglobin, hemoglobin ini penuh dengan zat besi. Nah, anemia juga ditandai dengan suatu kondisi di mana hemoglobin di dalam sel darah merah berada dalam jumlah yang kurang dari jumlah seharusnya. Normalnya, pada pria hemoglobin seharusnya 14 g/dl, sedangkan pada wanita, jumlah hemoglobin seharusnya 12 g/dl, bila kurang dari itu maka kita dinyatakan mengalami anemia. Seseorang yang menderita anemia bisa mengalami beberapa gejala, seperti lemas, sesak napas, pusing, sakit kepala, dan jantung berdebar.

Baca: Apa yang Harus Dilakukan Bila Terkena Anemia

Ada banyak jenis anemia. Jenis yang paling umum adalah anemia defisiensi besi. Zat besi sendiri merupakan salah satu mineral yang berperan penting dalam pembentukan hemoglobin di dalam sel darah merah. Hemoglobin inilah yang berfungsi sebagai pengikat dan pengirim oksigen ke seluruh tubuh sehingga organ-organ tubuh dapat bekerja dengan baik. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh kita tidak dapat membuat hemoglobin yang dibutuhkan untuk membuat sel darah merah yang cukup untuk mengirimkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh kita.

Hubungan anemia dengan konsumsi daging merah

Seperti yang sudah disinggung di atas, mengonsumsi daging merah merupakan salah satu jalan untuk mengembalikan jumlah sel darah merah dalam tubuh, karena daging merah mengandung banyak zat besi. Lantas, bisakah kita mengembalikan jumlah sel darah marah tanpa harus mengonsumsi daging merah? Jawabannya adalah bisa. 

Faktanya, ada beragam jenis makanan lain yang dapat berperan sebagai penambah darah. Makanan-makanan ini bisa dikonsumsi setiap hari untuk mencegah dan mengatasi kondisi anemia. 

Ada dua jenis zat besi dalam makanan yaitu zat besi heme dan zat besi non heme. Zat besi heme ditemukan dalam daging, unggas, dan makanan laut, sedangkan zat besi nonheme ditemukan dalam makanan nabati dan makanan yang diperkaya dengan zat besi. Tubuh kita dapat menyerap kedua jenis tersebut, tetapi lebih mudah menyerap zat besi heme. Itulah mengapa, banyak yang menganggap daging merah dapat meningkatkan hemoglobin dan menghilangkan anemia.

Makanan yang mengandung zat besi non heme

Ternyata, ada juga lho makanan yang mengandung zat besi non heme yang dapat meningkatkan hemoglobin.  Lalu, makanan apa sajakah itu?

1. Sayuran berwarna hijau

Kita dapat memenuhi kebutuhan zat besi harian dengan banyak mengonsumi sayuran berwarna hijau seperti bayam, sawi, dan brokoli yang sudah dikenal kaya akan zat besi. Sayuran hijau baik dikonsumsi setiap hari karena selain mengandung zat besi, terdapat juga vitamin C yang dapat membantu tubuh untuk menyerap zat besi dengan baik.   

2. Hati ayam 

Hati kaya akan zat besi dan folat. Beberapa jeroan lain yang kaya zat besi adalah jantung, ginjal, dan lidah sapi.

3. Kacang dan biji-bijian

Beberapa kacang dan biji-bijian yang dapat dijadikan alternatif penambah zat besi adalah kacang mete, buncis, kacang merah, kacang polong, kedelai, biji buah labu, hingga biji bunga matahari. Kacang dan biji-bijian ini dapat dikonsumsi langsung atau diolah dengan berbagai cara untuk dimanfaatkan zat besinya bagi tubuh kita.

Baca: Berapa Banyak Idealnya Kita Makan Sayur?

4. Makanan Laut

Alternatif berikutnya masih bersumber dari hewani namun bukan merupakan daging merah. Berbagai makanan yang bersumber dari laut seperti tiram, kerang, kepiting, sampai udang memiliki zat besi yang banyak dan baik untuk tubuh kita. Selain itu, beberapa ikan seperti ikan tuna, ikan kembung, dan ikan salmon juga terkenal kaya akan zat besi sehingga bisa menjadi alternatif sumber zat besi tanpa harus mengonsumsi daging merah. 

Jadi, asupan zat besi yang terkandung dalam sel darah merah sangat penting bagi tubuh. Selain daging merah, ada banyak alternatif yang dapat dipilih agar kebutuhan harian zat besi dapat terpenuhi. Tidak ada makanan tunggal yang akan menyembuhkan anemia. Tetapi makan makanan sehat secara keseluruhan yang kaya akan sayuran berdaun hijau gelap, kacang-kacangan dan biji-bijian, makanan laut, daging, kacang-kacangan, dan buah-buahan dan sayuran yang kaya vitamin C dapat membantu kita mendapatkan zat besi yang kita butuhkan untuk mengelola anemia.

 

 

Photo created by www.freepik.com