Selain menjadi ibadah wajib bagi umat Islam, ternyata salat memiliki manfaat bagi kesehatan, tak hanya secara fisik namun juga untuk kesehatan mental. Gerakan salat merupakan gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Salat dapat juga didefiniskan sebagai tindakan spiritual dan fisik di mana hampir semua otot tubuh manusia menjadi lebih aktif daripada jenis latihan fisik apapun tanpa kelelahan otot dan menimbulkan ketenangan jiwa dan raga.
Bukti ilmiah juga mendukung gagasan bahwa bahkan aktivitas dengan intensitas sedang, bila dilakukan setiap hari, dapat memiliki beberapa manfaat kesehatan jangka panjang. Ketika berbagai aspek salat dipelajari, disimpulkan bahwa jantung, tulang belakang, memori, konsentrasi, jiwa, gangguan kognitif, bahkan seluruh tubuh mendapat efek menguntungkan dari berbagai posisi salat.
Dalam sebuah jurnal medis yang ditulis oleh Dr. Arshad Nawaz Malik & Dr. Misbah Ghous dari Ripah International University dijelaskan jika gerakkan solat ternyata dapat digunakan sebagai bentuk terapi. Posisi salat yang berbeda-beda (berdiri, rukuk, sujud dan duduk), membantu dalam proses rehabilitasi pada pasien dengan gangguan saraf dan otot rangka karena beragam posisi salat tersebut dapat menstimulasi saraf-saraf yang sebelumnya terganggu.
Meski kenyataannya masih banyak yang memperdebatkan hubungan antara dunia sains dan agama, akan tetapi faktanya belakangan ini semakin banyak orang yang melakukan penelitian tentang salat dan terbukti secara logika. Berikut beberapa manfaat dari setiap gerakan salat yang coba kami rangkum:
1. Takbiratul ihram
Pada gerakan takbiratul ihram atau saat mengucapkan takbir pertama dalam rangkaian kegiatan salat, kita diminta untuk berdiri dengan tegak (saat kondisi normal), mengangkat kedua telapak tangan sejajar telinga dengan posisi telapak tangan terbuka (tidak mengenggam), kemudian melipat tangan dan meletakannya di depan perut atau dada bagian bawah.
Pada gerakan ini, otot bahu akan meregang. Sendi-sendi juga bergerak. Gerakan ini ternyata membantu memperlancar aliran darah segar yang kaya akan oksigen, getah bening, menguatkan otot lengan serta mencegah terjadinya ganggun pada persendian.
Kemudian, untuk posisi berdiri tegak sendiri selain memperlancar peredaran darah, juga bermanfaat merangsang titik-titik akupuntur yang ada di telapak kaki karena posisi ini membuat telapak kaki tertekan sempurna oleh berat badan.
2. Rukuk
Pada gerakan ini, posisi jantung yang sejajar dengan otak akan memaksimalkan aliran darah di bagian tengah tubuh kita. Posisi ini juga akan membuat tulang belakang meregang seperti senam. Posisi ini dipercaya akan membuat tulang belakang terhindar dari pengapuran, terawat kelenturannya, dan juga membantu mengoptimalkan aliran darah sehingga dapat terus terjaga kesehatan dan fungsinya sebagai penyangga tubuh dan pusat saraf.
Kemudian, untuk posisi kedua tangan yang bertumpu pada lutut akan membuat relaksasi otot khususnya otot bahu hingga ke kaki. Gerakan rukuk ini juga melatih kemih untuk mencegah gangguan prostat.
3. I’tidal
Gerakan setelah rukuk atau membungkuk ini ditengarai mampu melancarkan pencernaan. Ini akibat semacam senam perut yakni dari membungkuk, kemudian ke posisi tegak sesaat lalu sujud, memberi efek pijat pada rongga perut.
4. Sujud
Posisi sujud adalah posisi menungging dengan bertumpu pada lutut, kedua tangan, sedikit bagian depan telapak kaki dan dahi. Pada posisi ini letak jantung berada di atas otak, sehingga kebutuhan suplai oksigen melalui darah ke otak bisa terpenuhi dengan baik. Bahkan, ada beberapa saraf otak yang hanya bisa teraliri darah atau tercukupi oksigennya dengan posisi ini. Hal ini membuat otak menjadi lebih segar. Kondisi ini pernah diteliti seorang Dr. Fidelma O’Leary, profesor biologi di Universitas St. Edward di Austin, Texas, Amerika Serikat yang kemudian membuatnya memilih untuk memeluk Islam.
Selain itu, gerakan sujud ini juga memompa aliran getah bening ke leher dan ke ketiak. Gerakan ini juga mengindarkan seseorang dari gangguan wasir. Khusus untuk ibu-ibu, posisi rukuk dan sujud sangat baik untuk kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
5. Duduk iftirosy dan tasyahud dengan tawarruk
Posisi duduk iftirosy dan tasyahud terjadi penekanan di dinding perut sejajar dengan ginjal. Sehingga, ginjal lebih terjamin fungsinya secara normal. Gerakan ini juga membuat badan bertumpu pada pangkal paha yang mengakibatkan terjadinya relaksasi otot dan saraf pangkal paha.
Tekanan vena di atas pangkal atau ujung kaki juga mengakibatkan darah memenuhi telapak kaki. Kemudian, kelenjar keringat juga akan menjadi aktif akibat bertemunya lipatan paha dan betis sehingga membuat saraf dan otot lebih lentur, bekerja seimbang, dan melancarkan peredaran darah di kaki. Posisi ini juga akan melenturkan lutut, betis, dan juga jari kaki.
Jika dilakukan dengan benar, posisi ini pun sangat baik untuk kesehatan reproduksi bagi pria yang disebabkan adanya penekanan sesaat posisi tumit pada kandung kemih (uretra), kelenjar kelamin (prostat), maupun saluran vas deferens yang berfungsi sebagai saluran sperma.
6. Salam
Pada gerakan akhir dari salat ini, seperti halnya peregangan dalam olahraga, maka akan terasa otot di sekitar leher lebih rileks. Gerakan ini juga membantu melancarkan aliran darah di kepala, menjaga kekencangan kulit wajah akibat tarikan/peregangan saat menoleh, dan juga membantu mengurangi sakit kepala.
Selain memberi dampak sehat secara jasmani/fisik, salat juga mampu memberi dampak sehat secara rohani. Bagi orang awam, kesehatan rohani dimaknai secara sederhana dengan kondisi hati dan atau pikiran yang tenteram, nyaman, penuh dengan rasa bahagia, rasa syukur, sabar, optimis, atau jauh dari kecemasan, kegelisahan, rasa pesimis, keluhan, dan juga kesedihan.
Semoga artikel ini membuat kita semakin semangat untuk salat, ya!
Photo created by rawpixel.com - www.freepik.com