Awal tahun 2022 menjadi suatu kebahagian sendiri bagi anak sekolah dan orang tuanya. Ya, di tengah pandemi Covid-19 ini pemerintah mengumumkan bahwa PTM (Pembelajaran Tatap Muka) sekolah diperbolehkan 100%. Itu artinya, kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali normal seperti dulu lagi, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan. Sayangnya, baru berjalan seminggu tiba-tiba angka kasus Covid-19 yang diduga varian Omicron kembali naik. Melihat kondisi tersebut, amankah anak tetap melanjutkan PTM di sekolah?

Pakar menyarankan dihentikan

Menurut Dicky Budiman, epidemiolog Indonesia dari Griffith University, kebijakan PTM 100% harus diberhentikan setidaknya hingga pertengahan Maret 2022, sebab masa tersebut diprediksi akan menjadi momen kritis penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron. 

Selain itu desakan untuk menghentikan PTM 100% pun berasal dari Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sampai Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 

Ketua PGRI Unifah Royidi, pada kompas.com menyatakan bahwa priotitas saat ini adalah memastikan keselamatan guru dan siswa itu sendiri. Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso, yang meminta pemerintah segera hentikan PTM dan melaksanakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) selama dua minggu. 

Sayangnya, saran pakar dan sejumlah organisasi di atas belum bisa sepenuhnya dilaksanakan. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, saat ini belum ada anak-anak yang dirawat di rumah sakit akibat mengidap gejala sedang hingga berat infeksi Covid-19. 

Baca: 4 Alasan Mengapa Varian Omicron Perlu Diwaspadai

Apa yang bisa kita lakukan?

Kita sebagai orang tua pastinya sangat dilema menghadapi kondisi seperti ini. Di satu sisi khawatir dengan kesehatan anak di sekolah, namun di sisi lain juga tidak mau anaknya ketinggalan pelajaran. Lalu, harus bagaimana? 

Berikut tips yang dapat kita lakukan:

1. Vaksinasi 

Secepatnya lakukan vaksinasi pada seluruh anggota keluarga minimal 2 dosis. Bila sudah, segera cari tahu kemungkinan mendapatkan vaksin booster. 

2. Tetap melakukan 6M 

Meskipun kita hafal di luar kepala, jangan sepelekan 6M karena terbukti dapat mengurangi kasus Covid-19 di dunia. Masih ingat kan, apa saja 6M itu? 

  • Memakai masker standar secara benar 
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin 
  • Menghindari kerumunan 
  • Menjaga jarak 1-2 meter 
  • Mengurangi mobilitas atau bepergian
  • Menghindari makan bersama-sama

Jika anak kita sedang menjalani PTM 100% di tengah merebaknya varian Omicron, pastikan mereka menggunakan masker secara benar dan tidak melepasnya di sekolah. 

Selain itu, bila memungkinkan kenakan face shield atau penutup wajah. Tak lupa untuk mengejarkan anak selalu mencuci tangannya dan menjaga jarak dengan teman-teman saat di sekolah. 

Baca: Seperti Inilah Pola Makan Sehat Anak Usia Sekolah

3. Menerapkan pola hidup sehat 

Seseorang yang mempunyai gaya hidup yang sehat pastinya akan memiliki daya tahan tubuh yang baik. Gaya hidup sehat dapat diterapkan dengan cara makan dengan gizi seimbang, olahraga secara rutin, tidur yang cukup, dan kelola stres dengan baik, 

4. Konsumsi makanan bergizi 

Beberapa penelitian mengemukakan bahwa konsumsi makanan bergizi yang kaya akan protein, vitamin, mineral, dan antioksidan dapat memperkuat sistem imunitas tubuh sehingga bisa mengurangi risiko terkena Covid-19. 

Untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat, ajak keluarga mengonsumsi makanan bergizi, seperti telur, susu, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

5. Konsumsi vitamin 

Konsumi vitamin seperti vitamin C juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Vitamin C ini bisa didapat dari suplemen maupun sumber alami seperti jeruk dan jambu biji. 

Sebagai orang tua, kita harus mencari strategi terbaik bagi anak saat menjalani PTM. Lakukan tips di atas untuk perlindungan maksimal. Tetap semangat, jangan lupa berdoa.

 

Photo created by jcomp - www.freepik.com