Menjelang akhir tahun 2021, sempat beredar unggahan sejumlah wanita di media sosial yang mengeluhkan keterlambatan menstruasi pascavaksin Covid-19. Ini membuat para wanita yang mengeluhkan kondisi sejenis ikut berbagi pengalaman di media sosial. Berubahnya siklus menstruasi pun menjadi rumor salah satu efek vaksin Covid-19 pada wanita. Benarkah demikian?

Vaksin memang akan memberikan efek samping, ini yang disebut dengan KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi. KIPI ini sifatnya ringan dan hanya sementara. KIPI yang biasa terjadi adalah:

  • nyeri pada lengan di tempat suntikan
  • sakit kepala
  • nyeri otot
  • nyeri sendi
  • menggigil
  • mual atau muntah
  • rasa lelah
  • demam

Lalu, bagaimana pengaruhnya pada siklus menstruasi? 

Dilansir dari aliansi vaksin internasional gavi.org, penelitian yang dilakukan oleh Alison Edelman dari Oregon Health and Science University di Portland menyatakan bahwa, “Kami tidak menemukan perubahan bermakna secara klinis tentang panjang siklus menstruasi yang terkait dengan vaksinasi COVID-19 pada populasi.”

Sedikit berbeda, sebuah penelitian yang disponsori oleh US National Institutes of Health menemukan fakta ada peningkatan siklus menstruasi selama setengah hari pada perempuan yang menerima vaksin Covid-19 sebanyak 1 dosis dan ada peningkatan siklus menstruasi selama dua hari pada perempuan yang menerima vaksin Covid-19 sebanyak 2 dosis. 

Misalnya, siklus menstruasi kita tadinya 28 hari, maka setelah vaksin menjadi 29 hari, atau paling banyak bertambah jadi 2 hari, yaitu 30 hari.

Namun, mereka menjelaskan bahwa perubahan siklus menstruasi ini hanya bersifat sementara dan akan kembali normal. 

Jika belum paham apa beda siklus menstruasi dan lamanya menstruasi, baca di sini.

Lalu, kenapa terjadi peningkatan siklus menstruasi untuk sementara?

Siklus menstruasi yang meningkat sementara ini disebabkan karena adanya gangguan stres fisik atau emosi yang terjadi saat pemberian vaksin. Nah, hal ini yang dianggap sebagai pemicu stres fisik, karena vaksinasi dirancang untuk memicu respon imun yang kuat. 

Kebanyakan wanita pastinya tidak akan sadar adanya peningkatan siklus menstruasi mereka, karena peningkatannya hanya setengah sampai dua hari saja. Pastinya, peningkatan yang terjadi sementara ini pun tidak cukup menimbulkan kekhawatiran yang bermakna. Jadi, tidak perlu takut untuk vaksin, ya.

Yuk, vaksin bagi yang belum dan bagi yang sudah bisa mengikuti program vaksin booster. 

 

Photo created by freepik - www.freepik.com