Kadang kita berpikir, punya banyak teman dan relasi sosial bisa bikin kita lebih ‘dianggap’ di masyarakat. Termasuk, “teman” di media sosial. Lingkaran pertemanan yang besar pun bikin kita mudah bersosialisasi dan jadi teman curhat. Nyatanya? Terlalu banyak orang di kehidupan kita malah bikin kita pusing sendiri. Tapi, mau unfollow kok sungkan..
Nah, tahun baru bisa jadi momen yang pas buat “decluttering” alias membuang hal yang tak perlu, tapi dalam hal pertemanan. Khususnya, lingkungan dan teman-teman yang membawa pengaruh buruk atau tak punya dampak sama sekali di kehidupan kita.
“Memang, penting banget ya? Siapa tahu nanti kita membutuhkan mereka…”
Kalau masih tidak yakin, lifehack.org mengajukan 5 alasan mengapa kita harus segera “bebersih” lingkungan pertemanan:
1. Teman yang negatif akan menguras emosi dan tenaga kita
Pernah dengar istilah orang yang toxic? Meski toxic artinya beracun, namun istilah ini dipakai untuk menggambarkan orang yang:
- selalu negatif,
- bisa membuat kita merasa tertekan dan cemas
- cuma mau memikirkan dirinya sendiri, dan
- butuh perhatian lebih dari kita.
Kita bisa saja berdiskusi dengan mereka. Tapi, jangan heran kalau mereka sulit berkompromi dan ‘kekeuh’ dengan pendapatnya. Hasilnya, kita malah jadi merasa enggak nyaman di dekat mereka dan membuat kita lelah menghadapinya. Adalah hak kita lho, untuk hidup nyaman dan bahagia tanpa terganggu orang seperti mereka. Jadi, tak apa untuk menghilangkannya dari lingkaran pertemanan, baik dengan cara klik unfollow maupun di dunia nyata.
2. Kita butuh waktu untuk fokus pada diri sendiri dan mengenal siapa yang benar-benar tepat berada di samping kita
Kita butuh teman, tentu saja. Tapi, untuk menjadi bahagia kita perlu mendalami diri dan fokus akan apa yang membuat kita bahagia, bukan hanya sekedar membuat orang lain bahagia.
Gimana caranya? Sepenuhnya sadar (mindful) memilih teman yang benar-benar membawa aura positif serta mengenal diri kita bukan sekedar di permukaan saja. Tahu enggak sih, punya terlalu banyak teman (yang tak kenal dekat dengan kita) malah justru mengambil banyak waktu, perhatian, dan energi kita, lho! Apalagi, kalau kita yang terus-terusan yang meladeni curhatan mereka, tanpa sebaliknya.
Baca: Latih Diri Kendalikan Emosi dengan Mindfulness
3. Terus menerus dikritik, dihakimi, itu melelahkan
Suka atau tidak, orang lain PASTI akan menilai kita. Dan, walaupun kita berusaha sekuat tenaga menjaga citra di depan orang lain, mereka akan selalu punya penilaian yang berbeda dengan kenyataan. Akhirnya, alih-alih menjadi diri sendiri, kita malah hidup sesuai dengan standar orang lain, berharap mereka akan menilai baik tentang kita.
Saatnya stop sekarang! Kita perlu berdampingan dengan mereka yang menerima kita apa adanya, menegur kesalahan di depan mata kita, dan selalu ada ketika kita butuh mereka, bukan mereka yang dengan mudah menilai tanpa mengenal baik.
Pada akhirnya, ketika kita jujur pada diri sendiri dan berani untuk memutuskan siapa yang berhak ada dalam lingkaran pertemanan, kita akan berada di lingkungan dan orang-orang yang tepat. Hidup kita akan lebih nyaman dan aman serta bisa dengan mudah menentukan tujuan hidup. Berani coba?
Photo created by diana.grytsku - www.freepik.com