Salah satu penyebab banyaknya perempuan tidak mau menggunakan KB adalah karena percaya akan mitosnya, seperti, “Ada yang bilang kalo pake implan, nanti implannya bisa hilang dan jalan-jalan ke bagian tubuh lain. Duh, ngeri deh, mending gak usah deh pake implan..” Walaupun zaman sekarang informasi mudah didapat, tapi masih banyak yang percaya pada mitos. Lalu, apakah pernyataan itu benar?
KB Implan merupakan jenis kontrasepsi jangka panjang yang cara kerjanya dipengaruhi oleh hormon. Bentuknya seperti tabung kecil, fleksibel, layaknya korek api. KB implan ini akan dimasukkan ke bawah kulit dan aktif cegah kehamilan selama 3 tahun. Nah, karena KB implan ini dimasukkan di bawah kulit, muncul kekhawatiran penggunanya, apakah implan akan tetap berada di tempatnya?
Pemasangan yang benar adalah kunci
Implan yang sudah dimasukan ke bawah kulit secara benar, akan tetap berada di sana sampai dengan implan tersebut diambil kembali. Saat pemasangan implan, tubuh akan bereaksi terhadap benda asing tersebut, dan akan membentuk jaringan parut disekitar implan. Hal ini disebabkan karena adanya bekas luka saat memasukan implan. Nah, jaringan parut ini yang terkadang membuat implan tidak berasa atau kesannya “hilang”. Padahal, implan masih ada di tempat semula.
Lalu, ada juga kemungkinan implan tidak dimasukkan secara benar ke bawah kulit atau infeksi saat memasukan implan, yang menyebabkan implan keluar kembali atau disebut dengan ekspulsi. Nah, kejadian ini akan membuat implan tidak ada pada tempatnya, ya karena sudah keluar.
Dilansir dari theweek.com, salah satu kejadian “hilangnya” implan dialami oleh seorang perempuan konsultan perjalanan bernama Nici Davies. Pada bulan April 2012, Davies meminta implannya diangkat tapi para dokter yang menanganinya tak bisa menemukan implan tersebut di dalam tubuhnya. Bahkan, implan itu tetap aktif hingga usianya mencapai 40 tahun dan menggugurkan rencananya untuk hamil dan mempunyai anak. Eits, jangan takut dulu ya, kasus ini sangat langka. Selain itu, implan yang digunakan oleh Nici Davies bernama Implanon, yang memang mempunyai beberapa kekurangan seperti tidak dapat ditemukan dengan sinar X. Karena peristiwa tersebut, kemudian diciptakan jenis implan baru bernama Nexplanon, yang bisa dilihat di bawah sinar X, sehingga dapat dideteksi bila memang “hilang”.
Terus, kalau tidak ketemu gimana?
Jangan khawatir. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, bila implan tidak teraba saat akan diambil, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang seperti ultrasound atau sinar x untuk mengetahui keberadaan implan tersebut. Biasanya, implan tertutup lemak atau otot. Bila sudah diketahui letaknya di mana, selanjutnya akan dilakukan operasi kecil pengambilan implan dengan anestesi lokal ataupun anestesi general.
Berbahayakah?
Jangan panik ya, bila implan tidak teraba atau tidak dapat ditemukan, maka dokter akan mencari cari untuk menemukan lokasinya. Tidak akan berbahaya bila implan akhirnya ditemukan dan dikeluarkan.
Namun, untuk kasus implan yang tidak dapat ditemukan seperti Nici Davies, maka implan tetap akan berfungsi walaupun efektivitasnya berkurang, hal ini tetap menyebabkan perubahan hormon, sehingga sulit untuk hamil. Tidak selamanya tentu saja, tapi sesuai masa aktif implan. Di Indonesia, umumnya implan efektif cegah kehamilan selama 3 tahun.
Baca: Ketahui Cara Lepas Pasang Implan Agar Tidak Termakan Mitos
Apakah benar bisa sampai ke organ vital?
Kejadian ini sangat langka, namun ya ini pernah terjadi. Dalam kebanyakan kejadian, implan hanya bergeser beberapa sentimeter ke lengan bagian atas atau bawah sehingga dapat dengan mudah ditemukan kembali. Akan tetapi, ada beberapa kasus di mana implan bergerak lebih jauh dalam tubuh atau bahkan tersembunyi di dalam jaringan.
Adakah cara mencegahnya?
Untuk mencegah implan berpindah tempat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu saat memasukan implan dan setelah implan terpasang.
1. Pastikan bahwa kita ditangani oleh tenaga profesional saat akan menempatkan implan di bawah kulit kita. Dengan teknik dan penempatan yang benar, maka akan mengurangi risiko implan berpindah tempat.
2.Setelah implan terpasang, sebaiknya jangan melakukan olahraga maupun aktivitas fisik yang terlalu berat terutama menggunakan lengan tempat implan terpasang. Dengan banyaknya gerakan maka memungkinkan bahwa implan akan bergeser sedikit dari tempat asalnya.
3. Sering cek keberadaan implan secara rutin. Caranya gampang kok, raba saja bagian implan ditanam. Bila memang teraba maka kita tidak perlu khawatir. Lakukan ini secara rutin, ya.
Photo created by jcomp - www.freepik.com